Vote sebelum membaca!
>_<1 bulan kemudian
Irene sedang memperhatikan Moonbyul yang memeriksa pemasukan bulanan. Bos nya itu tampak senang karena semenjak Irene bekerja di restoran itu, banyak sekali pelanggan yang datang. Entah karena restoran baru itu semakin terkenal atau karena pelangan senang melihat wajah Irene yang cantiknya paripurna.
"Bagaimana Byul-ah?" tanya Irene memastikan, semoga saja pikirannya itu benar.
"Eum bagus, kau bekerja dengan baik."
Moonbyul lalu menutup berkas itu, ia bangkit dari duduknya dan beranjak hendak pulang. Tapi tiba-tiba Irene meraih tangannya. Moonbyul berbalik badan dan menatap Irene, alisnya terangkat seolah bertanya 'kenapa?'
"Aa-aku hanya.. Eum.. Kau seperti berbeda Byul"
Setelah mengatakan hal itu Irene menghela napas, Moonbyul bisa dengan jelas mendengarnya. Tentu saja, restoran itu sudah tutup dan hanya ada mereka berdua diruangan itu.
"Berbeda? Apa maksudmu?" Moonbyul bertanya seolah-olah tidak mengerti apa perkataan Irene, padahal wanita Moon itu sangat mengerti.
"Entahlah, tapi belakangan ini kau seperti aneh."
Semenjak Seulgi menyatakan perasaannya bahwa ia menyukai Irene pada Moonbyul, wanita Moon itu mulai menjaga jarak.
Irene sampai berpikir apa ada yang salah pada dirinya dan membuat Moonbyul jadi menjauhinya. Bos nya itu jadi jarang mengunjunginya direstoran, yang tadinya dua hari sekali menjadi satu minggu sekali, itu pun Moonbyul tidak banyak bicara, hanya mengecek keadaan lalu pulang tanpa bercerita apapun pada Irene. Padahal sebelumnya Moonbyul sering berbagi cerita, entah itu tentang pekerjaannya dikantor, atau kisah cintanya bersama Lee Dahee, ya.. karena pada saat itu Moonbyul masih bersama wanita jangkung itu."Aneh bagaimana? Ah sudah lah sepertinya yang aneh itu kau eonnie." lagi lagi hanya ucapan dingin yang terdengar.
Moonbyul berjalan hendak membuka pintu tapi kaca besar itu sudah terbuka lebih dulu, Seulgi masuk dan membuat ia langsung bertatapan dengan Moonbyul.
Penampilan Seulgi sudah seperti biasanya, perban dikepalanya sudah dilepas dan luka itu sepenuhnya sembuh. Untung saja Kepalanya itu buatan Tuhan, jika buatan Cina mungkin sudah beda lagi ceritanya.
"Moonbyul eonnie?"
"Aku hanya memeriksa pemasukan bulanan, sebaiknya kau antarkan Irene eonnie pulang. Aku pergi." sedetik kemudian Moonbyul menghilang dari ruangan itu.
'kenapa tidak dia saja yang mengantar ku?' setidaknya itu yang ada didalam batin Irene, semakin heran ia melihat perubahan sikap Moonbyul.
"Eonnie Annyeong.." Sapa Seulgi dengan senyuman tulusnya. Dan Irene pun membalas dengan senyuman juga.
"Ayo aku antar pulang."
Semenjak kedekatannya dengan Moonbyul merenggang, Irene jadi lebih dekat dengan Seulgi, ia juga merasakan kenyamanan saat bersama wanita itu. Seulgi memperlakukannya dengan sangat baik.
"Aku akan berberes sebentar." setelah mengucapkan itu Irene pergi ke sebuah pintu dengan tulisan 'Staf Only'. Seulgi tau itu adalah ruangan yang menjurus kedapur dan tempat pribadi yang lain. Sepertinya Irene mengambil tasnya disana. Tapi tiba-tiba...
Pettt
"AAAGHH..!"
Lampu mati, dan itu membuat Irene berteriak histeris. Seulgi sampai panik dibuatnya, ia langsung merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dari sana. Menghidupkan flashlight lalu dengan segera menyusul Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BO$$ || SEULRENE ✔COMPLETE ✔✔
De TodoSpin-off dari cerita MY B1+CH, dimana menceritakan kisah yang terjalin antara Irene dan Seulgi WARNING ⚠ !!! 18 +