37

2K 187 5
                                    

Sudah hampir 1 bulan pete koma dan selama itu juga hidup vegas sangat kacau. Setiap hari ia akan menemani pete di rumah sakit ketika selesai dengan pekerjaannya. Bahkan vegas rela setiap malam tidur di ruangan pete.
Seminggu yang lalu pete sudah dipindahkan di ruangan VIP meskipun kondisinya masih koma.

Vegas memperhatikan tubuh lemah yang masih tidak sadar itu.

"Bunny cepat sadar, ini hampir 1 bulan dan kau masih betah menutup mata cantik mu itu"

"Hari ini sangat melelahkan, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan tapi setelah melihatmu rasa lelah ku hilang seketika" vegas terkekeh

"Pete kali ini aku mohon jangan tinggalkan aku"

Genggaman ditangan pete semakin erat. Vegas menyalurkan rasa rindunya terhadap sang tunangan.

"Mari menikah pete" vegas menundukkan kepalanya sambil menahan tangisannya.

"Disini sepi tanpa suara tawa mu, aku mohon segera buka mata mu pete"

Setiap hari vegas akan selalu berceloteh sendiri didepan brankar pete, berharap pete membuka mata nya. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda pete membuka mata. Pete masih betah menutup mata nya.

Malam ini vegas sengaja membawa beberapa pekerjaannya ke ruangan pete. Ia ingin menyelesaikan semua pekerjaan nya hari ini. Vegas begitu fokus melihat lembar demi lembar berkas yang ada di depannya. Sesekali ia menoleh ke arah tempat pete.

Tanpa vegas sadari ada pergerakan dari tangan pete dan tidak lama mata itu terbuka secara perlahan.

Hal pertama yang bisa pete lihat ketika membuka mata nya adalah vegas yang sedang berkutat dengan berkasnya. Pete masih belum bersuara dan vegas masih belum sadar bahwa pete sudah siuman dari koma nya.

Sampai vegas ingin melihat ke arah pete, dia langsung mematung ketika kedua mata yang ia tunggu sebulan ini untuk membuka mata nya melihat kearahnya.

Vegas berlari ke arah pete dan tersenyum bahagia ketika melihat sang tunangan sudah membuka mata nya.

"Bunny kau akhirnya membuka mata mu" vegas membelai wajah pete dan pete tersenyum melihat vegas yang terlihat bahagia melihat diri nya sudah siuman.

Ia segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi pete.
Setelah dokter datang, pete langsung diperiksa.

"Bagaimana kondisi nya?"

"Kondisi tuan pete belum stabil, kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tapi melihat tuan pete melewati masa kritisnya itu adalah kabar baik tuan vegas" ucap sang dokter.Setelah itu dokter izin undur diri dari ruangan itu

Vegas langsung memeluk pete. Ia sangat rindu dengan pria manis ini.

"Aku sangat merindukanmu bunny"

Pete tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk menyentuk kedua mata vegas.

"Apa kau menanggis sampai mata ini terlihat bengkak dan sekitar mata mu terlihat menghitam"

"Aku sangat takut kehilanganmu asal kau tau" ucap vegas

"Aku disini vegas"

Akhirnya setelah hampir sebulan vegas bisa melihat senyuman yang ia rindukan. Wajah pete masih terlihat sama, tetap cantik meskipun ada beberapa luka di wajahnya.

"Istirahatlah bunny" titah sang dominan

"Aku baru saja bangun dan kau menyuruhku tidur kembali vegas. Aku merindukanmu"

Vegas hanya tersenyum mendengar penuturan pete.

"Apa ada yang sakit?" Tanya vegas

"Tidak ada vegas" meskipun kepala nya masih terasa sakit dan beberapa anggota tubuhnya ada yang sakit tapi ia tidak ingin terlihat lemah di depan vegas.

"Apa kau sedang menyelesaikan pekerjaanmu?"

"Iya tinggal beberapa berkas lagi, setelah itu selesai"

"Kalau begitu selesaikan dulu dan naiklah ke brankar, aku ingin dipeluk oleh tunanganku"

"Tunggu sebentar dan baru itu aku akan memelukmu sampai kau tertidur" ucap vegas

Vegas langsung kembali ke arah sofa dan langsung mengerjakan beberapa pekerjaannya.

Setelah 30 menit berkutat dengan berkas-berkas nya akhirnya pekerjaan vegas selesai.

Ia melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka dan langsung kearah brangkar pete. Vegas langsung naik dan melingkarkan tangannya di pinggang pete.

"Apa sudah selesai" tanya pete

"Heem"

"Kalau begitu mari kita istirhat, aku pasti tahu selama aku koma kau pasti kurang istirahat karena menjaga ku"

"Itu sudah menjadi tugas mu menjaga mu pete" ucap vegas

Ruangan kembali sunyi ketika vegas maupun pete tidak lagi membuka suara.

"Kau tau pete, aku sangat ketakutan saat melihat kau tergeletak diaspal dengan kepala penuh dengan darah. Pikiranku kemana-mana, aku takut kau meninggalkan ku"

"Bukankah kau sering melihat ku berdarah vegas ketika kau menghukumku" sindir pete

"Bukan begitu bunny, melihatmu menutup mata dengan darah mengalir di kepala mu membuat aku hampir gila. Aku tidak ingin kehilanganmu"

"Aku masih disini bersama mu vegas dan maaf sudah membuatmu khawatir dan takut" ucap pete dengan nada lembut

"Karena aku sangat mencintaimu sehingga membuatku takut kehilanganmu  pete"

"Aku juga mencintaimu vegas"

Pete mengecup bibir vegas sekilas dan langsung memeluk balik vegas. Ia merapatkan tubuhnya ke tubuh vegas untuk mencari kenyamanan. Dan tidak lama vegas mendengar dengkuran halus pete.

"Terima kasih sudah kembali"

"Jangan pernah meninggalkan ku lagi sendirian pete"

"Selamat tidur dan bermimpi indah Pete theerapanyakul"

Vegas mencium kening pete sebelum ia menyusul pete menutup mata nya.

Vegas harap ini terakhir kali nya pete dan vegas merasakan kesedihan. Ia harap setelah ini ia bisa hidup bahagia dengan pete sampai menua.

Malam ini vegas dan pete tertidur di brankar sambil berpelukan. Arm yang ingin membantu vegas untuk menyelesaikan pekerjaannya hanya bisa tersenyum melihat pemandangan didepan mata nya.

Kali ini Arm berdoa kepada vegas dan pete semoga hanya kebahagiaan yang mereka dapatkan setelah mereka melalui rasa sakit dan kesedihan.

"Aku harap ini terakhir kali nya aku melihat tuan vegas menderita" ucap arm pelan











Jangan lupa vote🔪

VEGAS :The god of death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang