Johnny memecahkan keheningan. "Apa kedua Tuan ini sepasang kekasih?" tanyanya melirik Haechan dan Minhyung secara bergantian.
Minhyung kembali terduduk ditempatnya. Raut wajahnya terkesan remeh, menatap kearah Haechan.
Haechan mencibir, "Siapa yang kekasih! Aku bukan kekasihnya. Dia bahkan bukan tipeku."
Minhyung tersenyum penuh arti. "Oh. Lalu seperti apa tipemu itu? Apa yang berbulu dan menggonggong atau yang cantik seperti warna merah muda didalam lumpur?"
Haechan menatapnya kesal. "Yang jelas bukan kau!"
"Sungguh?"
"Kau anjing," maki Haechan masih kesal pada Minhyung.
Bagaimana tidak. Napasnya sesak dan lidahnya sakit karena digigit dan dibawa kesana-kemari oleh Minhyung.
Johnny mengulum bibir. "Jadi... Apa rumah ini jadi diambil, Tuan?"
"Ya," balas Minhyung dengan pandangan nakal yang mengarah pada Haechan. "Pastikan tempat tidurnya luas dan nyaman. Lelaki disampingmu itu akan membutuhkannya nanti," lanjutnya.
Johnny menahan senyum penuh kegembiraan. "Tentu saja. Rumah jenis ini yang paling diminati oleh pelanggan kami karena sangat memuaskan. Tempat tidur yang lebar, kolam yang luas, dapur yang tertata rapi dan setiap bagiannya telah dirancang dengan baik."
Dia berdehem, melanjutkan dengan gugup, "Rumah ini juga menjadi pilihan pasangan yang baru menikah. Sangat cocok disetiap ruangannya untuk bermain-main."
Senyum dibibir Minhyung kian melengkung. Sedangkan Haechan melongo, melirik kearah Minhyung yang menatapnya penuh napsu.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" kesalnya.
Minhyung mengendikkan bahu. "Tidak ada. Kau terlalu percaya diri."
Haechan menunjuk wajah Minhyung, menekan, "Tidak ada yang seperti semalam. Jangan berharap bahwa aku akan membiarkanmu melakukannya lagi!"
Johnny menahan senyum. Melirik sembari mendengarkan pertengkaran kedua lelaki yang bersamanya itu.
Dia tahu maksud dari keduanya!
"... Ini kunci rumahnya, Tuan." ucap Johnny tersenyum sembari menyerahkan kunci rumah dengan gantungan pohon kecil kepada Haechan.
Haechan menerimanya. Mencuri pandang pada Minhyung yang berdiri disampingnya. "Cih," decihnya kesal menatap raut wajah menyebalkan pria yang sedang bersedekap dada itu.
Johnny kembali membuka suara, "Saya pergi dulu, Tuan. Jika ada sesuatu yang diperlukan lagi, hubungi saya langsung. Nomor saya ada dibelakang kartu nama yang saya berikan pada Tuan tadi."
"Kenapa kau sangat bertele-tele," Alis Minhyung berkerut saat melihat Johnny yang tak kunjung pergi.
Ah! Johnny hanya ingin melihat sekali lagi cara Minhyung mencium Haechan. Dia suka kebrutalan itu!
Senyumnya tak juga hilang dan semakin aneh, membuat Minhyung lagi-lagi menatapnya kesal.
Ada satu pertanyaan dikepalanya. Kenapa para manusia suka sekali membuatnya kesal?! Ingin sekali dia cekik lelaki tua didepannya itu.
"Apa yang kau..."
"Bisakah Tuan melakukannya lagi?" sela Johnny penuh harap.
Haechan menatap Johnny bingung, apalagi Minhyung yang pelipisnya kembali berkedut.
Johnny melanjutkan tanpa tahu malu, "Bisakah Tuan mencium Tuan ini sekali lagi? Saya ingin menerapkannya kepada pacar saya."
"Apa? Tidak!" Buru-buru Haechan menolaknya mentah-mentah. "Paman gila," umpatnya menatap ngeri wajah Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
10000; SURREPTITIOUS || MARKHYUCK [ END ]
Fanfiction[ Completed ] || Fantasy Fiction •GS to BxB •Surreptitious - Dengan arti lain, Rahasia. Summary : Lee Minhyung, Raja Iblis tingkat ketujuh yang dikurung Kaisar Langit selama 10 ribu tahun, akhirnya terbebas. Saat terbebas, dirinya justru terikat den...