19 ; Serius?

52 0 0
                                    

Selamat membaca
___________________________________


"Hah?"









"Malah hah lagi"

"Ayo gua anter!"

Bukan budeg. Tapi ngelag

Shik shek shock.

Yaa gimana enggak, tiba-tiba banget ditawarin mau dianter pulang sama gebetan. Pasti kaget lah. Plus seneng.
Hehehe

"Beneran? Eh-tapi gak usah gapapa, gua mau pesan ojol kok" Tolak Aluna halus sambil nunjukin HP nya.

Sebenernya mau, tapi malu.

"Ya beneran Al. Udah, gak perlu pesen. Mending sekarang gua anter. Liat! mendung juga, daripada nanti lama gak dapet ojolnya"

Aluna diam, ini kesempatan, tapi gue—ah udah lah gakpapa. Rezeki kapan lagi datengnya kan. -kata Aluna dalam hati.

"Kalo gitu boleh deh, thanks ya Je"

"Yo. Gua ambil motor dulu, lu mau tunggu sini?"

"Gua tunggu deket parkiran deh"

"Ok"

Mereka berjalan meninggalkan tempat tadi, karena parkirannya didepan, jadi mending Aluna ikut jalan ke depan aja. Daripada Junior yang balik lagi malah jadi makin jauh dan lama.

Tempat mereka istirahat+latihan ada di bagian dalam dari gerbang. Dan jarak ke gerbangnya lumayan jauh juga.

Aluna menunggu di area luar parkiran. Dia juga gak lupa ngabarin Luna buat kasih tahu kalau dia bareng Junior, jadi Luna bisa langsung pergi sama pacaranya.

Setelah Junior datang, Aluna ikut naik ke motornya. Dan Junior langsung tancap gas ninggalin lapangan.


Sepanjang perjalanan, Aluna agak enggak nyaman. Pengen ngobrol belum kepikiran kata apa yang mau keluar. Tapi kalo diam aja canggung banget.

Kelamaan mikir malah duluan Junior yang mulai.

"Al rumah lu dimana?"

"Hah? APA?"

"RUMAH LU DIMANA?"


Bukan marah-marah, tapi karna suaranya gak kedengeran jadi Junior teriak. Tau kan kalau di motor bisa tiba-tiba budeg? Kwkwk

Sebenernya tadi Junior juga udah teriak, tapi karena suaranya gak terlalu kenceng, ketutup helm dan kebawa angin, Aluna gak denger.

"DI PERUM KEMHAN"

"OK"

Junior melaju makin kencang, hampir aja Aluna yang lagi gak fokus kejengkang. Untung refleks nya bagus. Dia langsung pegang jok belakang. Padahal tadi hampir mau pegang pundaknya Junior sih hehe




Tepat di depan gerbang Junior berhenti. Aluna bingung.

Dia gerakin kepalanya ke pinggir buat lihat apa yang bikin Junior berhenti. Di sana ada security yang lagi jaga.

Ah Aluna lupa, kalau masuk harus di cek dulu sama security baru palangnya dibuka. Cuman liat muka + laporan doang sih.

Saat dia mau kasih tahu Junior, tapi keduluan lagi ngomongnya.

"Aluna, rumah lu masih jauh gak dari sini?"

"Enggak terlalu, rumah gua sebelah kanan paling depan" Tunjuk Aluna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Precious >< 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang