not deaths

172 25 0
                                    

Sesampainya di pemakaman, reifan dengan segera keluar dari mobil. Sedikit berjalan cepat sedangkan arvan dia memakirkan mobilnya setelah itu pergi untuk membeli bunga yang berada didekat pemakaman.

"Mommy, reifan datang" ucapnya setelah berada dimakam mommynya.

"Reifan rindu mommy, lihatlah mom reifan sudah lulus dengan nilai terbaik, apa mommy bangga? meskipun reifan nakal tapi reifan tidak ingin membuat daddy marah dan kecewa" sambungnya.

"Mom aku ingin berkuliah diluar negeri tapi daddy tidak mengizinkanku untuk kesana. Namun disisi lain reifan harus meninggalkan daddy sendiri dimansion jika reifan kuliah diparis." Lirihnya dengan mengusap batu nisan mommynya.

Arvan baru saja sampai, niat hati ingin menyusul anaknya, namun ucapan reifan membuatnya menghentikan langkah kakinya dan memilih mendengarkan sang anak yang mengadu kepada Alm. mommynya karena tidak dia izinkan untuk keluar negeri.

' apa aku keterlaluan karena tidak mengizinkannya untuk kuliah diluar negeri sayang? ' bantinnya dengan memandang makam sang istri.

"Ekhem, reifan" ucap tiba-tiba Arvan dari belakangnya.

Reifan menoleh kebelakang melihat daddy-nya yang membawa bunga, ia lantas berdiri membiarkan sang daddy untuk bertemu Alm. Istrinya.

"Hai sayang aku datang, Bagaimana kabarmu?" Tanya Arvan, dengan menaburkan bunga dimakam istri tercinta.

"Aku membawakan bunga kesukaanmu" lanjutnya.

"Hari ini adalah kelulusan putramu dan dia mendapatkan nilai terbaik disekolahnya, aku yakin kau pasti bangga sayang. Maafkan aku karna baru bisa mengunjungi- mu" Lirihnya dengan mengecup sekilas batu nisan Alm. istrinya

Reifan terdiam, melihat sang daddy begitu tulus mencintai mommy-nya yang telah tiada.

'Mom kau sangat beruntung karna memiliki lelaki setulus daddy, dan aku bersyukur menjadi bagian dari keluarga kalian" Ucap reifan, yang menatap sendu kedua orangtuanya.

"Sayang aku pamit pulang ya, dan aku berjanji setiap akhir pekan akan selalu mengunjungimu."

"Son kau tidak berpamitan pada mommy'mu sebelum pulang?" Ujar Arvan, yang melihat anaknya hanya berdiam diri.

Reifan yang tersadar lantas membungkuk dan berpamitan kepada mommy'nya.

"Mom aku pulang dan akan kesini seperti yang daddy katakan" Timpalnya.

"Mom buat daddy untuk mengizinkanku kuliah diparis" Lanjutnya sendu, lalu menyusul Arvan yang sudah terlebih dahulu ke mobil.

"Son ayo, daddy harus segera kembali ke kantor" Teriak arvan dari kejauhan.

Setelah kepergian mereka, angin menerpa makam Rani seakan memberi tahu bahwa Rani mendengarkan ucapan mereka.

' akan mommy usahakan nak '

' akan mommy usahakan nak '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-. -. -. -.

Setelah kelulusan reifan sebulan yang lalu, reifan hanya menghabiskan waktu di mansion atau membantu daddy-nya bekerja dikantor.

"Reifan daddy ingin bicara denganmu tolong duduk disini!" Ucap Arvan, kepada anaknya.

"Ada apa dad?" Tanya reifan, yang langsung duduk disofa yang ada diruangan daddy-nya.

"Reifan Apa kau bersungguh-sungguh ingin berkuliah diparis?."

Reifan hanya diam, seakan dirinya lupa jika ingin berkuliah diluar negeri. Karna ia yang terlalu sibuk membantu daddy-nya bekerja dikantor.

"Daddy akan mengizinkanmu jika memang itu pilihanmu, daddy tak ingin melihatmu yang hanya berdiam diri dan terus berfikir bagaimana caranya untuk berkuliah diparis."

Reifan terkejut karena ucapan daddy-nya, ia tidak tau harus memberi reaksi seperti apa?

"dad ap-apa kau serius mengizinkanku untuk kuliah di paris?" Tanya'nya, memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar.

Arvan mengangguk, bahwa yang reifan dengar tidak salah.

Dengan segera reifan berdiri dan memeluk erat tubuh daddy-nya, disisi lain Arvan tersenyum melihat tingkah anaknya yang tiba-tiba memeluk dirinya.

Reifan yang tersadar pun segera melepas pelukannya,

"i-itu hanya reflek saja karena aku terlalu bahagia" Ucapnya canggun, lalu dia dengan terburu-buru keluar dari ruangan daddy-nya.

BRAKK. . .

Reifan membanting pintu ruangan Arvan.

"Daddy bahagia jika melihatmu bahagia" Ujarnya, melihat reifan yang keluar dari ruangannya.

"Daddy bahagia jika melihatmu bahagia" Ujarnya, melihat reifan yang keluar dari ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            (Reifan kecil and daddy Arvan)

Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua juga. Bagaimanapun seorang anak adalah titipan yang harus dijaga dan diberikan kasih sayang secukupnya.
NOT DEATH.

NOT DEATH (revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang