Vote sebelum membaca!!
( ̄3 ̄)Seulgi mengemasi barang-barang yang sekiranya akan ia butuhkan nanti. Termasuk boneka beruang besar pemberian dari Irene. Dia akan memeluk nya saat tengah malam tiba dan membayangkan bahwa itu adalah wanita pujaan nya, terlepas kenyataan bahwa Irene bukanlah miliknya.
Dua koper besar rasanya sudah cukup bagi Seulgi. Dia tidak akan membawa seluruh pakaian atau koleksi sepatunya, pasti akan berat nantinya.
"Noona benar akan pergi dan meninggalkan ku sendiri?" tanya Jungkook yang sedari tadi menemani dan membantunya mengemas.
"Jangan cengeng, kau itu pria. Tidak ada salah nya sendiri. Lagi pula ada Minhyuk, Taehyung dan banyak teman yang lain."
Jungkook mendengus, "Tetap saja. Boleh kah aku ikut pergi ke sana saja?"
Seulgi bisa melihat pancaran harapan yang timbul di manik Jungkook.
"Kau tau jawaban nya Jeon.""Pasti boleh!" Sorak Jungkook antusias.
"Tidak! Tetap disini!"
Wajah pria itu kembali murung. Ya sudah, tidak ada gunanya lagi meminta. Seulgi pasti tidak akan mengiyakan keinginannya.
Ting nong!
"Sepertinya ada yang memencet bel, cepat buka." titah Seulgi dan dengan segera Jungkook keluar kamar untuk membukakan pintu.
Benar saja. Sudah ada Yoona yang datang dengan membawa makanan kesukaan anak-anaknya.
"Dimana noona mu?" tanya wanita paruh baya itu saat berjalan hendak ke dapur untuk menyiapkan makan siang.
"Dikamar. Kami baru saja selesai berkemas."
"Eum. Panggil kemari, kita makan bersama."
Sementara Jungkook pergi untuk memanggil Seulgi, Yoona menyiapkan makanan diatas meja makan sampai meja itu sudah tersaji berbagai makanan.
"Annyeong eomma~" sapa Seulgi yang baru datang lalu mengacup singkat pipi ibunya itu.
"Hmm~ duduk lah kalian berdua. Ini bisa jadi hari terakhir kita makan siang bersama sebelum Seulgi pergi ke italy."
Kedua anak itu patuh dengan duduk berdampingan dihadapan sang eomma.
"Aku juga ingin ikut tapi noona melarang." ujar Jungkook seperti sedang mengadu.
"Jangan berulah Jungkook. Kau tega membiarkan eomma sendiri dan mencemaskan kalian anak-anak kesayangan ku ini?" jawab Yoona yang berarti tidak setuju juga jika Jungkook ikut.
Semakin padamlah keinginan Jungkook tersebut."Kau dengar? Jaga eomma disini." Seulgi menegaskan.
"Kau bisa tinggal bersama eomma, Jungkook. Appa akan pulang juga akhir pekan."
Jungkook mengangguk, "Ne eomma. Aku akan tinggal dirumah."
"Good boy." puji Seulgi dengan menepuk kepala Jungkook seperti pada seekor anjing.
Mereka menyantap masakan sang ibu itu dengan lahap. Sudah pasti lezat, ada enzim penambah selera yang terkandung didalam sana.
"Bukan kah dulu ada seseorang yang berhasil mencuri hatimu? Kenapa sekarang malah kau tinggalkan?" tanya Yoona pada Seulgi. Hampir saja anaknya itu tersedak makanannya.
"Eomma bicara apa sih. Tidak ada yang seperti itu." elak Seulgi tidak mau jujur.
"Bohong. Bilang saja putus cinta." timpal Jungkook dengan mulut yang sepertinya minta di sentil.
"Yaishh." untung saja Seulgi tidak jadi melayangkan pukulan mematikannya.
"Ck.. Anak muda." decak Yoona tidak mengerti. Padahal dulu juga dia begitu.
"Pergilah berpamitan dengannya, noona. Nanti kau menyesal." usul Jungkook dengan pandangan fokus dengan makanan nya.
"Eomma pikir itu ide yang bagus. Memangnya siapa orang nya?"
"Bae ir-blembepm."
Ucapan Jungkook tertahan karena Seulgi dengan tiba-tiba membekap mulut nya."Bae? Bae siapa? Oh!!! Bae Joohyun??!"
Terlambat. IQ Yoona cukup tinggi untuk menangkap informasi itu semua.
"Bae Irene.. Nama lainnya Bae Irene."
Sungguh, mulut Jungkook memang harus diberi pelajaran. Lihatlah bibir Seulgi yang sedang komat-kamit tidak jelas, Jika mantranya berhasil mungkin Jungkook sudah berubah menjadi kecebong.
"Yak Kang Seulgi! Seharusnya kau perjuangkan cintamu. Gadis itu sangat cantik dan baik."
"Ngghh eomma.. Dia sudah punya calon suami, aku harus bagaimana. Lagi pula pria itu lebih pantas untuknya dibanding aku."
"Yak! Beraninya kau merendahkan dirimu. Angkat wajahmu!" sontak Seulgi melakanakan perintah itu dengan mengangkat wajahnya sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.
"Kau itu Kang Seulgi. Seseorang yang spesial dan sangat istimewa. Jangan menilai orang lain lebih berharga dibanding dirimu." Yoona berceloteh dan kedua anaknya itu mendengarkan dengan baik.
"Ye eomma."
"Jika tidak bisa mendapatkan hatinya setidaknya kau harus berpamitan." nada bicara ibunya itu menurun.
"Ne, aku akan berpamitan dengan nya."
Jawab Seulgi pasrah. Sebenarnya dia tidak mau memberi tahu Irene dan ingin pergi begitu saja, tapi jika sudah begini mau bagaimana lagi?"Tunggu apa lagi? Sekarang!" nadanya kembali meninggi. Yoona memang cantik, tapi semua orang cantik juga bisa menyeramkan ketika sedang marah.
Hal itu juga yang membuat Seulgi langsung lari ke kamarnya untuk mengambil jaket lalu pergi menuju mobilnya dibesment.
Begitu sampai diparkiran restoran, Seulgi buru-buru turun dan masuk kedalam sana.
Mata sipitnya mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan untuk mencari Irene. Ternyata wanita itu sedang duduk bersama seorang wanita lain diantara banyaknya pelanggan. Mereka duduk berdampingan dan membelakangi Seulgi. Wajar saja jika Irene tidak menyadari keberadaan Seulgi.
Dengan tekat yang sudah dibulatkan Seulgi perlahan jalan mendekat kearah Irene yang sepertinya sedang bersama Wendy, terlihat dari warna rambut blonde khas nya.
"Aku juga mencintai mu. Mari kita mulai hubungan ini dengan serius."
Jleb
Lagi... Untuk kedua kalinya hati Seulgi berasa seperti tercabik-cabik begitu ucapan dari Irene terdengar jelas ditelinganya. Seulgi tidak perlu tayangan ulang karena itu memang sudah sangat jelas.
Dia sudah tidak mampu lagi dengan tekatnya dan membalik badannya lalu pergi kembali ke mobil.
"Aagkh!!" teriak Seulgi frustrasi sembari memukul stir mobil dengan kuat.
Dia tertawa seperti orang gila setelah itu. Mungkin kewarasannya sudah hilang diambil wanita pujaannya.
Seulgi mengambil ponselnya dan menghubungi Moonbyul.
"Ne eonnie. Tolong percepat jadwal keberangkatan ku."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BO$$ || SEULRENE ✔COMPLETE ✔✔
DiversosSpin-off dari cerita MY B1+CH, dimana menceritakan kisah yang terjalin antara Irene dan Seulgi WARNING ⚠ !!! 18 +