Chapter 29: Thank you!

1.5K 194 8
                                    

Vote sebelum membaca!!
(¬_¬)

     Pemandangannya masih sama. Awan putih juga langit biru yang menghiasi dibalik jendela pesawat dimana Seulgi duduk. Wajah datarnya sedatar landasan pacu. Untung saja tidak ada pesawat yang mendarat di wajahnya itu.

Didetik selanjutnya seorang pramugari datang menawarkan minuman kepadanya, dan Seulgi hanya meminta satu botol air mineral saja. Sangat sederhana.

Butuh waktu sekitar 13 jam untuk sampai di jantung ibu kota negara spagethi tersebut. Seulgi sudah sedikit hapal dengan aroma yang dia hirup.

Begitu sampai dibandara, ia langsung disambut oleh Paman Ed dan juga putrinya.

"Eonnie!! Aku sangat merindukan mu." pekik gadis itu dengan bahasa korea yang lancar namun dengan logat asing. Ia langsung menghamburkan diri kepelukkan Seulgi.

"Aigoo.. Somi-ya, kenapa kau tambah tinggi hmm?" ucap Seulgi pada gadis itu. Dia hanya memberi cengiran diwajahnya.

"Hei Kang. Aku senang akhirnya kau terima juga tawaran ini." pria paruh baya berbicara.

"Ah iya paman, ku rasa aku harus mencoba."

"Jangan mencoba. Eonnie harus menetap." ujar Somi yang memang dia sangat menyukai Seulgi, seseorang yang sudah mengajarkannya menembak.

"Mungkin bisa jika kau membuatku nyaman." balas Seulgi lalu menarik simpulnya yang membuat Somi meleleh seketika.

Edoardo terkekeh, "Kita lanjutkan mengobrolnya nanti saja dirumah, sekarang ayo masuk ke mobil."

Dilain tempat dan waktu, terlihat Irene sedang berbaring santai diatas kasurnya. Ia bermain ponsel dan terlihat seperti sedang gelisah. Sudah tiga hari ini Seulgi tidak ada kabar atau muncul dihadapannya.

"Kenapa tiba-tiba dia menghilang? Apa hanya karena perkataan Bogum? Ku rasa itu berlebihan." gumamnya masih tidak habis pikir.

Biasanya di jam ini Seulgi akan mengiriminya pesan hanya untuk mengucapkan selamat malam, tapi ini tidak.

Irene akhirnya mencoba untuk menelponnya, tapi nomornya itu tidak aktif. Pikiran Irene kembali berpencar mencari jawaban kemana manusia bermata minimalis itu pergi.

Ia menghela nafas panjang, "mungkin besok bisa." gumamnya lalu menaruh benda canggih itu lalu bersiap untuk tidur.
~

Nyatanya pada keesokkan harinya juga sama, Seulgi tidak bisa dihubungi. Tidak hanya satu dua hari Irene menunggu, sudah terhitung satu bulan Seulgi pergi dari pandangannya. Dan itu membuatnya kesal karena terus merindukan sosok beruang hangatnya.

Ini mungkin kesempatannya untuk mendapat jawaban karena Moonbyul datang ke restoran untuk pengecekan bulanan.

"Apa kau tau dimana Seulgi? Pasti kau tau kan?" tanya Irene to the point pada Moonbyul setelah bos nya itu selesai melakukan pengecekan.

"Seulgi? Aku tidak tahu." jawab Moonbyul dengan wajah tanpa dosa.

"Bohong. Katakan sekarang dimana Seulgi."

"Aku tidak tahu, kenapa kau memohon seperti ini eonnie?" Moonbyul heran, pasalnya Irene memohon sampai menarik-narik lengan bajunya.

MY BO$$ || SEULRENE ✔COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang