MCR - 16

1.6K 156 27
                                    

Happy Reading






.....

Keesokkan harinya.


Renjun terbangun dari tidurnya saat mendengar deringan telfon yang memekakkan telinga.

Tangannya meraba-raba ke sisi kanan mencari letak ponselnya, setelah menemukannya ia langsung menekan tombol hijau tanpa melihat si penelfon.

"Halo"

"Lo baru bangun?"

Mata Renjun seketika terbuka lebar saat mendengar suara perempuan di sebrang sana, ia mengecek nama si penelfon dan ternyata orang itu adalah Karina.

"Rin, ini lo?"

"Iyalah siapa lagi, lo gak mau ikut kita-kita ke bandara?, inget Njun, ini kesempatan lo buat ngejar Ningning"

Renjun dengan cepat bangun dari tidurnya, melempar selimutnya lalu berlari mengambil handuk.

Di sebrang sana Karina mengerutkan keningnya mendengar suara ribut-ribut dari Renjun.

"Njun, lo ngapain?"

"Kalian duluan aja ke bandara, tungguin gue di sana, 30 menit gue pastiin udah di sana!!"

Tut.



Di pastikan Karina sedang protes disana saat Renjun dengan kurang ajarnya langsung mematikan sambungan telfon mereka.

Beberapa menit kemudian Renjun keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang sudah rapi dengan rambutnya yang masih basah.


Untung saja Karina mengingatkannya kalau hari ini Ningning akan pulang, sedikit dia melupakan kepulangan pujaan hatinya itu.

Pujaan hati?

Yap, untuk sekarang Ningning memang telah menjadi pujaan hatinya, ia sudah berjanji pada Karina bahkan pada dirinya sendiri untuk memperjuangkan Ningning, dan pastinya ia tak akan menyerah sebelum gadis itu kembali padanya.

Semoga saja perasaan Ningning masih sama.

Dan langkah pertama yang ia ambil adalah menjemput gadisnya di bandara.

Renjun menatap pentulan dirinya di kaca besar kamar nya.

Renjun menatap pentulan dirinya di kaca besar kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Cold RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang