Nostalgia

80 0 0
                                    

Kemarin Malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin Malam.

Sruk!

Adam dan Annika kini sampai ke ruang belakang di sebuah bar. Mereka masihlah berciuman, dan menikmati sensasi nostalgia sewaktu mereka masihlah sepasang kekasih.

Annika dengan kasar mengulum bibir Adam yang ragu akan tindakannya saat ini. Namun Adam menerimanya, karena perasaannya  yang hancur masih tertahan di hatinya.

"Mmnnh!~ Ahk!"

Adam bernafas berat, selagi Annika sigap menarik dasinya kencang, hingga Adam tercekik.

"Mmmnh~! Aahhkk!! A-Annika..! Haahk-!"

Annika menatap kedua mata Adam erat, tidak berniat melepasnya lagi. Sedang Adam yang sepertinya tahu niat Annika saat ini, hanya bisa meladeni permainan panasnya itu.

"...... I miss you," bisik Annika tepat di telinga mantan kekasihnya itu.

Grep!

Annika sigap memegang kepala Adam yang tertunduk dengan kedua tangannya. Ia mendongakkan wajahnya, dan tanpa ragu menjilat leher Adam yang sudah berkeringat dingin, begitu sensitif akan sentuhan.

"A-ahhk-! Ahh-! A-Annika.. Stop.. Aaahh.."

Adam sigap mendesah dengan hebat. Wajahnya kembali memerah, dan suhu tubuhnya meningkat seketika.

"Aahh, ternyata masih lemah disini, ya?" bisik nakal Annika tepat di telinga Adam.

"A-ahhk-! A-aah! Haah.. Ber-henti.. Please.."

"Ya, teruslah bersuara, sayang."

"A-ahhh.. Haah.. Haah!! Stop..."

Annika sontak mengelus milik Adam yang sudah mengeras di bawah. Tak lama, Annika pun tanpa takut mengeluarkannya dan merangsangnya di hadapan pemiliknya yang selama ini ingin ia hancurkan.

"A-aaaahhk-!! Haah.., haah! Annika! Haah! Haah!"

"Yeah, keep it going, baby."

"Aah... A-ahhk-! Uhnhh... Aahh.. Annika.. Haah.. Stop.. Haah... Haah.."

Tubuh Adam gemetaran, penuh keringatnya sendiri. Annika yang menatap mantan kekasihnya itu terus mendesah dengan hebat di bawah kendalinya, kembali menginginkan Adam menjadi miliknya lagi, untuk sepenuhnya.

"...... dulu kau milikku sepenuhnya."

"Haaah! Ahgk-! Aaaahnkk!!!-- Ahh! Ahh! Ahhhh! Ahnnika!"

Annika semakin mempercepat tangan kanannya, sembari bibirnya terus membisiki kata-kata mutiara seraya menjilati telinga Adam yang sudah mulai kehilangan akal sehatnya.

"Haaahkk! Ahh! Ahh! Aghk! Aah! Aah! Aahhk!~"

"Keluarlah, aku menunggumu."

"Aaahhk!!~ Ahhg-! A-anjing!! A-aaaahhk!!~"

My Deadly Reporter (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang