Jessica termenung di balkon kamar, ntahlah ia bingung dengan perasaannya
" Jes "
Jessica menoleh dan tersenyum mempersilahkan sosok itu mendekat
" kenapa? , ada hal yang nganggu pikiran kamu? " tanya nya
" enggak kok Teh, cuma pusing aja hehe masalah kuliah " Jessica berbohong, padahal bukan itu yang menjadi masalah
Masalah kuliah sama sekali tak ada kendala bahkan Jessica saat ini tak sesibuk minggu lalu
Esa mengangguk, lantas menatap langit dan tersenyum seakan ia tersenyum dengan sosok yang ia cintai
" Jessica, di setiap persahabatan cowo dan cewe, pasti ada yang namanya cinta tumbuh " Esa menghela nafas lantas menghembuskannya perlahan sembari menutup mata merasakan angin yang menerpa wajah ayunya
" kita yang jatuh cinta, tapi temen kita jatuh cinta ke yang lain " lanjutnya
" kita yang selalu ada dan bareng bareng sama dia, tapi dia sama yang lain "
" dan akhirnya kita pendem ini semua sendiri "
" ngerasa gapapa, padahal hati gabaik baik aja "
" sampai suatu ketika, lu nyesel dan akhirnya ngebenci persahabatan lu sendiri karena rasa cinta lu sama dia "
" padahal gada yang salah, karena kita sama sama nyaman "
" Jessica, sebelum terlambat gausah bohongin perasaan lu sebelum semuanya terlambat. "
' supaya gada namanya Esa kedua. ' Batin Cesa sendu.
Setelah mengatakan kata tersebut Esa pergi dari balkon meninggalkan Jessica yang sudah menangis disana
' gw bingung ' batin Jessica
Jessica bingung, bingung akan perasaannya dan bingung akan semua hal
.
.
.
Jeno dan Abelle telah sampai di rumah, mereka berdua pun masuk sembari menenteng kresek di masing masing pergelangan tangan
Mommy Tisha yang sedang duduk di sofa ruang tamu mengernyit mendapati kedua anaknya bermuka sepet
' palingan tengkar ni ' batinnya
Jeno duduk di samping sang ibu setelah meletakkan asal kresek di genggamannya pun mendusel ke leher sang ibu mencari ke hangatan disana
Ntah kenapa, bawaannya tuh tenang kalo udah pelukan sama ibu
' mumpung pada sibuk ' batin Jeno kemenangan
Abelle yang baru saja balik dari dapur mendengus sebelum ia berjalan mendekat ke arah mommy Tisha dan bang jeno
Abelle duduk di samping bang jeno lalu menggeplak kepala belakang abangnya kesal
BRUK!
" Ashhh! , sakit tau Bel kurang ajar! " pekik jeno
Jeno pun melepaskan pelukannya dan mengelus perlahan kepalanya, ayolah geplakan nya Abelle ga main main ini sakit dan nyeri sedikit rasanya
Mommy Tisha hanya memutar bola matanya malas, udah capek dia tuh sama kelakuan Jeno Abelle kalo deket tengkar terus kek tom and jerry kalo jauh kangen tapi gengsi mau ngaku
Mommy tisha pun mendekat ke arah mereka dan menjewer telinga kedua anaknya kesal
Jeno dan Abelle memekik kesakitan dan berusaha melepaskan jeweran di telinga mereka disertai aegyo aegyo yang malah membuat ibu bertambah kesal dan malah lebih kuat menjewer telinga kedua anaknya
Mommy Tisha mendengus lantas melepaskan jeweran di kedua telinga anaknya membuat jeno dan abelle menghembuskan nafas lelah
" si mami ga kira kira nge jewernya astaga " Jeno masih mengelus telinganya yang memerah dan berdenyut denyut nyeri
" tau nih si mami, ga kira kira " Abelle merengut disamping Jeno
Mommy Tisha hanya memandang kedua anaknya datar
" oh kurang? mau mami jewer lagi? " tanyanya santai
" ENGGAKKKK! " pekik mereka berdua
Jeno dan Abelle pun berlari ke lantai atas melalui tangga meninggalkan mommy Tisha yang menatap datar keduanya
Brukk!
Jeno dan Abelle berlari kencang, tak menghiraukan kehadiran sosok bongsor yang berada di ujung tangga memperhatikan kejadian tadi
" HEH! , Astagfirullah jalan yang bener! "
Oke, sepertinya ia baru sadar jika baru saja ditabrak beruntun oleh kedua anaknya
Daddy Je mendengus,
' bukannya bantuin malah ditinggal suwek kalian ' dengusnya kesal
Malve yang baru saja akan kebawah menatap aneh sang ayah
" daddy ngapain tiduran dilantai? Mau ngemis? " tanya nya
Plak!
" kurang asem , bapaknya jatuh bukannya dibantuin malah di nistain " kesal Daddy Je
" sakit dad! , ya Allah " Malve mendengus kesal sembari mengelus perlahan lengan nya yang abis digeplak sama sang daddy
" mboh! " daddy Je puter balik, meninggalkan sang anak yang berada di sampingnya
" _- gembel " Malve yang kesal pun beranjak dan pergi ke dapur untuk mencari cemilan di kala gabutnya
.
.
.Jessica menatap bandul kelinci dan rubah yang ia bawa di kantong cardigannya tadi, menatap nya lamat lamat seakan ada yang keluar dari dua buah bandul kalung kuno tersebut
" gw kira kak Rena bakal buang ini kalung " ujarnya sembari menatap kalung tersebut
" cinta gw kok rumit ya? " monolognya sendiri
Btw jessica saat ini berada di kamar Jeno
" hhhh, sebenernya ga rumit cuma kita bertiga aja yang ngerumitin "
" sebenernya yang salah itu disini siapa sih? "
" gw munafik ya?, katanya benci Jeno katanya udah bisa move on, boro boro move on , gw aja berasa jadi pacarnya si doi hh "
" emang idup gw penuh drama "
.
.
.Q&A seputar book or authornya? Boleh silahkan tanya apa aja yang mau kalian kepoin gw ,
100 pembaca kita lanjut !!CHAPTER 15, FINAL!
![](https://img.wattpad.com/cover/310482121-288-k368801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE | NOMIN GS [√]
Fanfic[ END ] 〘 Lee Jeno ✘ Na Jaemin 〙 Lika - liku mengenai percintaan Aldara Jessica Nasution, gadis manis yang terjebak pada hubungan ' Friendzone ' dengan Letnan Jaenoazzam Jagraka. Laki - laki yang sudah memiliki hubungan dengan sepupu Jessica sen...