Chapter 28

1.9K 115 6
                                    

-Tidak seperti yang kalian lihat-
(Jevran Rakaputra)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

..........................................................................................
JEVRAN
..........................................................................................

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan benar saja pria yang empat tahun lebih tua darinya adalah abangnya, Jevran melihat abangnya datang ke kamarnya dengan membawa sebuah kantong plastik yang berisikan makanan pikir Jevran mungkin abangnya ingin memberikan makanan itu untuknya. Lalu Jevran masih terdiam di depan pintu itu sekarang ia berdiri dan berjalan sedikit kepinggir untuk memberikan jalan abangnya masuk ke dalam kamarnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, setelah Marven masuk Jevran menutup pintu kamarnya lagi. Jevran hanya memandangi abangnya yang duduk di kursi dekat meja belajarnya ia takut untuk menanyakan suatu hal ke abangnya sebab raut wajah abangnya terlihat tidak baik-baik saja.

Marven yang terduduk di kursi itu pun langsung meletakkan sebuah kantong plastik yang berisikan makanan di atas meja belajar adiknya lalu setelah meletakkan Kantong tersebut Marven menoleh kearah adiknya yang masih berdiri di depan pintu.

"Kamu gak capek di situ aja?"

Suara Marven membuyarkan lamunan Jevran lalu Jevran menoleh ke arah abangnya duduk.

"Duduk kamu di atas kasur kamu"

Marven menyuruh Jevran untuk duduk di atas kasur tersebut lalu Jevran pun menurut, ia berjalan mendekati kasurnya lalu ia duduk di atas kasur tersebut. Setelah Jevran duduk Marven pun terdiam kembali dan Jevran penasaran kenapa abangnya tiba-tiba sekali datang ke kamarnya? Ada apa? Dan suasana seperti ini Jevran pun memberanikan diri untuk membuka suara dan menanyakan apa tujuan abangnya tiba-tiba datang ke sini.

"Bang, ada apa tiba-tiba banget Dateng ke kamar Jevran? Ada masalah ya?"

Tanya Jevran dengan nada yang sedikit gugup karena ia bingung dengan ekspresi wajah abangnya yang susah sekali untuk di tebak.

Jevran dan Dunianya [LJN] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang