Chapter 4 - Audrey

1.9K 33 3
                                    

Audrian meminum kembali obat yang diberikan oleh bibinya. Setiap hari dia minum obat itu dan ini sudah berjalan selama kurang lebih 1 bulan. Bibi Amanda terkadang pulang kerumah untuk melihat keadaan ponakanya itu dirumah juga dan memasakkan Audrian makanan. Terkadang Audrian juga ke rumah sakit untuk menjenguk pamannya. Paman Max masih terbaring koma dengan rambutnya yang rontok dan hampir habis.

Audrian juga sudah terbiasa berpakaian perempuan dirumah. Tidak jarang pengantar makanan online memanggilnya dengan sebutan 'mbak', bahkan ketika makan di restaurant bersama bibinya. Ini memang terasa aneh baginya di panggil dengan sebutan mbak. Pertama-tama Audrian sempat bingung, namun ada perasaan senang ketika dipanggil sebutan itu. Tapi lama-lama terbiasa.

Audrian juga sudah terbiasa menggunakan make up. Dia diajari oleh bibinya untuk menggunakan make up. Karena bibi jarang dirumah jadi dia inisiatif sendiri untuk mencari tutorial make up di internet. Kalo menurutnya sendiri wajahnya ini lebih cocok untuk menggunakan make up yang soft jadi kelihatan lebih natural.

 Kalo menurutnya sendiri wajahnya ini lebih cocok untuk menggunakan make up yang soft jadi kelihatan lebih natural

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai dari sini Audrian akan berganti panggilan menjadi Audrey karena perubahan yang dialami olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai dari sini Audrian akan berganti panggilan menjadi Audrey karena perubahan yang dialami olehnya

Suatu hari bibinya pulang. Audrian langsung menemui bibinya di kamar bibinya. Audrian diberi pertanyaan kembali oleh bibinya apakah dia siap untuk memulai pelatihan modelling dari agensi bu Susanti. Audrian yang sudah membiasakan diri memakai pakaian perempuan ini sudah tidak bisa mundur lagi. Dengan begitu jawaban yang tersisa untuk Audrian jawab sudah pasti 'ya, aku siap'. Lalu bibinya langsung menghubungi bu Susanti atas konfirmasi dari Audrian. Bu Susanti tampak senang, lalu Audrian diberitahu bahwa dia harus mendatangi kantor mereka besok langsung.

Lalu malamnya bibinya tidak kembali ke rumah sakit, dia dirumah dengan besok pagi dia akan mengantarkan Audrian ke kantor bu Susanti. Pagi hari kemudian, mereka berangkat ke kantor bu Susanti. Sesampainya disana mereka langsung masuk kedalam ruang kantornya bu Susanti. Audrian nampak sedikit kagum dengan kantor cabang perusahaan milik bu Susanti di kota ini yang cukup besar. Mereka masuk langsung di sambut oleh pegawai resepsionis. Mereka menunggu cukup lama sekitar 15 menit lalu mereka disuruh untuk ke ruangan bu Susanti.

"Pagi bu Susanti." sapa Bibi Amanda

"Oh hai Amanda, oh ini ... keponakan kamu Audrian. Wow cantik sekali."

Audrian / AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang