39

2K 185 10
                                    

Flashback..

Setelah melihat pete sadar dari koma nya, vegas terlihat bahagia dan lega akhirnya pete membuka mata nya. Bahkan pete meminta vegas untuk memeluknya dan tidur bersama dibrankar yang sama.

Sehari seteleh sadar dari koma, keadaan pete memang belum stabil. Tapi ia ingin terlihat baik-baik saja depan vegas.

Bahkan vegas sendiri yang melihat pete bisa tersenyum seperti biasanya ia berpikir bahwa kondisi pete sudah sehat.

Vegas rela tidak bekerja hanya karna ingin menemani pete dirumah sakit. Sikap pete ketika sadar dari koma berbeda sekali dengan pete yang biasanya. Ia lebih manja ke vegas. Ingin selalu berada di dalam pelukan vegas bahkan pete tidak ingin berjauhan dari vegas.

Pete merasakan sakit dikepala nya tapi ia memilih diam tidak mengeluh ke vegas.

"Vegas" panggil pete

"Iya bunny"

"Aku sangat beruntung memilikimu dan dicintai olehmu. Vegas... andai nanti aku tidak lagi berada didekatmu tolong berjanjilah untuk melanjutkan hidupmu. Jangan pernah terpuruk karena aku. Jangan merasa kehilangan ku. Karena kamu tidak akan pernah kehilanganku sampai kapanpun"

"Apa yang kau bicarakan pete. Aku tidak suka kata kata mu yang seolah kau akan pergi meninggalkanku" ucap vegas menahan emosinya.

"Itu perumpamaan vegas"

"Aku tidak suka perumpamaanmu. Aku tidak akan membiarkan mu pergi dari hidupku lagi" ucap vegas dengan tegas.

"Yayaya"

Pete semakin merapatkan pelukannya ke tubuh vegas. Entahlah sekarang pete  juga takut tidak bisa lagi berada di samping vegas.

Dua hari pete sadar dari koma nya tidak ada yang terlihat aneh. Semua terlihat baik-baik saja, bahkan pete bisa tertawa dengan lebar ketika melihat sahabat sang tunangan sedang menghiburnya. Bahkan pete sempat meminta vegas untuk diajak taman rumah sakit karena bosan berada di kamarnya.

Tapi lagi-lagi sakit kepala yang dia rasakan beberapa hari kembali lagi bahkan kali ini lebih sangat menyakitkan.

Vegas yang melihat wajah pucat pete dan melihat pete memegang kepala nya khawatir.

"Bunny apa kepala mu sakit, aku melihat mu memegang kepala mu dan wajahmu sangat pucat"

"Tidak vegas, aku hanya pusing saja" elak pete.

"Kalau begitu istirahatlah bunny"

Lalu vegas membaringkan pete ke brangkar dan memeluk pete supaya tunangannya itu bisa tertidur. Akhirnya pete tertidur dan vegas langsung keluar dari kamar itu untuk menemui dokter yang menanggani pete.

Sampai diruangan yang vegas tuju, ia langsung bertanya tentang kondisi pete. Karena vegas tadi bisa melihat bahwa pete sangat kesakitan.

"Katakan kepadaku apa yang terjadi kepada pete? Aku melihatnya memegang kepala nya dan kesakitan" ucap vegas to the point ke arah sabg dokter.

"Pendarahan dikepala tuan pete semakin parah tuan vegas, kita harus segera melakukan tindakan operasi"

Vegas kaget mendengar bahwa kondisi pete jauh dari kata baik.

"Kalau begitu lakukan sekarang!!" Titah vegas

"Kami tidak bisa melakukan operasi kalau kondisi tuan pete belum stabil"

"Lalu kapan kalian akan melakukannya, pete sudah terlihat kesakitan"

"2 hari lagi sampai kondisi tuan pete memungkinkan tuan vegas"

"Sialan kenapa lama sekali" vegas kesal lalu ia langsung pergi dari ruangan dokter itu tanpa pamit terlebih dahulu.

Ia langsung masuk kembali ke dalam ruangan tempat pete berada. Ia mendekat kalau naik ke atas brankar. Memeluk pete dengan erat.

"Bertahanlah sebentar lagi bunny" ucap vegas dengan pelan di telinga pete.

Hari ketiga kondisi pete semakin memburuk. Sakit kepala yang ia alami semakin bertambah 2 kali lipat rasa nya.

Vegas ingin memanggil dokter tapi pete melarangnya.

"Please aku ingin tetap memelukmu vegas"

"Aku harus memanggil dokter pete"

"Sakitnya akan hilang sebentar lagi. Aku akan bertahan 2 hari lagi bukannya kau bilang aku akan melakukan operasi. Aku akan kuat demi dirimu. Aku mohon peluk aku"

Vegas memilih mengalah dan memeluk pete dengan sangat erat.

"Aku mencintaimu vegas"

"Aku tahu pete"

Setelah itu pete hanya memeluk vegas dengan erat sampai kedua mata itu mulai menutup dengan perlahan. Dan rangkulan ditubuh vegas mulai mengendor.

Vegas yang merasakan itu langsung melihat pete.

"Pete bangun"

"Buka mata mu pete"

Tapi pete tetap saja tidak bangun. Vegas langsung berteriak memanggil dokter dan beberapa dokter langsung melihat pete. Dokter hanya mengeleng ke arah vegas.

Vegas yang melihat sang dokter menggeleng ia langsung marah dan ingin membunuh sang dokter tapi dicegah oleh arm

Vegas langsung melihat ke arah pete dan memeluk pria itu dengan erat

"Bangunlah ku mohon pete hiks"

" kumohon bertahanlah"

"Pete hiks"

Meskipun memohon pete tidak lagi membuka mata nya. Akankah ini waktunya vegas kehilangan pete?

Flashback off












1 chapter lagi menuju end










Jangan lupa vote🔪

VEGAS :The god of death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang