ETERNAL LOVE

131 23 4
                                    

HAPPY READING!!!

"daddy tau kau tak mudah percaya pada orang yang baru saja kau lihat__"

"Akan tetapi percayalah jika memang dia adalah mommymu. Orang yang telah melahirkanmu."

Taejung memilih abai dengan perkataan yang dilontarkan untuknya. Ia berjalan mendekat ke arah sang daddy_.

"Jika memang dia adalah mommyku kenapa dia pergi meninggalkan kita beberapa tahun ini? Kenapa dia tidak tak pernah terlihat" tanyanya.

"KENAPA!!" Teriaknya diakhir.

Taehyung diam ia juga tak tahu ingin menjawab bagaimana karena dirinya juga tak mengetahui kenapa istrinya menghilang dari kehidupannya.

Taejung tertawa pelan melihat sang daddy yang bungkam karna tak bisa menjawab pertanyaannya. "Daddy tak bisa menjawab kan? Karena memang DIA BUKAN MOMMY! DIA HANYA ORANG LAIN YANG MENGINGINKAN HARTAMU."

PYARR. . .

Suara pecahan gelas membuat antensi kedua lelaki itu mengarah pada seorang wanita diambang pintu.

"SAYANG"

Taehyung menghampiri istrinya.
"Kau tak apa?" Tanyanya.

Sedangkan jisoo hanya terdiam melihat anaknya, air matanya kembali terjatuh mendengar perkataan taejung.

"kenapa dia berfikir seperti itu" batinnya.

"Sayang hei kau tak apakan?" Tanya taehyung sekali lagi karena tak mendapatkan jawaban.

Taejung menatap tak suka kearah wanita itu lalu memilih keluar kamar sebelum__.

"Jangan membuat drama picisan"

"Menggelikan" setelahnya ia keluar begitu saja, tanpa melihat bagaimana respon kedua orang tua disampingnya.

***
Malam hari dimansion keluarga kecil kim taehyung tengah menikmati makam malam bersama. Namun tidak seperti keluarga kebanyakannya penuh canda tawa melainkan hanya orang bisu tanpa suara.

Dentingan sendok menjadi latar belakang diantara mereka, hanya menikmati makanan dengan lahap.

"Taejung bagaimana kuliahmu?."

Taejung yang awalnya hanya menatap piringnya mendongak menatap sang daddy.
"Semuanya berjalan dengan lancar."

"Kenapa kau kesini?" Tanyanya sekali lagi.

Yang di tanya menyeritkan dahinya tak mengerti dengan pertanyaan daddy-nya.
"Maksudmu dad?."

Taehyung meletakkan sendok makannya lalu menatap anaknya yang kebingungan atau mungkin tersinggung dengan ucapannya. "Apa yang salah? Daddy hanya mengatakan untuk apa kau ke sini jika kuliahmu belum selesai?."

"Aku ingin meminta maaf atas ucapanku tempo lalu padamu."

Jisoo hanya mendengarkan apa yang mereka katakan.

"Kau jauh-jauh kesini hanya untuk meminta maaf pada daddy?."

Helaan nafas berat taehyung dengarkan.

"Tidak__" jeda, taejung.
Taejung menatap wanita didepannya sekilas lalu kembali menatap sang daddy yang juga menatapnya balik.

"Aku mengetahui sesuatu tentang wanita yang kau anggap istrimu yang sudah mati" lanjutnya dengan menatap datar wanita dihadapannya.

Taehyung tetap diam meskipun ia tahu jika akhirnya akan ada amarah dan juga air mata. Namun sebelum itu ia ingin tahu apa yang dimaksud oleh taejung.

"Kau kenal dia kan?" Tanya taejung dengan memberikan sebuah foto kepada taehyung.

"Ba-bagaimana kau mendapatkan foto ini?" Heran taehyung, ketika melihat sebuah gambar seorang wanita.

"Kau tak perlu tau dad, karena dia mengatakan semuanya padaku__"

Taejung menceritakan semua kejadian awal dia bertemu dengan seorang wanita yang baru saja dia kenal hingga wanita itu mengatakan jika wanita dihadapannya ini bukanlah mommy aslinya.

"Maka dari itu aku tak terkejut dengan adanya wanita ini dimansion" ucapnya dengan nada tak suka menatap mommy palsunya.

Taehyung bungkam dengan penjelasan anak-nya ia menggeram marah pada mantan kekasihnya, yang berani-beraninya mengatakan hal yang tak benar pada taejung. "Jangan percaya dengan apapun yang dia katakan."

"Semua bukti sudah ada dad, bagaimana bisa aku tak percaya dengannya. Dan aku juga mengetahui fakta jika dia adalah cinta pertama mu" kekehnya, setelah itu berlalu dari meja makan.

"Jika memang semua yang diucapkan olehnya salah maka, tunjukkan kebenarannya padaku" melanjutkan kaki jenjangnya untuk memasuki kamar.

Kepergian taejung membuat taehyung menahan semua amarahnya, ia bersumpah jika ada sesuatu yang membuat keluarganya bercerai-berai karena wanita sialan itu. "Aku akan membunuhmu" batinnya dengan menatap foto diatas meja.

"Tenanglah, aku tahu jika taejung belum mempercayai aku sepenuhnya" lirihnya dengan mengusap tangan suaminya.

"Tenanglah, aku tahu jika taejung belum mempercayai aku sepenuhnya" lirihnya dengan mengusap tangan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

masih ingat dengan dia?

NOT DEATH (revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang