CP 04.

252 28 0
                                    

𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 [𝘃𝗼𝘁𝗲] 𝗿𝗮𝗶𝗱𝗲𝗿𝘀.

.
.
.

Ruangan tetap sama sejak awal tara datang, kini ia diam mendengarkan shaka yang sedang memperkenalkan nathalie lebih dalam.

"Sudah gue periksa semua detailnya, dan dia sudah termasuk kriteria yang lu cari" ucap shaka diakhir.

"Maksudnya, nathalie akan menjadi sekretaris pribadi tara?" potong rosa, tak mengerti.

"Nathalie, apa kau yakin ingin menjadi sekretaris saya?" ucap tara, menghiraukan ucapan rosa.

"Saya yakin pak" jawab natha.

"Menjadi sekretaris saya harus displin, saya tidak suka keterlambatan apalagi sampai ada kesalahan sedikitpun, apa kau yakin?" tanya tara, sekali lagi.

"Saya sangat yakin."

"Ka, kirim semua biodata tentang dia ke saya, urus kapan dia harus bekerja."

"Silahkan keluar dari ruangan saya" lanjutnya, dengan mempersilahkan semuanya untuk keluar.

"Oke, ayo nathalie" ucap shaka, lalu mengajak nathalie untuk keluar ruangan.

"Terimakasih banyak pak tara" tunduk natha.

Setelah kepergian shaka dan juga nathalie, tara masih diganggu oleh rosa yang hanya diam saja.

"Apa kau tidak keluar juga??" tanyanya, tanpa melihat rosa.

"Tara, aku masih tidak paham, apa dia akan menjadi sekretaris pribadimu?."

"Seperti yang kau dengar" jawab tara.

"Tar_."

"Keluar."

Rosa menghembuskan nafasnya kesal, karena ucapannya harus terpotong lagi dan lagi. Lalu berjalan keluar ruangan dengan Menghentakkan kakinya.

"Wanita gila."

𓆉︎  𓆉︎  𓆉︎  𓆉︎

"Terimakasih pak shaka, sudah membantu saya" ucap natha ketika sudah berada diluar.

"Tak apa, itu sudah tugasku."

Nathalie mengangguk dengan tersenyum.

"Baiklah, mulai besok kau baru mulai bekerja, jangan telat dan ingat kata tara dia sangat tidak suka dengan keterlambatan."

"Baik saya akan datang dengan tepat waktu."

"Saya permisi" pamit nathalie.

shaka mempersilahkan nathalie untuk pulang, dan dirinya melanjutkan perkerjaannya.

"SHAKAA."

shaka berhenti, karena teriakan rosa.

"Kenapa??" tanyanya.

"Shaka, kenapa kau mempekerjakan nathalie sebagai sekretaris tara?" ucapnya, tak terima.

"Apa masalahnya denganmu? Tara saja tidak masalah dengan itu."

"Tapikan, seharusnya aku" ucapnya membela diri.

"Kau dipekerjakan menjadi bagian manajer sepantasnya bersyukur dan tidak menjadi obe disini" sangkal shaka geram, lalu meninggalkan rosa yang termenung sendiri.

"𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪" batin rosa.

NOT DEATH (revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang