، ✷ ⸒: Jessica kenapa? [19] !

889 86 2
                                    

   Jeno turun sendiri  dengan pakaian rumahan miliknya, kakinya berjalan menyusuri tangga hingga sampai pada dapur ia lalu membuka kulkas dan mengambil sebotol air dingin lalu menuangkannya di gelas dan meminumnya

Pikiran Jeno saat ini bercabang,  ia bingung  semua perasaannya campur aduk

Jeno termenung di meja makan sendiri

Hingga pundak miliknya ditepuk perlahan

' puk!  '

" abang?  " suara lembut itu menyapa telinga milik jeno,  dengan cepat ia membalikkan tubuhnya

Itu Tisha yang menatapnya dengan dahi berkerut , Tisha berjalan ke samping jeno dan mengambil tempat untuk duduk disana

" abang kenapa?  , ada masalah?  " tanya sang ibu dijawab gelengan oleh sang empu

Tisha menatap Jeno dengan penuh rasa penasaran,  ntah kenapa perasaannya tidak enak

" yaudah,  Jessi mana?  Suruh turun ya nak " ujar nya

" jessi lagi gaenak badan mommy " balas Jeno

" astaga?  Yang bener aja eum yaudah deh kamu bawain sarapannya ya bang,  mommy siapin dulu " ujar Tisha khawatir

" iya mom "

Dan akhirnya Jeno duduk termenung di meja makan,  sedangkan sang ibu sibuk menyiapkan makanan serta buah dan teh hangat untuk Jessica

Tisha berjalan perlahan ke arah Jeno sembari membawa nampan , ia meletakkan di meja makan

" nih bang,  kamu bawa ke kamar ya mommy ke depan ya soalnya ada mami papinya Echa,  kasian juga kalo mommy tinggal lama lama,  dan teh Esa juga pulang ke rumahnya,  tadi dia ga ngeliat kamu makanya dia titip salam sama kamu,  oh iya oleh oleh Teh Esa ambil ke ruang kerja Daddy ya nak,  kalo Jessica gamau makan suapin aja ya nanti mommy call ayah bundanya " Tisha berbicara panjang kali lebar dan hanya diangguki oleh j
jeno

Mommy Tisha spechleesh,  dia udah ngomong panjang kali lebar cuma dibalas anggukan oleh Jeno

Ia menatap meja makan sembari tangannya yang memegang kening pusing,

" astaga... "

.
.
.


    Jeno berjalan ke kamarnya , setelah sampai ia pun membuka pintu kayu yang di cat berwarna hitam tersebut

Setelah masuk ke kamarnya sendiri,  Jeno pun menutup pintu kamarnya tanpa menguncinya

Manik setajam elang tersebut mengedar mencari objek yang ia cari

Ia pun menatap ke arah balkon,  dimana sosok yang ia cari sedang duduk di bangku dengan jemari lentik nya yang asik mencapurkan cat air di kanvas

Jeno meletakkan nampan berisi  makanan di nakas samping tempat tidur miliknya

Setelah meletakkan nampan makanan ke nakas,  Jeno berjalan perlahan ke arah Jessica yang asik sendiri di balkon

Jeno lalu duduk di samping jessi lalu ia menatap wajah ayu tersebut

Jessica menoleh,  ia menatap jeno sebentar lalu fokus kembali ke lukisan setengah jadi miliknya

" Na, masih marah ga?  " tanya jeno pelan

Jessica menoleh,  ia menatap wajah jeno yang terlihat murung dengan pandangan yang sulit diartikan

" enggak kok " ujarnya pelan

" aku minta maaf sama kamu ya " ujar jeno yang hanya direspon anggukan pelan dari jessica



.
.
.



    Hari sudah menjelang senja, saat ini terlihat Jessi yang berada di belakang jeno yang saat ini mengendarai motor nmaxx silver miliknya

Tadinya Jessi disuruh menginap lagi di rumah  daddy je oleh mami Tisha,  tapi Jessi menolak bahkan rayuan Daven pun tak mempan, berakhir Jessica pulang diiringi oleh tangisan Daven yang ingin terus bersama kakak kesayangannya

Jessica menatap kendaraan yang berlalu lalang disampingnya tanpa mau melihat ke depan

Jeno yang menyetir hanya terdiam maniknya mencoba fokus ke arah jalan tapi hatinya berkata lain

Ia lelah sungguh, 

Sesampainya di depan gerbang rumah mewah milik keluarga Nasution,  jeno pun memasukkan motor miliknya

Gerbang terbuka secara otomatis,  yang artinya security rumah sedang istirahat

Jessica turun,  ia melepas helm lalu menatap jeno

" makasi dah nganter "

Ujar Jessica pelan,  diangguki oleh Jeno

Pintu rumah tersebut terbuka,  menampakkan nyonya besar keluarga nasution

" eh Jeno,  mampir yuk bunda abis bikin cookies nih ayo ayo " ujar bunda wina

Jeno tersenyum lantas berujar,

" gausah bun,  jeno mau langsung pulang aja lagian udah mau malem " ujar nya

" ehh yaudah bentar "

Bunda wina berlari kecil ke dalam rumah,  selang beberapa menit ia kembali dengan membawa tas kecil berisi kue yang tersusun rapi di dalam kotak

Bunda wina mendekat ke arah Jeno lantas menyerahkan bungkusan tersebut

" nih ya Jen,  kasi orang rumah " ujar bunda Wina

Jeno menerima bungkusan tersebut lantas tersenyum dan mengangguk

" makasi bun "

" sama sama ganteng "

Jessica hanya terdiam menatap jeno dan ibunya

" em,  yaudah bund,  Jeno pamit pulang assalamualaikum " ujar jeno

" waalaikumsallam " ujar Jessica dan bunda

Setelah Jeno pergi dengan motornya,  Jessica berjalan kedalam tanpa mengatakan apa pun membuat sang ibu mengernyit heran menatap anak sulungnya .

CHAPTER 19, FINAL!

FRIENDZONE | NOMIN GS [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang