MCR - 14

1.2K 151 14
                                    

~Happy Reading~




.....

"Kamu kenapa sayang?, dari tadi diem mulu, jangan bikin khawatir"

Saat ini Karina dan Jeno telah sampai di depan rumah Karina, namun Jeno enggan membuka kan pintu mobilnya buat Karina, ia harus mengintrogasi kekasihnya dulu.

"Aku gapapa Jeno, buka pintu nya plis" ucap Karina memelas.

"Nggak sebelum kamu jujur sama aku, aku gak bisa liat kamu diem terus kayak gini sayang, apa aku ada buat salah sampe kamu diem kayak gini hm?"

Karina terdiam, ia tak mungkin menceritakan semuanya pada Jeno, ia tak mau membuat hubungan persahabat Jeno dan Renjun menjadi jelek hanya karena nya.

Ia menatap Jeno dengan lekat, cowok itu juga menatap nya dengan pandangan khawatir.

"Aku gapapa sayang, gak usah khawatir, aku cuman pengen nenangin diri aku dulu untuk saat ini, intinya aku diem itu gak ada sangkut pautnya sama kamu"

Jeno menghela nafas pelan, Baiklah, Ia tak ingin terlalu memaksa Karina untuk bercerita "Yaudah, kalo nanti kamu pengen cerita sesuatu ke aku jangan sungkan hm?, aku selalu ada buat kamu"

Karina mengangguk "Iya"

Jeno pun menekan tombol kunci untuk membuka pintu yang ada di sebelah Karina.

"Aku masuk ya?, kamu langsung pulang, jangan berkeliaran"

Jeno terkekeh geli "Berkeliaran, emang aku apaan"

Karina tersenyum tipis sebelum keluar dari dalam mobil Jeno dan berjalan masuk ke dalam rumah nya, sekarang mood nya sedang tak baik, yang Ia butuh kan sekarang adalah menyendiri.

"Karina pulang"

"Kamu udah pulang sayang?, gimana sama kelulusan kamu tadi" Ucap Irene muncul dari arah dapur.

"Ma nanti aja ya Karina ceritain, Karina capek mau istirahat dulu"

Irene mengangguk ragu "Anak itu kenapa sih, gak biasanya" monolognya sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh.

•••

Karina membanting pintunya agak keras, kemudian melempar tasnya di atas ranjang.

Matanya mulai memerah dan berkaca-kaca, air mata yang sedari tadi Ia tahanpun meluncur dengan bebasnya membasahi pipi mulus itu.

Gadis itu meremas rok sekolah nya untuk menahan rasa sakit yang ada di hatinya sekarang "Kenapa harus gue?" Lirihnya.

Tangannya yang gemetar mencoba mengambil ponselnya di dalam saku seragam sekolahnya lalu mulai mencari nama Ningning.

Ingin sekali Karina memeluk gadis itu, namun mereka berjauhan sekarang, maka dari itu yang bisa dia lakukan adalah menelfon sahabatnya itu dan mengucapkan maaf beberapa kali.

Ada rasa bersalah timbul di hati Karina untuk Ningning setelah Ia tahu bahwa Renjun menyukainya, secara tak langsung bukan hanya Renjun yang menyakiti Karina, namun dirinya juga.

My Cold RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang