Audrey dan Ariana sampai di Taman Soekarno-Hatta. Taman yang biasa dikunjungi oleh Audrey dkk dan tidak sering juga Audrey dengan Ruben makan disini selepas pulang sekolah. Terlihat Audrey yang masih murung sedih. Ariana yang paham akan keadaan Audrey langsung memesan beberapa makanan. Dia memesan Es Teler untuk mereka berdua dan seporsi bakso untuk Ariana sendiri.
Sembari menunggu pesanan di tempat duduk.
"Udahlah drey cemberutnya, udah gw pesenin es favorit lu tuh tadi."
"Hmmmm." Dengan menyilangkan tangannya dimeja dan dijatuhkannya kepalanya ke kedua tangannya berbaring kesamping.
"Aduhh bingung juga gw kalo lu gini terus."
"Gw juga bingung na."
"Hah ?? lu kok malah ikutan bingung ???" Ariana tampak menggaruk kepalanya.
"Maksud gw, gw bingung tentang tadi....."
"Oh.."
"Gw bingung kenapa Ruben tiba-tiba bentak gw, setau gw dia selalu lemah lembut ke gw."
"Hmmmmm, mau denger penjelasan gw ga ?"
"Ntahlah."
"Wey dengerin dulu.... gw dah pernah pacaran 2 kali gw tau apa masalah lu sama Ruben. Dan lu juga kan ini baru pertama kali pacaran. Mana pertama kalinya pas udah jadi cewek lagi."
"Ya, gimana."
"Nahhh, menurut gw kalian itu lagi dimasa-masa kalian butuh liburan."
"Maksud lu kita liburan berdua bareng gitu ?" Mendengar pertanyaan Audrey ini, Ariana menepuk jidatnya.
"Bukann gitu bego !!! Maksud gw tu kalian kan tiap hari bareng terus tuh, nah ada baiknya kalian berdua liburan dari pacaran dulu. Tenangin diri masing-masing dulu aja, istirahat sejenak."
Audrey hanya diam mendengar penjelasan Ariana tersebut.
"Nah kalo parah-parahnya nih ya drey, kalian berdua bisa break sebentar." Kata Ariana sambil mengamati penjual es yang membawa es teler mereka berdua ke meja mereka dari gerobak.
"Silahkan mbak-mbak cantik es tellernya." Kata penjual es itu. Penjual es itu bernama Pak Junto. Audrey sering beli es disitu. Paling sering Es Teler dan Es Campur tanpa tape.
"Makasih ya pak, pak sekalian air mineral 1 ya pak." Kata Ariana sambil menerima kedua es teler yang ditaruh dimeja.
"Oke dek Ana." Pak Junto tidak langsung pergi, dia memerhatikan Audrey yang murung.
"Loh tumben banget dek Audrey yang biasanya riang kok lemes banget hari ini ?" Tanya Pak Junto ke mereka berdua. Pertanyaan Pak Junto hanya dijawab meringis oleh Ariana.
"Lagi bete dia pak hehehehe, biarin aja dulu paling ntar hiperaktif lagi." Jawab Ariana
"Oh yaudah, Dek Audrey dimakan Es Telernya, itu udah bapak tambahin alpukat kayak biasanya. Dimakan biar ceria lagi." Kata Pak Junto dengan memberi senyuman dan lalu meninggalkan mereka.
"Makasih Pak Jun." Jawab Ariana dan Audrey dengan nada Audrey yang lemas.
"Tuh dengerin drey, makan dulu noh sapa tau balikin mood lu lagi."
"Hmmmm." Audrey membangunkan kepalanya dan melihat ke arah mangkok mereka. Dia sadar Ariana membeli bakso.
"LAH, LU KOK BELI BAKSO 1 DOANG !" Audrey yang tiba-tiba berkata keras ke Ariana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Audrian / Audrey
RomansaCerita tentang perjuangan Audrian, seorang remaja laki-laki anak dari keluarga berkecukupan sederhana di suatu kota. Semua kehidupanya selalu berjalan lancar walaupun di sekolah Audrian selalu menyendiri karena posturnya yang kecil. Suatu hari benca...