Chapter 3 - Bimbang

1.9K 49 2
                                    


Bibi Amanda membawa Audrian ke resto seafood mewah di kota. Disitu terdapat beragam menu yang belum pernah dilihat oleh Audrian, maklum yang dia tahu hanyalah ikan goreng dan ikan bakar saja. Disini bibi memesan lobster dan Audrian dipesankan menu yang sama oleh bibinya. Walaupun Audrian nampak senang namun dia masih dalam keadaan bimbang dengan tawaran dari bu Susanti.

Setelah makan siang mereka pulang. Dirumah Audrian langsung berbaring di sofa ruang keluarga. Bibi Amanda memasukkan barangnya di kamarnya, lalu dia kembali turun dan duduk di sofa disamping Audrian.

"Audrian.."

"Ya gimana bi ?"

"Tentang tawaran dari bu Susanti. Bibi tau kamu tidak ingin menerimanya. Namun pertimbangkanlah. Tadi bibi juga ditawarkan oleh dia kalau kamu mau bergabung dan jika penampilanmu bagus dia bisa membuat karirmu berkembang dan mungkin kamu akan menjadi model terkenal. Bibi tau ini salah."

"Tapi kan aku laki-laki bi, aku sebetulnya tidak ingin menolak bu Siska ataupun bibi. Namun aku sepertinya masih belum bisa."

"Yaudah kamu pikirkan baik-baik dulu. Mungkin ini juga bisa jadi batu loncatan kamu dan proses kamu untuk bisa bahagia."

"Oke bi, makasih banyak bibi."

Setelah itu Bibi Amanda membuka hpnya, saat itu juga dia teringat sesuatu.

"Oiya Audrian, kamu tidak punya ponsel ya ?"

"Iya bi, ponsel Audrian rusak waktu bencana kemarin."

"Okedeh, kamu siap-siap dulu nanti sore ikut bibi ya bibi mau jalan-jalan, biar ada yang menemani bibi hehe."

"Oke bi."

Setelah itu Audrian beristirahat sebentar. Jam menunjukkan tepat pukul 15.30 dan aku bersiap-siap mandi, setelah mandi Audrian mengenakan baju. Sebenarnya dia agak aneh dengan perlengkapan bajunya disini yang sudah dipersiapkan bibinya sebetulnya sebelum dia tiba di Anderon, hampir semua terlihat feminim. Tetapi batin Audrian tidak apa-apa lah toh juga pikirnya itu semua baju laki-laki.

Audrian mengenakan kaos putih dan sweater dengan celana panjang dan juga sepatu converse low tops putih bergaris biru merah. Karena Audrian sudah tidak bersekolah cukup lama dan sewaktu kejadian tsunami tersebut rambutnya sudah dibawah telinga, sekarang rambutnya sudah panjang sebahu lebih. Audrian tata rambutnya dengan mengucirnya kebelakang. Setelah itu dia turun dan menemui bibinya yang sudah siap untuk pergi bersamanya.

 Setelah itu dia turun dan menemui bibinya yang sudah siap untuk pergi bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pergi berbelanja jajanan, makanan, dan kebutuhan bulanan rumah. Setelah itu pertama-tama Bibi Amanda mengantar Audrian ke gerai ponsel. Audrian dibelikan oleh bibinya iphone keluaran terbaru. Betapa kagetnya Audrian, dia kira Bibi Amanda akan membelikannya hp biasa. Secara Audrian tidak pernah sekalipun memakai ponsel sebagus ini. Terakhir kali dia memiliki ponsel hanyalah android biasa. Betapa senangnya Audrian dan dia selalu berterima kasih kepada bibinya itu. Setelah itu mereka makan malam lalu pulang. Saat sampai rumah sudah ada pamannya sedang menonton tv di ruang keluarga. Karena Audrian capek sekali dia langsung masuk kamar dan berbaring mencoba ponsel terbarunya itu.

Audrian / AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang