Sekitar dua bulan sudah Irene bekerja di Moonstar restaurant. Dan selama itu juga ia merasakan hidup yang lebih berarti dibandingkan diam dirumah atau menjadi model eonnie-nya yang merupakan seorang fashion desainer.
Mempunyai ayah yang merupakan seorang Dokter tidak membuatnya tertarik pada dunia putih tersebut, ia justru lebih tertarik menjadi seorang sukarelawan untuk anak penderita kanker, daripada berurusan langsung dalam urusan penyembuhan.
"Eonnie benar akan pindah?"
Irene bertanya pada sosok wanita yang kini sedang mengemas bajunya pada sebuah koper besar.
"Kenapa? Kau senang bisa memiliki kamar ini seutuhnya?" tanya wanita itu dengan kekehan diakhir kalimatnya.
"Tidak, tapi iya. Entahlah yang pasti aku akan merindukanmu,"
Wanita yang lebih tua dari Irene itu telah selesai dengan urusan kopernya. Ia bangkit lalu menghampiri adik kesayangannya.
"Jangan berlebihan, kau masih bisa mengunjungi apartemen ku, Bae Joohyun... "
"Itu terdengar merepotkan, Bae Suzy...."
Wanita yang kerap disapa Suzy itu terkekeh mendengar ungkapan kekesalan adiknya. Seharusnya Irene tidak merebut tteokbokki simpanannya kemarin malam, jadi Suzy tidak akan pindah keapartemen barunya.
"Atau jangan-jangan kau pindah karena ingin menghabiskan banyak malam mu bersama pacar model mu itu?"
Suzy mengerutkan keningnya, "Dia bahkan jarang ada waktu bersamaku."
Irene hanya menaikturunkan bahunya merasa sedikit tidak percaya dengan pengakuan saudarinya itu.
"Jangan nakal, dengar ucapan eomma dan appa. Ingat umurmu hampir setara dengan ibu muda." ucapan Suzy membuat Irene berdecih kesal.
"Apa kau mengucapkan selamat tinggal seperti ini?" perotes Suzy karena adiknya itu hanya diam dengan tangan yang terlipat didepan dada.
Irene mengeluarkan helaan nafasnya panjang sebelum memeluk Suzy dengan erat dan penuh penekanan. Bukannya tersentuh Suzy justru dibuat sesak dengan kelakuan adiknya itu.
"KAU!! Aku yang seharusnya berkata seperti itu! Jangan nakal.. Jaga dirimu baik-baik, katakan padaku jika kau sakit, aku tidak mau kau mati tanpa diketahui,"
Suzy menepuk-nepuk lengan Irene yang memeluknya terlampau erat, untung saja Irene segera melepaskan nya "Kau bahkan hampir membunuhku,"
"Suzy-ya!!"
Kedua kakak beradik itu menoleh kearah pintu kamar dimana eomma mereka datang dengan riasan yang sudah sangat siap untuk diajak liburan.
"Eomma.. Kenapa kau berlebihan sekali? Kau hanya mengantarku ke apartemen bukan untuk berjalan di altar" protes Suzy melihat dandanan eomma- nya yang terlihat berlebihan hanya untuk sekedar mengantarnya keapartemen. Sedangkan anak bungsu keluarga Bae itu menertawakan wanita yang sudah melahirkan nya.
"Kau sangat cantik eomma." puji Irene yang sebenarnya dengan nada mengejek. Mengejek Suzy lebih tepatnya.
"Sudahlah ayo cepat, appa sudah menunggu. Hyun-ah kau tidak jadi ikut kan?"
"Iya eomma, sebentar lagi jam 8, aku harus pergi ke restoran,"
Suzy membawa koper dan tasnya mendekat kearah pintu keluar "Baiklah kalau begitu, kunjungi aku ya!" selanjutnya anak sulung itu hilang dari pandangan Irene
"Bye Irene..." ucap Nyonya Bae lalu menutup pintu kamar
Irene beralih menuju ke jendela. Menonton eomma- nya yang terlihat sangat sibuk dan rempong. Sedangkan Suzy hanya terlihat pasrah dan menuruti kemauan wanita tertua itu; anak yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BO$$ || SEULRENE ✔COMPLETE ✔✔
De TodoSpin-off dari cerita MY B1+CH, dimana menceritakan kisah yang terjalin antara Irene dan Seulgi WARNING ⚠ !!! 18 +