Chapter 26 - Baikan

456 19 5
                                    

BESOKNYA

Audrey terbangun pagi-pagi sekali dan jam masih menunjukkan 4.45. pagi. Di mengurungkan niatnya untuk bangkit dari kasur karena perasaan lemas yang luar biasa dan pusing pening di kepalanya. Sebenarnya rasa pusing itulah yang menyebabkan Audrey terbangun pagi ini.

"Aduh kenapa kepala gw jadi pusing banget gini... gw butuh minum." Katanya dengan berusaha bangkit dan duduk dipinggir kasur dengan memegangi kepalanya dan sekarang tenggorokanya yang terasa serat sekali. Namun karena dehidrasi yang dia alami, mau tidak mau dia memaksakan dirinya untuk turun kebawah untuk mengambil minuman dari kulkas.

Namun naas saat Audrey mencoba untuk turun dari tangga dia terjatuh dan tersungkur di lantai bawah dengan badan yang lemas sekali. Dia hanya bisa mengeluarkan air mata dan berharap seseorang menyelamatkannya.

"Mama... papa.... tolong..." Rintihnya secara perlahan membayangkan orang tua kandungnya datang menolongnya, lalu pandangannya kabur.

Mama Amanda yang mendengar suara terjatuh langsung terbangun dan mencoba mencari tau darimana suara itu berasal. Dia mengira bahwa suara itu mungkin berasal dari sesuatu yang jatuh. Atau mungkin ada seseorang yang mencoba masuk tanpa izin kerumahnya.

'Gamungkin, rumah ini sangat ketat keamanan pintunya... gamungkin ada yang masuk..' Lalu dia mengambil sebuah tongkat baseball dekat dengan pintu kamarnya. Lalu dia berjalan perlahan turun kebawah lalu dia melihat seseorang wanita tersungkur tepat di dasar anak tangga. Lalu Mama Amanda menyadari bahwa yang tersungkur itu anak angkatnya sendiri dan dia langsung panik berlari menuju kebawah.

"Audreyyy... audreyy... kamu kenapa nakkk.... AUDREYYYYY...." Katanya dengan membalikkan badan Audrey yang lemah dan menopang kepalanya.

"Mbok nikeeee...... MBOK NIKEEE BURUAN KESINI BANTUIN BAWA AUDREY KE MOBIL." Teriaknya memanggil asisten rumah tangganya yang lalu berlari dan melihat Mama Audrey menangis membopong Audrey.

"Yaampun Bu Amanda... Audrey kenapa bu..." Tanya Mbok Nik.

"Gatauu... udah tolong bantu saya angkat dia ke mobil."

Lalu kedua wanita itu membawa Audrey ke mobil dan mamanya itu langsung menancap gas dan bergegas ke klinik terdekat.

"Bertahanlah Audrey." Kata bibinya sambil melihat ke arah Audrey yang tertidur di kursi tengah.

.

.

Sesampainya di klinik para petugas medis langsung membantu Mama Amanda untuk membawa Audrey ke dokter. Dan setelah menunggu beberapa saat akhirnya dokter memberikan kepastian ke Mama Amanda.

"Anak ibu hanya terkena demam, anak ibu mengalami gejala flu. Kalau menurut saya mungkin dia juga kelelahan akhir-akhir ini. Dia akan membaik beberapa hari kedepan dan saya sarankan anak ibu untuk beristirahat sementara waktu di rumah."

"Hufttt terima kasih ya tuhan, terima kasih dokter." Kata Mama Amanda.

"Ya sama-sama, ibu bisa masuk sekarang... saya sudah menuliskan resep nanti akan saya berikan setelah saya menulis surat izin untuk anak ibu. Apakah 4 hari cukup ?" Tanya dokter itu.

"Ya cukup menurutku."

"Baiklah... saya tinggal dulu, silahkan bu."

Lalu Mama Amanda memasuki ruangan itu dengan Audrey yang sudah membaik, berbaring di kasur klinik.

"Ya ampun sayang, gimana sekarang, udah enakan ?" Tanya Mama Amanda.

"Iya ma, tapi kepalaku masih pusing banget gatau kenapa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Audrian / AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang