SURREPTITIOUS 15

5.2K 693 63
                                    

Raut wajah Haechan sumringah. Sebelum memasukkan sesuap makanan itu kedalam mulut, dia kembali bertanya, "Ini tidak akan berubah menjadi sampah atau makanan busuk, kan?"

"Bodoh," hina Minhyung menjentik dahinya.

Haechan meringis kecil. Dia mencebik, "Mana tahu ini berubah menjadi sampah seperti yang difilm-film."

Minhyung mendecak kesal, "Film aneh mana yang kau lihat itu!"

Haechan mengendikkan bahu. Memasukkan makanan kedalam mulut dan mengunyahnya. Mengunyah dan terus mengunyah tanpa tahu malu mengambil makanan disetiap piring dengan serakah.

"Luar biasa! Ini enak," pujinya dengan mulut yang penuh oleh makanan.

Minhyung tersenyum dengan mata menyipit, berkata, "Tentu saja enak. Itu dibuat dari daging anjing iblis."

Ohook!

Ohook!

Haechan tersedak. Matanya membulat menatap nyalak Minhyung. "Anjing katamu!"

Minhyung mengangguk. Tersenyum seolah-olah merasa puas karena telah mengerjai dirinya.

Melihat raut wajah licik Minhyung dihadapannya itu, Haechan memicingkan mata. Dia kembali makan seakan-akan tidak ada yang terjadi pada dirinya. "Pantas saja enak," katanya sembari makan dengan lahap.

Dia melirik Minhyung. "Daging ini saja enak apalagi dagingmu, ya?"

Sudut bibir Minhyung tertarik kecil. "Coba saja," balasnya yang langsung membuat wajah lelaki didepannya itu merah karena kesal.

"Aku sudah selesai. Aku ingin kembali," ujar Haechan menengguk secangkir air dan bangkit dari posisinya.

Minhyung ikut bangkit. "Tinggallah disini," ajaknya.

Dengan wajah angkuh, Haechan bersedekap, menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin."

"Ada banyak setan yang bisa melayanimu," bujuk Minhyung lagi.

Haechan menatapnya kesal. "Karena para setan itu aku tidak ingin tinggal disini."

"Mereka bisa kuperintahkan untuk pergi."

"Tidak," tolak Haechan lagi. "Tidak ada kehidupan disini. Aku ingin hidup bebas kesana-kemari seperti burung-burung yang terbang dilangit."

"Aku bisa mengubahmu menjadi burung," jawab Minhyung yang justru membuat Haechan menganga lebar.

"Kau sialan! Manusia mana yang ingin menjadi burung!"

"Kau," balas Minhyung enteng.

Haechan terdiam.

Satu kosong. Dia kalah debat dengan Minhyung busuk ini.

Keputusan berakhir. Haechan kembali kedunia manusia melewati gerbang pembatas dua alam. Alam bawah yang merupakan tempat tinggal kaum iblis dan alam atas yang menjadi tempat tinggal manusia.

Sepanjang perjalanan pulang, Minhyung berjalan santai disampingnya dengan tangan melipat didada. Haechan menoleh kesamping, melirik kearah gambar bunga pada dada Minhyung yang terekspos kecil.

"Lee Donghyuck. Nama yang bagus," ucapnya kembali menatap kearah jalan.

"Bukan bagus, tapi sangat bagus." balas Minhyung.

"Apa Donghyuck itu Dewi yang berada dikuil hari itu?" tanya Haechan penasaran, menatap kearahnya.

Ouch!

"Itu kau, bodoh." Lagi-lagi Minhyung menjentik dahinya. Dia terkekeh kecil, menggeleng-gelengkan kepala.

Haechan mengusap dahinya. Meringis kecil dan kembali bertanya kesal, "Aku? Bagaimana bisa itu aku!"

10000; SURREPTITIOUS || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang