Chapter 1 - Rumah

1.8K 40 4
                                    

Perkenalkan, Audrian. Merupakan merupakan seorang siswa SMA di kota Madukarto. Keluarga Audri merupakan keluarga sederhana. Audri sudah sangat bangga dengan mereka bisa memasukkanya ke sekolah untuk menimba ilmu. Audri dari kecil dikenal mempunyai badan kecil dan wajah yang feminim, serta kulit yang cerah dikarenakan keturunan dari papanya dan juga mamanya yang mempunyai kulit cerah. Audrian merupakan keturunan keluarga Polleina dan itu merupakan nama belakangnya. Yap, nama lengkap Audri adalah Audrian Polleina.

Audrian bersekolah di SMA negeri 3 Madukarto. Dia mempunyai sahabat yang juga merupakan sahabat karibnya dari SMP. Dia adalah Markus, orangnya tinggi gagah dan juga merupakan idaman para wanita sejak SMP. Audri bisa berteman dengannya karena rumah mereka berdekatan. Dulu ketika SMP Audri sering bermain sepeda bersamanya mengelilingi kompleks rumahnya atau yang biasanya dikenal mbolang. Audri sering berangkat sekolah bersama Markus sejak SMP dengan diantar jemput supirnya. Oiya keluarga Markus ini merupakan keluarga kaya di kompleks mereka. Ayahnya merupakan seorang kontraktor bangunan yang dimana dia selalu bertugas dan mendapatkan proyek-proyek besar dan ibunya merupakan seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit besar di kotaku. Sedangkan papanya Audri sendiri merupakan seorang buruh di suatu pabrik dan mamanya hanyalah seorang penjual makanan dirumah.

 Sedangkan papanya Audri sendiri merupakan seorang buruh di suatu pabrik dan mamanya hanyalah seorang penjual makanan dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu hari dimulai dengan bangun tidur dan Audri mandi bersiap-siap ke sekolah. Matahari baru saja mengeluarkan sinarnya, ibu Audrey masuk ke kamarnya membangunkannya yang masih terlelap.

"Audri, ayo bangun udah pagi ini. Bangun bangun... mandi siap-siap pakai seragammu trus turun mamah udah nyiapin sarapan buat kamu."

"Ah maaahhhh, masi pagii... 5 menit lagi."

"Gabisa gabisa, ayo bangun bangun."

"Hmmmmmm yadehhh mahh."

Sambil matanya yang masih mengantuk, Audrey mencoba membuka mata dengan sangat berat sekali karena semaleman dia bermain game dengan teman-temanku hingga hampir pagi.

Setelah mandi Audri memakai seragam dan siap siap kebawah untuk sarapan sambil memasukkan kebutuhan sekolahnya ke tas.

"Akhirnya kelar juga kamu mandinya, kebiasaan mandi kelamaan kayak anak cewek aja kamu."

"Ah mamah apaansih, mandi itu sebuah ritual yang tidak bisa orang lain ganggu gugat."

"Hih, ritual apalagi coba, jangan yang aneh-aneh ya kamu audri."

"Hahahaha, habis mama bangunin audri pagi banget."

"Yaudah sana sarapan dulu, jangan lupa itu ada titipan mama buat bu Rosa ( Ibunda dari sahabatnya Audrian yaitu Markus yang mana sudah kenal dekat sekali keduanya alias sahabat ibunya Audrian yang juga tinggal di kawasan kompleks yang sama)."

"Wah bikin kue lagi nih, buat audri mana mah ?"

"Gak gaada, bayar kamu kalo mau mamah bikinin."

Audrian / AudreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang