- Tidak seperti yang kalian lihat -
( Jevran Rakaputra ).
.
.
.
.
.
.
.
..................................................................................
Jevran
..................................................................................
.
.
.
.
.
.
.
.
Kring ...
Kring ...
Kring ...Suara alarm milik Jevran berbunyi menandakan hari sudah pagi, Jevran terbangun pukul 05:20 AM setelah itu ia bergegas untuk siap-siap sarapan pagi bersama keluarga nya.
Setalah 30 menit berlalu akhirnya Jevran sudah siap dengan seragam sekolah nya. Jam di kamar Jevran menunjukkan pukul 05:50 AM setelah itu ia bergegas turun agar Keluarganya tidak menunggunya terlalu lama.
Tap...
Tap...
Tap...Suara langkahan kaki Jevran yang sedang turun dan menghampiri keluarganya yang sudah siap di ruang makan.
"Pagi Ayah bunda" ucap Jevran sembari duduk untuk melakukan sarapan paginya.
"Ya pagi juga" jawab sang Bunda yaitu Thiranny.
"Pagi" jawab singkat sang Ayah.
Setelah itu keluarga Rakaputra menikmati sarapan paginya, sembari menyantap sarapan pagi sang Ayah yaitu Tuan Darren menanyakan gimana perkembangan Marven putra sulungnya selama di kampus.
"Marven.. gimana perkembangan kamu selama di kampus? Cukup baik kau atau gimana?" Tanya sang Ayah.
Setelah mendengar Ayahnya bertanya Marven pun menjawab
"Baik yah.. dan bisa dibilang cukup baik, oh iya kemarin nilai hasil UAS Marven keluar dan nilai Marven cukup baik dan itupun Marven nilai tertinggi dari 1 anggakatan" ucap Marven yang memberi tau tentang nilai UAS dia beberapa hari yang lalu.
"WAH... Pinter banget anak Bunda yang satu ini, Bunda bangga banget sama kamu sayang bisa mendapatkan nilai tertinggi dari 1 anggakatan" ucap riang sang Bunda sembari tersenyum senang setelah mendengar berita yang disampaikan oleh anaknya tadi yaitu Marven
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevran dan Dunianya [LJN] | END
Teen FictionTerkadang apa yang ku rasakan saat ini adalah sesaknya beban hidup yang menghimpit jalan takdirku. Membuatku harus berjuang tanpa hasil yang maksimal hanya karena hal yang sepele. Aku berfikir apa kehadiran ku adalah sebuah kesalahan? Kenapa dunia...