Bayar Hutang

330 3 0
                                    

Besoknya, siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besoknya, siang.

Kini, Kanna sudah berada di depan sebuah rumah besar. Dan tentu saja tidak lain tidak bukan rumah itu milik Sang CEO, yang meminta Kanna datang untuk membayar hutangnya.

Kanna memencet bel, dan tiba-tiba saja seseorang sudah membukakan gerbang.

"Wah! Sudah datang!"

Kanna terkejut bahwa ada seorang wanita datang membukakan ia gerbang.

"Haah, syukur aja ternyata beneran cewek!" Wanita itu langsung menggandeng tangan Kanna dan membawanya masuk.

"A-ahh...., pe-permisi..."

"Kamu pacarnya Adam, kan? Adam sudah bilang ada seseorang mau datang, jadi saya ingin langsung datang buat nyambut kamu."

"E-eh...., ta-tapi mohon maaf saya sedang mencari Pak Ada-"

"Ah.. Kalau Si Abang ada di atas. Sini tante antar, ya."

"A-ah...., makasih tante.."

Tok! Tok!

Wanita itu mengetuk pintu kamar. Adam yang sedang bersantai di dalam, mengizinkan mereka untuk masuk.

"Masuklah."

Yang awalnya tenang, tiba-tiba saja pintu terbuka dengan spontan, membuat Adam kaget sampai harus mengelus dadanya.

BRAK!!

"Nak!! Ini tamu yang kamu bilang, kan?!"

"Lo-lho?? Mamah?! Kenapa masih di sini?! Ayah mana??!"

Sang wanita menyeret Kanna duduk di sofa, membuat Adam kebingungan. Kenapa tiba-tiba saja ibunya ikut campur dalam urusan pribadinya.

"Bukannya hari ini kalian berdua mau liburan? Kenapa belum pergi?" tanya Adam bingung.

"Kami tunda penerbangan kami. Soalnya kami dikasih tahu pelayan, kalau pacar kamu mau datang."

"Ha-hah? Kapan Adam ngomong begitu?!"

"Para pelayan ngomong sama kami berdua, kalau bakal ada wanita datang menemuimu hari ini. Kami gak bisa diam aja, dong."

Mendengarnya, Adam langsung memijat dahinya. Tak lama kemudian, ia melirik tajam ke arah Kanna. Kanna yang sadar dilirik, langsung memalingkan pandangannya acuh tidak tahu apa-apa.

"Ayahmu sedang menyiapkan makanan. Mamah turun sebentar ya. Kalian bicara aja dulu."

"Ah iya, mah," jawab Kanna singkat.

My Deadly Reporter (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang