Private Party

154 1 1
                                    

Sebulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan kemudian.

"Tolong perlihatkan undangan dan KTP-nya."

"Oh, iya."

Kanna merogoh undangan sebuah private party dan juga KTP dari dalam tas pinggangnya. Sang satpam pun melihat keduanya dengan saksama, dan semenit kemudian, ia membiarkan Kanna masuk.

"Silahkan, mba."

"Makasih pak."

Dum tak! Dum tak! Dum tak!

Suara kick dan bass dari musik DJ mulai menyerang telinga Kanna dengan keras. Tepat setelah sepuluh detik gadis itu memasuki aula private party, ia pun menutup rapat kedua telinganya.

"Ugh."

Tak lama, sesampai ia masuk, ia bertemu dengan sang party host, Kelly Nayira. Artis papan atas yang sampai kini pamornya masih sangat tinggi, membuatnya telah tampil di acara-acara besar. Sangat berbakat dalam menyanyi, menari, maupun berakting.

Nampaknya, akhir-akhir ini artis cantik blasteran Indonesia-Amerika itu menjalin kontrak dengan Hableron untuk menjadi Brand Ambassador sekaligus Model untuk mereka. Karena itu Kelly Nayira mengundang beberapa bawahan langsung dari Direktur Hableron, yakni Kanna Nahlita untuk ikut serta dalam perayaan ulang tahunnya.

"Okay, look who is this?"

"Hello, I'm Kanna. I'm Ms. Annika's journalist."

"Oh, yeah I know you. I'm okay if she's not coming. But why did she send her bitch like this? It's not fun."

"Maaf, Bu Kelly. Beliau hanya meminta saya datang untuk meliput kata sambutan saja. Selebihnya saya akan pulang."

"Oh, good then. Saya mulai kesel gara-gara banyak pelacur yang gak tahu diri mulai ngeracunin pesta saya. Journalists or reporters. Cewek maupun cowok rendahan, kalian semua sama aja. Alright, just get lost."

"Baik, permisi."

Perkataan Kelly nampak sedikit menyayat perasaan Kanna. Namun, karena sudah terbiasa, wajah Kanna terlihat seakan-akan tidak mendengar apapun. Malah, Kanna sepertinya ingin menikmati pesta.

Karena selama sebulan ini, ia sibuk melatih Bella. Dan  karena itu tentu saja ia tidak bisa bertemu kekasihnya sesering bulan lalu. Kesibukan Kanna masih bertumpuk.

Ia segera mencari dan duduk dengan tenang di tempat duduk yang kosong. Tak lama seorang pelayan datang menawarinya topeng dekorasi pesta, dan Kanna menerimanya.

"Makasih."

Topeng tersebut hanya menutupi area mata. Selebihnya topeng itu nampak berbentuk telinga kucing. Kanna diam-diam memperhatikan,
dan senyum manis merekah di wajahnya. Pertanda ia menyukainya.

My Deadly Reporter (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang