ETERNAL LOVE

188 23 3
                                    

HAPPY READING!!!

Pagi pukul 08.35 PM mansion milik kim taehyung yang berada diparis nampak rusuh karena putranya kim taejung memaksa untuk pulang ke negara asalnya, sejak ucapannya kepada sang daddy beberapa tempo yang lalu membuatnya marah pada dirinya sendiri. Dan hari ini taejung memutuskan untuk pulang menemui daddy-nya. Sebelum__

"MINGGIRLAH BRENGSEK AKU INGIN MENEMUI DADDYKU"ucapnya, marah pada salah satu anak buah daddy-nya.

"maaf tuan taejung ini atas perintah tuan besar kim, daddy anda" timpalnya.

taejung terdiam ia berfikir kenapa atas perintah daddy-nya? Dan mengapa daddy-nya tidak mengizinkannya untuk kembali ke korea. "apa maksudmu?" Tanyanya, mencoba untuk menahan emosinya.

"Maaf saya tidak bisa memberitahu anda tuan taejung__ Sebaiknya anda kembali ke kamar" Dengan menunjuk kamar atas milik tuannya.

taejung hanya terkekeh melihat pengawal pribadinya. "Aku sama sekali tidak peduli dengan ketentuan yang dibuat daddyku__Apapun. itu." lirihnya dengan penuh penekanan diakhir, lalu tersenyum miring.

Ia menyingkirkan pria dihadapannya lalu dengan segera memasuki mobilnya.

"buka gerbangnya" tintanya, pada penjaga gerbang.

"maaf tuan saya__"

"KU BILANG BUKA ATAU KAU TIDAK PERLU BEKERJA DI MANSION INI LAGI" ancamnya.

gerbang mansion terbuka otomatis, taejung menginjak pedalnya dengan kecepatan penuh untuk menuju ke bandara.

gerbang mansion terbuka otomatis, taejung menginjak pedalnya dengan kecepatan penuh untuk menuju ke bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****
"maaf tuan saya gagal menahan tuan taejung."

"benar-benar bodoh."

Sambungan terputus secara sepihak dari seberang. Bodyguard yang ditugaskan taehyung untuk menjaga taejung menahan nafas sejenak ketika berbicara pada tuan besarnya.

"tamat riwayatku setelah ini" gumamnya, setelah melihat layar ponselnya kembali.

****

Taejung kini berada didalam pesawat beberapa menit yang lalu, sesampainya di bandara ia dengan segera berlari karena keterlambatannya, beruntung saja dia bisa masuk.

"kenapa daddy tidak mengizinkanku untuk kembali ke korea" batinnya, dengan memandang awan melalui jendela.

"apa dia menyembunyikan sesuatu?."

****
Taejung baru saja mendarat di bandara internasional korea selatan, INCHEON jam 20.35PM KST. Setibanya dikorea taejung sama sekali tidak melihat keberadaan pengawal sang daddy untuk menjemputnya. "Sebegitukah hingga tak ada yang menjemput ku?.", Monolognya pada dirinya sendiri.

Taejung tak ambil hati, , mungkin saja daddy-nya masih marah karena perkataannya.

"Bisa kau antar ke alamat***."

"silahkan tuan" Tinta sang supir taksi kepada taejung agar masuk kedalam mobil.

Mobil yang taejung tumpangi berjalan dengan kecepatan rata-rata,, hingga mobilnya terhenti didepan mansion yang cukup mewah dari perumahan elit dikorea.

Setelah memberikan uang kepada supir taejung menyeret kopernya memasuki perkarangan mansion. Menekan bel yang memang tersedia__.

"Ini aku" jawabannya ketika penjaga mansion ingin menanyakan beberapa pertanyaan.

Lantas gerbang didepannya terbuka dengan sendirinya,, Para bodyguard yang bertugas digerbang membungkuk seketika.

"Tuan taejung" sapanya.

Taejung hanya tersenyum. Kakinya berjalan untuk memasuki mansionnya. Hingga tubuhnya berada didepan pintu mansion,, dengan spontan para maid membukanya karena pemberitahuan dari penjaga gerbang jika tuannya kecilnya kembali.

"Selamat datang tuan taejung" sarkasnya dengan menundukkan kepalanya.

"terimakasih" Timpalnya lalu berjalan masuk. Namun tubuhnya terhenti ketika melihat seorang wanita dewasa didepannya.

"Siapa kau?."

Lantas wanita dihadapannya sontak membalik badannya jisoo menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantas wanita dihadapannya sontak membalik badannya jisoo menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Taejung." Satu kata namun mampu membuat mata taejung memerah suara lembut yang tak pernah ia dengar mendayu indah dipendengarannya.

"Apa ini kau nak?"
Lagi, wanita dihadapannya tiba-tiba berjalan perlahan ke arahnya.

tubuh jisoo mendekat, taejung masih tetap sama matanya seolah tak ingin dipalingkan. Hingga pipinya terasa hangat karena sentuhan wanita dihadapannya.

"Siapa sebenarnya kau?."

Jisoo tersenyum ia membelai lembut pipi anak-nya, seolah ia tak ingin terlambat menelisik wajah tampan anaknya. "Kau sudah besar nak. Sangat tampan seperti daddymu" timpalnya, tanpa menjawab pertanyaan taejung.

"Apa yang kau tahu tentang daddyku? Apa kau simpanannya."

Jisoo terkejut dengan perkataan yang baru saja ia dengar, tangan yang sedari tadi mengelus lembut pipi anak-nya terlepas begitu saja. Hatinya serasa hancur___.
"Ke-kenapa kau berfikir seperti itu?" Tanyanya, lalu menatap manik mata anak-nya yang tak terlihat punya rasa bersalah telah mengatakan hal yang menyakitkan baginya.

"Aku___mommymu."

Para maid maupun bodyguard yang tak jauh dari mereka pun sama-sama terkejut dengan penuturan taejung.

"Mommy?" Tanya taejung dengan sedikit menjeda ucapannya.

"mommyku telah meninggal sewaktu melahirkanku___, kau tak perlu mengaku-ngakui hanya karena wajahmu yang mirip dengan mendiang mommy" lanjutnya dengan kekehan. Ia masih tak percaya dengan wanita dihadapannya, Karna baginya mommynya telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Tubuh jisoo melemah,, kakinya seakan tak kuat menopang tubuhnya. Air matanya menderai membasahi pipinya.
"A-apa yang kau bicarakan?."

"Apa kau tuli? mommyku telah meninggal DAN KAU TIDAK BISA MENGGANTIKAN POSISI-NYA" teriak taejung, diakhir.

"TAEJUNG" suara bariton menggema di seluruh mansion.

Taehyung menggeram marah dengan apa yang baru saja didengarnya. Sontak mereka melihat ke arah sumber suara,, taejung terdiam melihat mata tajam sang daddy yang terlihat marah kepada dirinya.

Taehyung dengan kaki jenjangnya mendekati keduanya,, tatapannya tak teralihkan dari wajah taejung.
"apa yang baru saja kau katakan hm?" tanyanya dengan suara dominannya,, taehyung menahan emosinya untuk tidak membentak putranya untuk kedua kali.

"Aku mengatakan hal yang benar."

"KAU SALAH TAEJUNG!!"

****
"ini jantung tempat kerinduan membuat lubang. Sedang waktu adalah miang: tumbuh menyiksa diri sebelum pertemuan."

- Kim taejung.

NOT DEATH (revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang