"Upacara Telah Selesai, Pemimpin Upacara Diperkenankan Meninggalkan Lapangan Upacara"
"Pengumuman-pengumuman, Peserta Di Istirahatkan"
(anggap aja narasi upacaranya gitu :v)
"SIAAPP GRAK!"
"ISTIRAHAT DITEMPAT GRAK"
Drap.. Drap.. Drap..
Suara sepatu sang pemimpin Upacara meninggalkan lapangan. Yang tadi dipimpin oleh ketua OSIS, Kak Dodi namanya.
"Huh gile panas banget" Baim yang barusan jadi pemimpin barisan -seharusnya Aydan tapi dia OSIS lagi bertugas- membungkukkan sedikit badannya dan menunduk untuk berteduh dari bayang-bayangnya yang tidak bisa hilang, hehehe. Maksudnya berteduh dari sinar matahari yang terik banget hari ini.
Setelah kak Dodi pergi, Ibu Bia selaku kesuswaan yang baru, maju kedepan berdiri di tempat pembina upacara sebelumnya.
Karena Ibu Bia udah ada, Baim terpaksa kembali berdiri yang bener.
"Assalamu'alaikum wr. wb"
"Wa'alaikumsalam wr. wb"
"Moga jangan lama-lama deh kasih pengumumannya, baru juga upacara lagi" Juani menekuk lutut dan menundukkan kepalanya supaya gak terlalu kepanasan. Dianya ketinggian sih, untung baris dibelakang.
"Baik Ibu gak akan banyak-banyak kasih pengumumannya" Kata-kata Bu Bia barusan seolah dengar harapan Juani.
Bu Bia hanya membahas tentang rampungnya gedung baru yang bisa dipakai kelas 10. Sehingga tahun ajaran baru ini semuanya bisa masuk pagi, tidak seperti taun sebelumnya harus dibagi dua shift. Tentang menjaga kebersihan, juga hasil tes pindah jurusan.
Ngomong-ngomong pihak sekolah mengadakan tes pindah jurusan, untuk memberi kesempatan kepada para murid yang ingin mengambil jurusan yang mereka mau. Dilaksanakan saat hari MOS waktu itu. Dan itu pula yang diikuti oleh Junaedi
Memang pengumumannya tidak menyita banyak waktu. Hanya saja karena sudah terlanjur capek dan kepanasan, anak-anak merasa lama sekali padahal cuman sekitar 5 menitan.
"Oke segitu dulu, bisa dipahami?"
"Bisa Buu"
"Wassalamu'alaikum wr. wb. "
"Wa'alaikumsalam wr. wb. "
Setelah Bu Bia turun dari tempatnya, anak-anak pun langsung berhamburan meninggalkan lapangan.
....
Di kelas.
"Haahhh akhirnya selesai juga" Kata Rosie sambil berdiri di depan kipas angin yang lagi muter sana-sini. Baru aja Ia ulurin tangannya buat matiin pemutar nya, tapi-"Eh eh jangan dimatiin Ros, tar gua gak kena" Sergah Amir menghentikan Rosie, dia juga kepanasan. Akhirnya Rosie gak jadi matiin deh.
"Geseran dikit dong war, gua juga kepanasan" Deka sedikit mendorong-dorong Rosie.
"War? War? War?! Ngajak berantem lu?"
"Lagian apaan sih dorong-dorong, sono lu ah!" Kesalnya balik mendorong Deka.
"Dih apaan sih?" -Deka dengan ekspresi ◐.̃◐
"Lagian tuh lu liat... Udah pada penuh semua" Tunjuk deka ke tempat yang ada kipasnya, "Terus inikan tempat duduk gua, berarti wilayah gua duoong"
Emang bener sih Kipas anginnya kebetulan searah sama tempat duduk Deka, karena dipasang di dinding atas meja Mina yang mana sederetan (?) sama meja Deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious >< 97Line
Teen FictionThis is our precious life story - 97line zitorie979 Agust'2022