Laki-Laki Sejati

186 19 0
                                    

Pria sejati adalah pria yang bisa menjaga hati wanita dan bisa membuat keputusan yang dewasa serta bisa menjadi imam yang baik untuk wanita, mereka juga biasanya akan membela wanita yang mereka cintai mati Matian dan akan menjauhkan mereka dari apa pun yang membuat mereka celaka.

Siapa sih wanita yang tak mau memiliki pria seperti itu?

Mereka adalah impian bagi seluruh wanita di dunia ini, dan sulit untuk mencari pria seperti mereka.

"Kak Mingyu itu walau keliatan nakal sebenernya dia itu baik dan care banget sama orang yang dia sayangi gw kagum banget sama dia".

"Sangking kagumnya lu rela ditusuk sampe mati Kyu"kata Jihoon.

"Ya........itu adalah bentuk terima kasih ku padanya karena selalu menjagaku bahkan dulu pernah dia dihajar oleh orang orang yang membully ku"kata Junkyu.

"Wawan iri andai aja adek Wawan masih hidup ya....."kata Junghwan.

"Lu punya adek Wan?"tanya Hyunsuk.

"Eum....tapi adek Wawan udah meninggal waktu dikandungan"kata Junghwan.

"Tiga tahun kita bareng dan gw baru tau anjir"kata Haruto.

"Dan itu juga yang buat lu dibenci mama papa lu kan Wan?"kata Doyoung.

"Kok gitu?"bingung Yedam.

"Ya, jadi dlu Wawan ngajak mama ke supermarket buat beli cemilan dan disana Wawan lagi pilih pilih cemilan dan ga Wawan duga mama kepeleset karena lantainya baru dipel dan akhirnya mama masuk rumah sakit, dan adek dinyatakan meninggal diusia 6 bulan saat itu papa mama nyalahin Wawan kak"jelas Junghwan.

"Tuh adeknya cwo apa cwe apa cewok?"tanya Mashiho.

"Cwe kak, dlu tuh sempet dinamai........Soobin"kata Junghwan dan buat mereka semua ngakak.

"HAHAHAHAHA ANJIR SOBEEN"gelak Jihoon.

"Sorry ye Wan gw ngakak"lanjutnya.

"Ya gapap kak awalnya waktu Wawan tau Soobin temennya kak Lele, Wawan juga ketawa gegara ngebayangin adeknya Wawan kayak Soobin"kata Junghwan.

Pemuda itu turun dari mobilnya dan melangkahkan langkahnya ke bangunan megah yang merupakan sekolah itu.

Dengan tubuh idealnya dan jas yang dia pakai menambah kewibawaan pemuda itu.

"Permisi dek kakak mau tanya, ruang kepsek dimana ya?".

Gadis yang ditanya itu justru berteriak dan hidungnya mengeluarkan darah.

"Loh loh dek mimisan tuh"kata pemuda itu.

"K-kakak n-namanya s-siapa?"tanya gadis itu.

"Mingyu, Kim Mingyu"jawabnya sambil tersenyum.

"AAAAAAAAAAAAAA".

Gadis itu lalu berlari meninggalkan Mingyu tanpa menjawab pertanyaan Mingyu.

"Bocah jaman sekarang random banget"kata Mingyu.

Setelah mendapat informasi dari salah seorang siswa Mingyu pun berhasil menemukan ruang kepala sekolah.

"Permisi pak".

"Owh ya ada apa?"tanya kepsek yang duduk di bangkunya itu.

"Saya mau berbicara dengan Anda"kata Mingyu.

"Silahkan duduk"kata kepala sekolah bernama Siwon itu.

"Perkenalkan saya Kim Mingyu dari KMJ Crop, maksud kedatangan saya disini saya ingin menjadi donatur tetap sekolah ini"kata Mingyu.

"Aaaaaa begitu, baiklah Tuan Mingyu semoga kita bisa bekerja sama dan ini akan diurus"kata Pak Siwon.

"Terima kasih Pak kalau begitu boleh saya berkeliling disini sebelum saya pulang?"izin Mingyu.

"Ya tentu, apa kau mau ditemani? Jika iya saya akan meminta salah satu anggota OSIS untuk menemanimu"kata Pak Siwon.

"Boleh saja"kata Mingyu.

"Ayo ikut saya ke ruang OSIS"kata Pak Siwon.

Ruang OSIS itu terletak di ujung lorong dekat lab komputer.

Cklek

Pak Siwon membuka pintu itu dan di dalamnya cukup berisik karena salah satu anggota OSIS menyetel musik.

"HEY CHENLE MATIKAN MUSIK MU ITU KAU HANYA AKAN MENGGANGGU PARA SISWA"perintah Pak Siwon.

"PAK INI SAYA LAGI MENUHIN PERMINTAAN DIA LOH PAK"tunjuk Chenle pada kursi di sudut ruangan.

"Musik kesukaan Junkyu, aku merindukannya"batin Mingyu.

"Nah karena disini hanya ada kau, maka bapak mau kau mengajaknya berkeliling dia donatur baru"kata Pak Siwon.

"Dih bapak ga sadar amat sih, pke manggil diri sendiri bapak kan harusnya aki"kata Chenle.

"Sstt sudahlah sana temani dia jangan hanya bermain dengan teman tak kasat mata mu"kata Pak Siwon.

Chenle pun menurut dan berdiri di depan Mingyu.

"Ayo kak tinggalin aja dia biar sama mbak Kunti"ucap Chenle dan menggeret Mingyu.

Sekarang Chenle ngebawa Mingyu ke tempat dimana biasanya para arwah singgah.

Tempat itu akan terlihat seperti ruangan biasa namun jika dilihat dari supranatural disana ada arwah yang memperhatikan.

"Nah ini ruangan yang biasanya Lele buat tidur"kata Chenle.

"Jadi kau sering bolos dan tidur disini?"tanya Mingyu.

"Ya....kalau Lele lagi ga mood atau lagi marah aja sih bolosnya"kata Chenle.

"Dia pria sejati yang ku kagumi itu, dan sekarang dia berada disini".

"Kak tapi klo kesini harus sama Lele ya kalo ga nanti kakak bisa digombalin cewek centilll"kata Chenle sambil melirik Jisoo.

"ANJENG NIH BOCIL".

Jisoo berjalan ke arah Chenle dan bersiap merasukinya.

"Tahan mbak tahan nanti klo Lele kerasukannya sekarang kan ga lucu klo nih berondong kejang gegara takut"kata Rose.

"Kak Mingyu.......".

Minggu berbalik setelah seseorang memanggil dirinya dengan panggilan yang sudah lama tak ia dengar.

Saat menghadap orang itu Mingyu terlihat linglung beberapa saat.

"Kyu?".

"Iya kak ini Kyu, Kyu kangen banget sama kakak"kata Junkyu.

"Maaf, karena kakak kamu jadi kayak gini"katanya.

"Kakak jangan buat Kyu ngambek deh ya"kata Junkyu.

Mingyu terkekeh kecil "tapi bener kan?".

"Ihhh tau ah Kyu ngambek"Junkyu mempoutkan bibirnya dan segera menghilang.

"Loh Kyu? Junkyu?"bingung Mingyu wajahnya terlihat panik.

"Rasain emang enak Kyu kerjain hihihi".

Hari ini adalah hari yang indah bagiku karena aku menemui seseorang yang sudah lama kurindu.

Orang yang selalu melindungiku juga orang yang selalu mendukungku.

Ku harap aku akan sering bertemu dengannya karena dia adalah laki laki sejati yang selalu ku kagumi.

Dia bagaikan senja yang selalu dipuja oleh orang orang karena keindahannya dan selalu dikagumi akan pesan yang tersembunyi disana.

Kim Mingyu kau kakak yang hebat dan ku harap kau tak pernah menyesal memiliki adik seperti ku.

Tuhan itu sangat baik karena masih mempertemukan ku dengan mu jadi aku akan selalu mensyukuri nya.

-Kim Junkyu

Hantu SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang