BYUR!
Mereka semua tertawa, Alin mendengar suara tawa mereka dengan sangat jelas. Bahkan ketika bibir Alin terus saja berucap kata tolong, tangannya menggapai udara dengan panik, dan kakinya bergerak tak beraturan di dalam air danau yang dingin, mereka semua hanya menyaksikannya tanpa berniat untuk menolong.
Dasar manusia biadab, Alin membenci orang-orang itu.
Mereka semua tau bahwa dirinya tidak bisa berenang, oleh karenanya mereka sengaja mendorong Alin masuk ke dalam danau. Di mata mereka mungkin ini hanya sekedar candaan, namun bagi Alin ini sudah seperti percobaan pembunuhan.
Di bawah sana kakinya mulai keram, dadanya terasa sakit disertai sesak akibat terlalu banyak menghirup air. Gerakan tangannya melemah, bibirnya tak lagi mampu berteriak meminta bantuan, perlahan namun pasti tubuhnya semakin masuk ke dalam air dan kesadarannya pun mulai berkurang.
Di sisa napasnya yang mulai tak karuan, Alin dapat membayangkan wajah adik laki-laki kesayangannya itu, satu-satunya anggota keluarganya yang tersisa yang mungkin sebentar lagi akan menjadi sebatang kara.
'Maafin kakak ya, Ji.'
Alin menyerah. Ia memutuskan untuk menyerah meminta tolong, ia menyerah dengan hidupnya, ia menyerah untuk mimpi-mimpinya yang tak akan pernah bisa tergapai. Setidaknya, mati terdengar lebih baik ketimbang menjalani kehidupan serupa neraka.
Namun saat ia sudah berpikir demikian, seseorang justru datang menggapai tangannya, menariknya naik ke permukaan dan memberikannya kesempatan hidup satu kali lagi. Dia adalah seorang gadis, Alin menyadarinya karena penyelamatnya itu memiliki rambut panjang dengan wajah...
Sebentar, kenapa wajahnya seperti tidak asing? Wajah itu ... terlihat seperti dirinya yang lain.
'Kamu siapa?' Alin bertanya-tanya di dalam hatinya.
Hanya saja belum sempat ia sampai ke permukaan, kesadaran Alin telah hilang sepenuhnya. Dan begitu ia terbangun di suatu tempat, wajah orang-orang asing di depannya kini menatapnya penuh khawatir.
"Amara, lo nggak apa-apa?"
'Siapa Amara?'
MEET THE CASTS
•
•
•
•
•
•Amaraline Paradiska (Alin)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds
Teen FictionApakah kamu percaya tentang adanya dunia paralel? Alin awalnya tidak percaya. Namun kejadian saat ia tenggelam dan diselamatkan oleh seorang gadis yang memiliki wajah begitu mirip dengannya, Alin mengubah pemikirannya tersebut. Karena begitu ia terb...