S2 Chap. 3: Complicated

654 90 2
                                    

Bakugou menatap [Y/N].

[Y/N] balik menatap Bakugou.

Midoriya melirik keduanya dengan cemas, ditangannya ada sebuah baki yang berisi dua paprika merah.

"Kuso gaki, kalau kau kalah.. Aku akan meledakkanmu."

[Y/N] menatapnya dengan serius, "Deal."

Yaoyorozu bersiap meniup peluit, "Bersedia.. siap.."

Prriiiit!!

Peluit ditiup Yaoyorozu, tanda pertandingan antara mati dan hidup dimulai.

[Y/N] sesegera mungkin menyambar kedua paprika merah lalu melemparkan milik Bakugou jauhh ke luar jendela macam atlet lempar kambing.

Tentu Bakugou meledak karena apa yang dilakukan bocah kurang ajar tadi adalah kecurangan. Mereka seharusnya lomba makan paprika dengan taruhan kecil-kecilan, "Oi kuso gaki!!"

Tapi Bakugou seketika terdiam ketika melihat bocah sialan itu makan paprika dengan air mata berderai. Air mata buaya memang.

"Pokoknya.. Baks harus kalah."

[Y/N] menggigit paprika merah dengan aggresif sambil sesenggukan sesekali. Sungguh bocah itu benci paprika. Rasanya aneh. Seperti cabai tapi tak pedas dan fuyoo.. aromanya ketika digigit sungguh menggugah jiwa-jiwa untuk muntah di kamar mandi.

"Tch." Bakugou menggunakan quirknya untuk terjun dari jendela Yuuei, mencari-cari paprika yang dilempar si bocah.

Dalam hatinya, doi mengumpat: 'Kenapa bocah sialan itu menerima tantangan makan paprika kalau memang dia tak suka?'

"[Y/N]-chan, ini kesempatan. Habiskan sebelum Bakugou kembali!" seru Uraraka yang memberi semangat.

"Go go, [Y/N]!!" Kaminari

[Y/N] semakin agresif memakan paprika merah. Sampai akhirnya, paprika itu habis. [Y/N] berdiri di atas meja, mengangkat sisa tangkai paprika tinggi-tinggi seolah itu adalah kemenangannya.

Sorak Sorai pun terdengar di kelas 1-A. Dan tepat waktu, Bakugou kembali dengan paprika yang masih utuh. Atau, dia memang sengaja mengalah?

Yang manapun itu, si bocah kurang belaian ini, segera menyeruduk Bakugou, "Baks!! Aku menang! Janjimu, ajari aku alogaritma!!"

Bakugou mendengus kesal. [Y/N] cekikikan. 1-A bersorak sorai.

Sementara Aizawa Shota memandang anak pungutnya lamat-lamat. Terpikirkan olehnya seribu satu kemungkinan kenapa [Y/N] bertingkah di luar nalar.

Tapi sebelum itu, mari kita flashback dulu.

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

[H +2 jam bertemu All For One]

All Might menatap cemas Aizawa. Aizawa menatap [Y/N]. [Y/N] menatap cicak yang hampir dimakan nyamuk besar Alaska.

"[Y/N], kau tak apa?"

"Huh? Apanya?" balas [Y/N] pada papa pungutnya.

"Bagaimana perasaanmu?"

"Uhh.. baik."

Aizawa 101% tak percaya dengan omongan [Y/N], "Kau yakin?"

[Y/N] mengangguk. Lagipula, apalagi yang mau dia katakan?

My Hero: Daddy Issue [Aizawa Shouta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang