ETERNAL LOVE

206 28 0
                                    

HAPPY READING!!!

Putri cantik tengah terlelap dalam tidurnya__hingga sebuah kecupan-kecupan basah menganggu alam mimpinya. Ia merengek bagaikan anak kecil yang tak diberi mainan oleh ibunya.


"berhentilah menggangguku."

sang pengusil hanya tertawa melihat istrinya yang bergumam namun enggan membuka mata. "wake up, uda siang sayang" bisiknya.  Setelahnya ciuman singkat ia berikan dibibir plum sang istri agar terbangun.

dan yah berhasil, istrinya membuka mata secara perlahan mengedarkan pandangannya membiasakan cahaya matahari menembus kelopak matanya melalui jendela gorden yang dibiarkan terbuka.

taehyung hanya bisa tersenyum tampan melihat wajah istrinya yang terkena pancaran sinar matahari dari samping.  "cantik" ucapnya, lirih.

"jam berapa sekarang?" tanyanya ketika sudah berhasil mengumpulkan nyawanya yang tertinggal.

"11.45."

jisoo membulatkan matanya ia tak mengira jika dirinya akan terbangun disiang hari.
"MWOYA? kenapa kau tak membangunkanku"kesalnya pada sang suami.

"Grhmm" Taehyung mengeram ketika rasa nikmat menyelimuti batang penisnya menjepit kebanggaannya yang memang sengaja ia masukkan kembali saat ia terbangun beberapa menit ketika tertidur.

jisoo menyeritkan dahinya ketika merasakan sesuatu yang mengganjal dibagian bawahnya. Lantas dia menatap sang suami yang juga menatapnya menampilkan senyum box-nya.

"kau__" ucapannya tertelan saat dengan sengaja taehyung menghentakkan penisnya lebih dalam. "ahh, keluarkan aku akan ke cafe kim" tintanya. dengan berusaha mengeluarkan.

"tidak akan! aku rasa dia sangat nyaman disana" lalu mengeratkan pelukannya menghirup aroma punggung istrinya dari belakang. "dan masalah cafemu itu biar aku yang bicara' dengan bosmu."

jisoo menghela nafas, menggenggam tangan sang suami yang berada diperutnya. "baiklah, apa sekarang kau tak mengajakku untuk makan siang?" bujuknya.

taehyung yang sedang asik mencumbui leher jenjang istrinya seketika berhenti. "sebentar lagi bagaimana jika morning sex?" tanyanya dengan suara rendah.

"sekarang sudah siang!" tolak jisoo.

"baiklah beri aku sebuah ciuman" lalu membangunkan tubuhnya mengungkung tubuh sang istri.

jisoo mengalungkan tangannya dileher suaminya. Lalu mulai mendekatkan wajahnya hingga menempel sempurna bibir yang tak bertulang itu mulai memangut memberikan afeksi pada keduanya tidak ada nafsu hanya sebuah ciuman manis yang mengantarkan sebuah rindu yang teramat dalam keduanya tersenyum tengah-tengah ciuman manis mereka

 Lalu mulai mendekatkan wajahnya hingga menempel sempurna bibir yang tak bertulang itu mulai memangut memberikan afeksi pada keduanya tidak ada nafsu hanya sebuah ciuman manis yang mengantarkan sebuah rindu yang teramat dalam keduanya tersenyum te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cpk" ciuman mereka terlepas saat dirasa pasokan udara menipis.

"ayo makan" sarkas taehyung, membangunkan tubuhnya dengan melepaskan penyatuan mereka.

"ahh" desah jisoo disaat sudah keluar.

taehyung mengulurkan tangannya membantu istrinya untuk duduk, lalu menggendongnya ala brigth style ke kamar mandi membersihkan tubuh mereka agar tak lengket sehabis bercinta.

****

keduanya kini berada diruang makan, menikmati makanan yang disajikan oleh maid mansion. Nampak begitu lahap menyantap makanannya seperti seseorang yang tak makan beberapa bulan.

suara bunyi sendok mengenai piring sebagai alunan musik heningnya meja makan mereka.

"kim dimana taejung?" tanya jisoo mencairkan suasana yang hening.

taehyung membeku, mulutnya berhenti mengunyah makanannya. Ia tak bingung harus menjawab apa karena pertengkaran bersama sang anak tak kunjung selesai.

"dia kuliah diparis" lirihnya.

jisoo mengangguk. Ia memang sudah mengetahuinya namun dia ingin tahu suaminya berkata jujur apa tidak___
___lalu. "aku ingin bertemu dengannya."

taehyung yang baru saja bernafas lega kembali tercekat, bagaimana ia bisa bertemu dengan anaknya jika diantara mereka belum ada kata damai. "nanti kita kesana menemuinya" bujuknya, walau sebenarnya ia tak ingin membawa jisoo untuk bertemu sang anak.

"bagaimana bisa aku membawanya ke paris, aku takut taejung tak percaya jika mommy-nya masih hidup, dan disisi lain aku masih bertengkar dengannya" batinnya, dengan menatap wajah jisoo yang sedang asik melahap makanannya.

jisoo yang melihat suaminya melamun dengan segera menepuk pundaknya.
"apa yang kau pikirkan?."

taehyung tersadar lalu segera menggeleng. Tangannya terulur untuk mengelus pipi istrinya. "terimakasih sudah kembali, aku merasa hidup berkat adanya dirimu. Aku ingin menjadi cermin yang kau tatap, sembari kau memantas dan memanti diri untuk kau tampilkan pada hari yang halal kelak" ujarnya tulus.

Jisoo mengangguk menatap wajah suaminya yang sangat ia rindukan beberapa tahun lamanya dengan menatapnya penuh ketulusan dan juga kasih sayang.

"kim denganku, kau boleh menjadi siapapun yang kau mau. Bersamaku, kau bisa menjadi siapapun yang kau ingin."

taehyung terharu mendengarkan kata-kata istrinya dengan segera ia memejamkan matanya agar tangisan yang ia benci tak turun membasih pipi. Lalu berdiri mencium kening sang istri.

"aku beruntung bisa mendapatkanmu."

"dan aku beruntung bisa memilikimu."

keduanya tersenyum memeluk erat satu sama lain mengabaikan makanan mereka yang mendingin karena suhu ruangan, kini yang ada hanya sebuah perjuangan bukan hanya janji yang terucap oleh kata tanpa nyata.

"kedatangannya sangat sederhana, menyebut namaku dengan begitu lembut lalu memberikan seribu kenyamanan yang tidak pernah nampak pada sosok lain. Suaranya menenangkan, dipeluknya aku jatuh cinta dan luluh, aku ingin mencintainya dengan tenang. Perlahan dan mendalam tanpa berharap banyak. Tuhan biarkan aku hidup bahagia hingga maut yang sesungguhnya memisahkan antara kita berdua."
- kim Jisoo

NOT DEATH (revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang