17 ; lanjut aja

131 5 0
                                    

Setelah sekian purnama
Akhirnya lanjut lagi

Semoga tidak lupa dan bosan yaa

Selamat membaca 👩‍💻
(gk ada emot lagi baca) xixixi

_________

"Untung masih sepi anjay jadi kebagain tempat" Celetuk Baim langsung ngambil tempat yang menurutnya paling pw. Dia bahkan udah senderan ke tembok deket jendela dan selonjorin kakinya. Btw mereka ambil tempat yang di lantai dua, dan ini lesehan guys.

"Baru buka makanya masih sepi" Timpal Jihan. Kemudian duduk di sebrang Baim.

"Emang suka rame sampe gak kebagian tempat?" Tanya Lisa. Ikut duduk di samping Jihan.

Ohiya Lisa juga ikut, karena sebelumnya mereka sempet papasan di jalan. Dan Lisa diajakin ikut sama Jihan. Jadilah mereka bertiga di sini.

"Beuh gile pokoknya kalo lagi rame mah" Seru Jihan.

"Boro-boro tempat duduk, mesennya aja gak kebagian"

"Udah gitu, bisa se jam kali nunggu nya" Baim menimpali.

Lisa mangut-mangut. Dilihatnya Baim sama Jihan yang kayaknya akrab banget.

"Kalian sering ke sini?"

"Gak sering sih, tapi kadang-kadang" Jawab Jihan.

"Kadang-kadangnya si Jihan mah seminggu lima kali" Canda Baim.

"Sembarangan, ngarang lu"

"Ya emang bener" Ucap Baim gak mau kalah.

Jihan mendelik Baim, kemudian beralih liat Lisa.

"Emang lu gak pernah ke sini Lis?"

"Pernah sih, tapi cuman sekali, biasanya pesen di sekolah"

"Oh"

Keadaan hening sesaat.

"Cuy. Sambil nunggu seblaknya jadi, mending main uno" Seru Baim mengeluarkan kartu uno dari sakunya.

"Widihhh mantap nih" Girang Jihan. "Hayuk Lis ikutan" Lisa ngangguk setuju.

"Yok mulai"

.

.

.

.

"Woy Mir, tungguin gua ngapa"

Yogi berlari menyusul Amir.

"Lah lu ngejar gua?" Tanya Amir heran, saat Yogi sudah berjalan di sampingnya.

"Yakan biar bareng ke parkiran" Ucap yogi. "Lagian ngapa lu buru-buru amat dah" Lanjutnya bertanya.

"Biasa adek gua rewel banget, dia minta anter mau kerja kelompok" kata Amir sambil terus berjalan.

"Oh, adek lu"

Di parkiran, Amir dan Yogi siap-siap mengeluarkan motor masing-masing. Sebelum benar-benar keluar, Yogi bertanya, "Mir, soal ke puncak gimana? Gua sempat ngomongin sama anak-anak mereka bilang minggu depan. Lu bisa ga?"

"Gas lah, gua mah kapan ae jadi" Ucap Amir dari balik helm-nya.

"Mantep. Berarti fix lah ya mingdep" Seru Yogi.

"Sip lah. Yodah gua duluan Yog"

" Yoi, tiati bro" Sembari tos-an ala cowok.

Yang kemudian Amir melajukan motornya lebih dulu, sebelum adik pertamanya itu mengamuk. Dan tidak lama kemudian Yogi pun melakukan hal yang sama.

Precious >< 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang