14

3.6K 353 25
                                    


Chapter ini mengandung banyak RED FLAG 🚩
Jadi yang punya trust issue soal kekerasan bisa di skip chapter ini.
__________________________

Ctarrr

"Akh..."

Vegas meganyunkan cambuknya ke punggung pete sampai pria itu teriak kesakitan.

Ctarrr

Lagi-lagi vegas mencambuk pete.

"V-egas please sakit" pete mulai menanggis saat punggungnya terasa sakit. Ia tidak menyangka vegas sungguh memakai cambuk untuk menghukumnya.

"i told you i'm not vegas, call my name Than"

"I don't care who you are, but please stop this hurts so much...hiks"

Ctarrr

"are you deaf, call my name right!!"

Ctarrr

"Please stop.. Than hiks hiks"

Pete mulai merasa perih di area punggungnya dan merasa sangat kebas. Darah mulai keluar dari luka bekas cambukan Than. Inilah kesenangan Than ketika melihat kelincinya menanggis sambil kesakitan karena menurut Than, pete sangan sexy ketika sedang menanggis karena rasa sakit. Than rasanya ingin memakan pete tapi ia tahan karena ia belum puas menghukum anak nakal ini.

"A-akhu minta maaf, aku tidak akan berbohong lagi"

"Tapi tolong berhenti"

"Ini sakit"

Pete memohon ke Than untuk berhenti menghukumnya. Tatapan pemuda manis itu benar-benar sendu dan kesakitan. Air mata nya tidak mau berhenti mengalir.

Than iba karena air mata pete?
Tentu saja tidak, ia malah dengan senang hati menghukum kelinci nya ini.

"you said stop bunny?"

Than tersenyum ke arah pete. Dan yeah pete tahu bahwa senyuman Than itu senyuman sang iblis di dalam diri vegas sebenarnya.

"but sadly i won't stop punishing you brat!!"

Than langsung menarik kaki pete sampai tangan nya yang di borgol ikut tertarik dan dipastikan pergelangan tangannya terluka.

Pete memberontak saat ia tahu Than mengeluarkan sebuah pisau lipat yang diujung mata pisaunya terukir nama THAN.

Karena pemberontakan pete, Than langsung menarik rambut pria itu sampai wajah pete mendongak ke atas.

"A-akhh lepas itu sakit sungguh"

Than semakin kuat menjambak rambut pete. Ia tidak peduli dengan ucapan pete.
Than mulai membelai wajah pete dengan pisau lipatnya tadi.

"Kau tahu bunny, aku sungguh benci melihat mu bercumbu dengan gadis murahan tadi"

"Bibir ini hanya milikku!!" Than membelai bibir pete dengan pisau.

Pete bergetar ketika pisau Than mulai menyentuh bibirnya. Ia takut kalau Than akan melukai bibirnya dengan pisau itu. Pete tidak bisa membayangkan betapa sakitnya itu.

"Than.."

Pete memanggil pria gila itu dengan sendu dan menatap mata sang iblis dengan tatapan sayu.

"Kalau kau berharap aku berhenti menghukum mu, itu tidak akan terjadi"

"I have to tame this brat"

"Bagaimana kalau aku menghapus bekas bibir wanita tadi dengan pisau ini bunny?"

Than tertawa keras saat ide gila itu muncul begitu saja. Itu pasti menyenangkan melihat bibir pete penuh dengan darah. Pasti akan terlihat lebih sexy.

Pete menggeleng dengan keras dengan ucapan Than. Ia tidak mau bibirnya di sayat menggunakan pisau lipat itu.

VEGAS :The god of death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang