Chap. 3: Adoption

1.5K 268 39
                                    

[Y/N] Natch Luellear Oakenshield.

Whoaa.... Lihatlah keestetikan nama yang dipilih [Y/N].

Natch berasal dari bahasa Jerman yang berarti malam.

Luellear adalah kata yang diambil [Y/N] dari kata 'elle' dari Cinderella dan 'liar' dari bahasa Inggris.

Oakenshield adalah julukan seorang pangeran dwarf yang terlihat majestic tiap detik di filmnya.

Bagaimana? Menarik bukan?

Tak khayal semua orang di ruangan menatapnya aneh. Hampir seperti menatap orang gila yang menari hula-hula di tengah jembatan.

"Papa [Y/N] itu Aizawa Shouta!!" seru [Y/N] tak tau malu.

Ia sebenarnya takut, tapi apapun akan dia lakukan asalkan kunjungan isekainya menjadi menarik. Toh, siapa juga yang berani menghukum anak usia 4 tahun?

Seluruh mata menatap orang yang bernama Aizawa Shouta. Termasuk [Y/N] yang mengikuti arah tatapan orang-orang yang melihat 'calon ayah' nya.

Jujur, [Y/N] kecewa. Saat bestie nya bilang 'sugar daddy', [Y/N] pikir akan bertemu dengan sosok pria tampan dan berduit banyak seperti Stephen Strange atau paling tak pria tampan kuat bertubuh bagus seperti Steve Rogers.

Tapi yang dia lihat malah pria berwajah mengantuk dan berambut panjang yang dibuntal sleeping bag kuning.

'Bestie, seleramu buruk. Aku mempertanyakan kesehatan mentalmu,' batin [Y/N].

Sekarang dirinya tau mengapa bestie tersayangnya dijauhi orang normal.

"Aku tak punya anak," kata Aizawa datar.

"Tapi dia bilang, dia anakmu," goda Midnight.

Oh tidak, kalau atmosfernya begini terus, bisa-bisa [Y/N] beneran dijebloskan ke penjara lalu tayang di televisi dengan judul aneh seperti: 'Viral! Tahanan Termuda Sepanjang Sejarah Ternyata Masih Mengompol!'

Hancur sudah masa depan [Y/N].

[Y/N] memutar akal. Dirinya mengingat-ingat detik-detik kematian Oakenshield lalu mulai berakting, "Jahat! [Y/N] benci papa!! Mama dan papa sama saja! Meninggalkan [Y/N] sendirian!"

Seisi ruangan diam. Tatapan menuduh dilayangkan pada Aizawa Shouta yang bingung anak siapa yang berani mengaku sebagai anak biologisnya di depan rekannya padahal dirinya jelas-jelas masih suci!

"Hueeeee..... Papa jahat!" [Y/N] meraung-raung marah. Ia menaikkan nada tangisnya, "HUEEEE!!!"

"S-shoujo tenangl—"

"HUEEEE EMak—"

[Y/N] berhenti menangis. Dirinya berpikir untuk apa mengadu pada ibunya yang menari-nari kegirangan di hari kematiannya? Toh, kalau dipikir-pikir lagi tak seorang pun di keluarga itu yang peduli kalau dirinya kesulitan. Mereka hanya menyediakan makan, minum, tempat tidur.

Uang? [Y/N] menjual hasil art nya sendiri dan ditarik pajak sebesar 60% oleh ayahnya.

'Wah, ternyata aku babu,' batin [Y/N].

"S-shoujo?"

Mendengarnya, [Y/N] kembali sesenggukan, "Hiks....THORIIN! PAPAKU JAHAT!!"
°

°

°

°

°

[Y/N] Natch Luellear Oakenshield

Sekarang, secara resmi namanya menjadi Aizawa [Y/N] (hanya sementara sampai orang tua anak itu ditemukan atau terbukti kalau dia bukan anak Aizawa Shouta).

Secara mengejutkan, [Y/N] tak sebahagia yang dirinya kira. Maksudnya terhindar dari tidur di penjara seumur hidup dan menyelamatkan kunjungan isekainya tak semenyenangkan itu.

[Y/N] lebih khawatir tentang apa yang akan dirinya lakukan sekarang. Memang sih ia ada di ruang makan sugar daddy bestie nya, tapi sampai kapan?

Cepat atau lambat pihak seperti polisi bakal mengetahui latar belakang [Y/N]. Cepat atau lambat [Y/N] bakal kembali ke tempat asalnya atau ke penjara anak-anak.

Jadi, apa yang harus [Y/N] lakukan?

"Papa."

"Apa?" Aizawa mengaduk susu formula. Ia memberikan gelas susu ke [Y/N]. "Minum."

Diluar dugaan Aizawa memberi perhatian padanya.

Setelah minum susu, [Y/N] melompat turun dari sofa. Ia berlarian kesana-kemari, melihat satu persatu ruangan (Aizawa mengikutinya di belakang). Anak itu baru berhenti di depan cermin. Ia berkaca cukup lama, memutar badannya, menarik rambut dan menarik-narik pipinya sendiri.

Sedangkan Aizawa duduk di kasur, mulai meratapi nasibnya yang harus menjaga anak gila (anak itu terus menangis karena tak mau berpisah dengannya).

Sedangkan Aizawa duduk di kasur, mulai meratapi nasibnya yang harus menjaga anak gila (anak itu terus menangis karena tak mau berpisah dengannya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(sorry, ku malas gambar :D)

Pipi tembam dan kulit semulus jalur langit. Manik abu-abu yang berkilau dan terlihat penuh semangat. Rambut coklat muda panjang sehalus sutra yang dikucir dua. Ditambah outfit imut dari All Might.

"Whoaa.....[Y/N] imut," kata [Y/N]. Ia menunjuk Aizawa Shouta. "Papa! Berterimakasihlah anakmu ini imut!"

"Haik haik.... Terimakasih [Y/N]-sama." Aizawa menepuk-tepuk kasur di sebelahnya, menyuruh [Y/N] untuk menghampirinya. "Sini."

Si bocah menurut. Kemudian, Aizawa menggendongnya, menaruhnya di kasur, dan menyelimutinya.

Oke, [Y/N] agak tercengang. Terakhir kali dirinya diperlakukan seperti ini adalah ketika dirinya sudah bisa naik-turun kasur, sekitar usia 3 tahun (kasurnya tak tinggi, hanya diletakkan di lantai saja).

Tapi hey, waktu kebebasan seperti ini tak lama. [Y/N] bakal meninggalkan Aizawa Shouta cepat atau lambat entah itu dengan alasan orang tua ditemukan, terkonfirmasi villain, atau ditarik ke isekai lain.

Jadi, [Y/N] sudah membulatkan tekad. Ia akan mengikuti saran dari Ningsih:

"Lakukan yang paling ingin kau lakukan."

"Heheh," [Y/N] terkikik, membuat Aizawa merinding.

"[Y/N] sudah memutuskan!!" [Y/N] berdiri di atas ranjang. Ia menunjuk Aizawa. "[Y/N] akan menjadi anak bajingan!"

"Jaga bahasamu!" seru Aizawa.

"Bajingan!"

My Hero: Daddy Issue [Aizawa Shouta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang