Malam itu.. [Y/N] tersenyum sumringah, lebar, mengejek sekaligus satir pada Bakugou Katsuki.
"Hehe... Baks bakal mengajari [Y/N] semalam utuh!!"
Aizawa menepuk kepala [Y/N], "Jadi begitu. Kalian mengurus [Y/N] selama aku pergi."
[Y/N] sudah melompat ke Bakugou lalu memanjat dan duduk di bahunya, "Let's go Sadaharu!!"
Bakugou melempar [Y/N] ke Kirishima yang ditangkap dengan sempurna. Bocah luknut itu malah cekikikan.
Uraraka memiringkan kepalanya kesamping, "Are? Aizawa-sensei mau kemana?"
"Ada yang harus aku uru-"
"My Daddy mau ke Tartarus! Itu.. itu mau investigasi macam R*npo!" kata [Y/N] yang entah sejak kapan sudah pindah tempat, duduk di atas bahu Todoroki.
"[Y/N]! Apa yang aku katakan soal Tartarus?" tegur Aizawa.
"Aizawa-sensei ke Tartarus?" tanya Ashido.
"Anone.. anone itu krena ayah asliku itu si muka datar, All For One!" [Y/N] cemberut. "Bahh! Wajah datar buriq! Cuma gigi saja yang jadi bintang pasta gigi!"
Selanjutnya kalian tau sendiri. Ratusan kata-kata mutiara sampai mantra kutukan dilontarkan si bocah.
Mendengar hal itu, mau tak mau Aizawa cuma bisa menghela napas panjang. Toh, 1-A sudah tentu paham hal tadi itu rahasia.
"Iida, kau yang bertanggung jawab."
"Ha'i!"
Aizawa menoleh pada anak pungutnya sebelum pergi, "[Y/N], jangan nakal."
"Umu! [Y/N] kan anak baik, penurut, dan rajin menabung!!"
.
.
.
[Y/N] berdiri di depan kobaran api yang menyala-nyala. Ia mengangkat tangannya ke atas lalu cekikikan.
"Wahahahhahahahhaha!! DESPAIR!"
Ya!
Belum 1 jam bocah itu sudah membakar tumpukan kayu yang niatnya dijadikan untuk membakar jagung.
1-A melihat adegan itu.
Iida berteriak untuk memperingatkan dan menyuruh memadamkan apinya.
Kirishima menarik [Y/N] menjauh dan menggendongnya agar bocah itu tak kabur kemana-mana.
Yaoyorozu sudah membuat serangkaian salep untuk luka bakar.
Todoroki akhirnya menggunakan quirknya untuk memadamkan api.
Midoriya? Dia sudah menjadi brokoli panggang.
Bakugou memarahi biang keroknya: [Y/N] dan Kaminari.
"AHO!" Bakugou memukul kepala Kaminari.
"Baks tak seru!!" [Y/N] yang kesal menjulurkan lidahnya. "Bleh!"
"KUSO GAKI! KALAU KAU MENARUH TABUNG GAS BOCOR DI TUMPUKAN KAYU LALU MEMBAKARNYA, BAKAL MELEDAK, AHO!!"
"Tapi kan.. tapi seru! Boom!!"
Akhirnya Bakugou menjitak jidat si bocah, "BOOM!? SINI KULEDAKKAN KAU SAJA!!"
[Y/N] cemberut.
"NAIK KE KAMARMU DAN TIDUR, KUSO GAKI!"
Oh sial. Bakugou sudah masuk ke mode emak-emak Asia.
"Ya! Ya, baiklah!!"
Bagai anak yang merajuk (emang merajuk seh), [Y/N] turun dari tunggangannya, Kirishima. Ia berjalan sambil menghentakkan kaki karena kesal.
Ayolah! Aizawa saja tak pernah memarahinya seperti ini!
"BAKS AHO!"
[Y/N] mengacungkan jari telunjuknya lalu lari sekencang-kencangnya ke kamarnya untuk menghindari amukan lebih lanjut
°
°
°
[Y/N] sedang.. merajuk di kamarnya.
Tadi 1-A sudah datang, berusaha membujuknya serta memberinya sogokan berupa jagung bakar yang pada akhirnya diletakkan begitu saja di atas meja.
[Y/N] masih cemberut. Ia tak akan mengambil jagung bakar itu. Dirinya tak akan mengalah dengan mengambil hadiah perdamaian itu!
Pada akhirnya [Y/N] mengambil buku gambarnya lalu mulai mencoret-coret.
"Padahal bagus. Boom! Gitu.."
Bocah itu membuat bentuk random.
Satu kotak..
Dua kotak..
Satu kubus..
Satu Adudu..
Bundaran kecil.. Bundaran kecil.. Bundaran besar.
Bundaran kecil.. Bundaran kecil.. Bundaran besar.
Ayah.. Ibu.. pergi ke pasar.
Kakek.. nenek.. berguling-guling.
3.. 4.. 3.. dan 1
1.. 1.. 1.. dan titik!
BABI!!
YAY! JADILAH SATU BABI!
[Y/N] melihat mahakaryanya. Lalu dia.. bosan. Bocah itu rebahan di kasur menatap langit-langit. Saatnya memikirkan teori kosnpirasi.
"Quirk ku ada banyak. Teleportasi.. Return.. Saint's Blood.."
Bocah itu memiringkan kepalanya, "Etc. Beluk diketahui.."
Memangnya ada orang yang tak mengetahui quirknya ada berapa banyak dan seperti apa quirknya itu?
Ah sialan! AFO SIALAN! MUKA DATAR BURIQ SIALAN!
[Y/N] menarik nafas dalam. Seharusnya dari pihak Yuuei atau rumah sakit sudah mencoba untuk mengetahui berapa banyak quirk yang 'tersimpan' di dalam tubuhnya. Tapi.. pasti lama.
Bocah itu mendengus kesal. Ia melihat tangannya. Ia tak ingin menjadi anak usia 4 tahun yang tak tau apa-apa. Ia harus melakukan sesuatu dimulai dari apa yang ia bisa lakukan saat ini.
Coba kita pikir-pikir dulu. Quirk pertamanya adalah..
"Teleport."
Dalam satu kedipan mata, pemandangan kamar yang menjemukan sudah berganti. Tak ada lagi langit-langit, hanya langit malam yang cerah. Tak ada lagi bau jagung bakar yang memenuhi ruangan, hanya ada bau.. tanah.
Tak ada lagi kasur empuk, hanya ada tanah di bawahnya. Dan disekitarnya, sejauh mata memandang, hanya ada pepohonan, beberapa lampu, dan...
Batu nisan.
"Aku dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero: Daddy Issue [Aizawa Shouta]
Fanfic[ Reader X Aizawa Shouta ] Isekai ke novel favorit sih memang enak. Tapi isekai ke manga favorit bestie kau lebih menantang! Berbekal secuil spoiler dari bestie, [Y/N] reinkarnasi di dunia BNHA dalam tubuh seorang anak kecil yang sekarat. Mampukah a...