-Tidak seperti yang kalian lihat-
(Jevran Rakaputra)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..........................................................................................
JEVRAN
...........................................................................................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jevran.. nak"
Jevran menoleh kearah sumber suara, lalu orang yang memanggil namanya sekarang sedang duduk di samping bundanya dan tak salah lagi adalah Darren ayahnya.
"Jevran bisa kan bertahan sebentar saja? Sampai ayah sama bunda menebus semua kesalahan yang sudah kita perbuat ke kamu.. rasanya ayah belum cukup menebus semua kesalahan ayah ke kamu karena ayah sudah terlalu lama menyakiti kamu nak.."
Jevran tersenyum di balik masker oksigen lalu ia mengangguk
"Iya.. sebisa mungkin Jevran bertahan tapi Jevran tidak janji bisa bertahan lama karena ini benar-benar sakit yah.."
Darren mengangguk dan memegang tangan sang anak
"Iya ayah mengerti sayang.. ayah sama bunda akan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk menebus semua kesalahan yang sudah ayah dan bunda lakukan ke kamu"
"Iya sayang.. bunda sama ayah akan memakai kesempatan ini dengan baik dan kita bisa memulai kehidupan baru dengan bahagia ya nak.."
Lalu Thiranny menoleh dan menyuruh putra sulungnya untuk mendekati ranjang sang adik dan mereka bertiga pun memeluk Jevran yang tengah berbaring di atas ranjang pesakitan.
Tenang..
Kini rasanya sangat tenang..
Jevran sangat senang ketika Ayah, Bunda dan abangnya memeluknya
Ini pelukan yang sangat ia tunggu-tunggu setelah sekian lama ia menginginkan pelukan ini akhirnya ia bisa merasakan pelukan hangat, pelukan yang penuh kasih sayang dan pelukan yang bisa membuatnya tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevran dan Dunianya [LJN] | END
Teen FictionTerkadang apa yang ku rasakan saat ini adalah sesaknya beban hidup yang menghimpit jalan takdirku. Membuatku harus berjuang tanpa hasil yang maksimal hanya karena hal yang sepele. Aku berfikir apa kehadiran ku adalah sebuah kesalahan? Kenapa dunia...