Jaehyun merogoh sakunya, sebungkus permen dia keluarkan dari sana untuk diberikan kepada Erin yang sedang ngambek karena sudah diacuhkan seharian ini. Tidak berselang lama, Rose muncul dari balik tangga sambil menggendong bayi yang sedang menyedot susu dari botol nya. Rose mendengus, Erin tampaknya tidak pernah berubah semenjak Jaehyun selalu memanjakan semua keinginan keponakan rewelnya itu. "Bang Jay nanti marah kalau kamu kasih makanan manis terus ke Erin."
Jaehyun mengedikkan bahunya, terlihat tidak menghiraukan peringatan Rose. "Ya gimana lagi, cuma itu cara ampuh bujuk dia."
Rose mendudukkan dirinya untuk sekedar bersandar dan bersantai setelah seharian menjamu tamu dari pihak keluarganya dan Jaehyun. Kelahiran anak pertama mereka memang menjadi alasan utama mengapa rumah keduanya selalu penuh selama 3 hari belakangan ini.
"Erin, bantu Papa angkat koper yuk..." Ujar Jay meminta tolong pada anak perempuan satu-satunya tersebut. "Terus kita beres-beres sebelum pulang."
"Iya, Pa..."
"Ga kerasa ya Bang Jay sama Kak Victoria udah seminggu di sini." Ucap Rose sambil memandangi kebersamaan Jay dan Erin.
Jaehyun mengangguk lalu mengambil alih bayinya untuk dia pegang sendiri. Dia tersenyum. "Anak Papa mirip sekali sama Papanya ya..."
Rose mendelik tajam. Rasa tidak terima langsung menguasai benaknya. "Mentang-mentang anak kamu cowok jadi kamu seenaknya bilang dia mirip kamu gitu?"
Jaehyun mengarahkan telunjuknya ke depan bibir Rose. "Sshh... Jangan berisik, dia lagi tidur."
"Lihat tuh hidungnya mancung, alisnya tebal, ada lesung pipinya, matanya...." Rose mengatup bibirnya. Kalau dipikir-pikir anaknya ini benar-benar jiplakan papanya.
"Kenapa? Kamu udah sadar Zayden emang kembaran aku?"
Jaehyun membelai jari mungil Zayden dengan penuh kasih sayang. Dia tidak pernah menyangka memiliki anak akan membuatnya menjadi sosok laki-laki melankolis dan sensitif hingga senyum kecil dari anaknya saja dapat memicu air matanya keluar karena menangis terharu. Rose menggeleng dalam diam, tontonan di hadapannya kini membuatnya sangat iri. Dia tidak pernah dipandang sedalam itu oleh suaminya sendiri.
Di luar dugaan, Jaehyun tiba-tiba mengecup ujung kening Rose. Mengakibatkan hadirnya semburat merah di kedua pipi perempuan itu. "Dia mirip kamu, lihat nih..." Jaehyun menunjukkan tingkah Zayden yang sedang menggigit jempolnya. "Brutal kaya mamanya." Sambungnya jahil.
Rose hendak melempar bantal di pangkuannya namun terhenti saat Lisa beserta para sahabatnya tiba-tiba datang dan menyerbu Zayden. Jaehyun segera melarikan diri dan menyembunyikan Zayden dari manusia-manusia kelaparan yang ingin memakan anaknya. "Sana jauh-jauh, anak gue bukan boneka."
"Enak aja, Zayden anak gue!" Ucap Lisa dan Mingyu serempak. "Minggir..." Lisa kemudian merebut Zayden dari tangan Jaehyun, mengabaikan tatapan sengit dari laki laki itu. "Awas lo, jangan ganggu quality time gue sama Zayden."
"Cepetan nikah deh lo berdua supaya tetap waras." Celetuk Rose menahan tawanya.
"Gimana perkembangan Zayden setelah dibawa pulang ke rumah?" Sahut Saerom membuka percakapan antara dirinya dan Rose.
"Normal kok, dia banyak nyusu juga."
"Pagi-pagi sekalian lo olahraga lo jemur Zayden juga."
"Iya, udah gue suruh tapi dia susah bangun." Ucap Jaehyun menimbrung obrolan kedua perempuan itu.
"Gue baru bisa tidur jam 5 itu pun kalau mama ikut bangun, maklum gue kan ga biasa rajin bangun pagi."
"Jadi beberapa hari ini lo dibantu Tante Tiffany ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY US (AFTER WEDDING) | Jung Jaehyun + Park Rosseanne
Fanfiction|SEQUEL PUSH AND PULL| JAEROSE FANFICTION LUCKY US ©bbyrozey Dahulu, Rose pernah bermimpi untuk menikahi Jaehyun. Dan mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan, Jaehyun akhirnya menyandang gelar suami idamannya. Ikuti kehidupan sehari-hari Jaehyun dan...