Kelemahan

682 7 6
                                    

Flesco Interview Hall, jam 8 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flesco Interview Hall, jam 8 malam.

Kanna sedang berada di toilet gadis, mengikat rambutnya. Tak lama kemudian, ia memakai lipstick, dan mengatur poni nya. Sama seperti wanita karir pada umumnya, berdandan sebelum kerja itu penting.

Ponselnya berdering, dan ia mengangkatnya.

"Halo?"

"Ya?"

"Sudah di mana?"

"Sudah di lokasi. Tinggal interview aja."

"Oke deh. Semuanya bergantung padamu. Cari kelemahannya."

"Yayaya, sampaikan pada pak bos aku bakal usaha maksimal. Aku tutup teleponnya, bilang aja ke pak bos sedang sibuk."

"Eh- eh- eh tunggu-!?"

Tuk!

Kanna menutup teleponnya dan memakai bet pengenalnya. Ia merapikan bajunya, dan segera keluar dari toilet.

Ia berjalan menuju ruang interview, mengetuk pintu tiga kali, dan memasuki ruangan dengan percaya diri.

***

"Permisi," salam Kanna memasuki ruangan.

Kanna yang memasuki ruangan, langsung tersita perhatiannya seketika ia melihat seorang pria sudah duduk dengan rapi di kursi narasumber, menunggunya untuk tiba.

"Wah, karisma macam apa itu?"

Kanna seketika bertanya-tanya di dalam hati.

Kulit macam apa yang putihnya hampir seperti putih tembok itu? Kenapa bibirnya merah sekali? Kenapa bulu matanya panjang dan lentik sekali? Kenapa tubuhnya begitu besar?

Mengapa ia terlihat familiar?

Semuanya terbesit kencang melewati pikiran Kanna. Namun, yang lebih Kanna utamakan bukanlah paras, karisma maupun fisik pria di depannya itu, namun kelemahannya.

Kanna kali ini diminta atasannya untuk mencari tahu kelemahan Sang CEO Flesco Apparel, perusahaan fashion yang baru saja menduduki peringkat teratas penjualan tersukses tahun ini.

Sepertinya perusahaan percetakan tabloid tempat Kanna bekerja, berusaha menjatuhkan Sang CEO Flesco, yang memiliki net-worth sekitar 7 miliar dolar itu turun dari tahtanya.

Alasannya tidak lain karena perusahaan tabloid itu sedang disewa oleh perusahaan fashion saingan Flesco, yaitu Hableron.

Setelah dua minggu menelusuri, tim tabloid Kanna nampaknya tidak bisa menemukan satu pun kelemahan Sang CEO. Karena itu, tim tabloid Kanna meminta interview secara langsung kepada CEO.

Awalnya, Tim Tabloid FG mengira bahwa permintaan itu akan ditolak. Namun, entah karena suatu alasan, permintaan mereka disetujui secara langsung oleh Sang CEO.

My Deadly Reporter (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang