~Happy Reading~
.....
Beberapa hari kemudian
Karina tengah bersiap-siap untuk pergi ke kampus yang ingin ia masuki, hari ini adalah tes ujian agar bisa memasuki perguruan tinggi tersebut.
Karina sangat antusias sekarang, ia akan pergi di temani oleh Jeno.
Oh iya soal Jeno, kekasihnya itu sedang proses belajar di perusahaan sang ayah yang nantinya akan menjadi perusahaannya.
"Perfect" ucap Karina sambil tersenyum manis ke arah kaca.
Ia berbalik ingin mengambil tas nya di atas ranjang namun urung saat mendengar ponselnya berbunyi pertanda telfon masuk.
"Jeno tuh pasti" monolognya sembari meraih ponselnya di atas meja, keningnya mengernyit bingung saat melihat tak ada nama si penelfon.
"Siapa?, kok gak ada namanya"
Karina pun memencet tombol hijau untuk menerima telfon tanpa nama itu.
"Halo"
Hening.
"Halo, siapa?"
Tetap hening membuat Karina menjadi takut.
"Gue matiin ya-"
"Rin ini gue"
Mata Karina membulat terkejut.
"NINGNING!!!!"
Orang di sebrang sana terkekeh geli.
"Gak usah teriak, gue belum budek, masih bisa dengerin suara lo"
Karina mendengus, namun kemudian Ia tersenyum, betapa rindunya Ia dengan gadis itu.
"Gue kangen, lo kemana aja?, gue telfon gak pernah di angkat, pesan gue juga gak di bales"
Mata Karina mulai berkaca-kaca.
"Gue... Lagi yakinin diri gue sendiri"
"Yakin soal apa?"
"Nanti juga lo tau, oh iya gue pulang besok"
"WHAT?!"
"Astaga Rin, gue udah bilang jangan teriak!"
Karina meringis pelan, ia hanya senang saja.
"Ya maap, lagian lo bikin kaget aja tau nggak"
"Hehe, besok jemput yaa di bandara, gue kesana cuman dengan bang Chenle, papa sama mama gak ikut"
"Tapi lo menetapkan disini?"
"Iyalah, gue kan udah janji sama kalian bakal kuliah disana"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Renjun
Fanfiction>𝐟𝐭 𝐍𝐢𝐧𝐠𝐧𝐢𝐧𝐠 [On Going] || [18+]⚠️ Renjun yang cuek, Ningning yang perhatian, Renjun yang dingin, Ningning yang hangat, Renjun tak peduli, Ningning sangat peduli apapun itu tentang Renjun, sangat berbanding terbalik bukan? Ningning terkada...