Rose menghindari kontak mata langsung dengan Jaehyun. Berkali-kali dia sengaja memalingkan wajahnya ke jendela mobil dan melamun. Pasalnya dia sedang menampung kesedihan akibat pertengkaran yang terjadi antara dirinya dengan Jaehyun. Erin yang berada di pangkuannya bahkan merasa jengkel karena tidak diajak mengobrol.
"Erin ngantuk?" Tanya Jaehyun memecah kesunyian.
"Ngga, Eyin bosan."
Jaehyun pun menyetel lagu anak-anak supaya Erin sedikit terhibur. Laju mobil kemudian diperlambat ketika Jaehyun menerima telepon, Rose ternyata mendapat kesempatan untuk menguping karena volume panggilan itu lumayan besar.
"Sorry, kalau bisa gue nyusul aja soalnya gue lagi ada urusan penting." Kilah Jaehyun.
"Ini juga penting Jae, lo bayangin gimana kacaunya tuh laporan kalau lo ga turun tangan sekarang."
"Iya, gue usahain datang." Rose yang mendengar percakapan tersebut otomatis menebak urusan yang dimaksud mereka ada kaitannya dengan tugas kampus dan pertemuan itu pasti akan dilaksanakan hari ini.
Rose menurunkan kaca jendela mobil untuk memberi celah agar angin dari luar bisa membantu menyejukkan hatinya. Rose biasanya tidak peduli dengan kesibukan Jaehyun tapi kali ini ada rasa cemburu yang bersarang di hatinya saat suaminya itu lebih memilih untuk pergi. Setibanya di rumah sakit, Jaehyun tidak turun dan hanya menepikan mobilnya. Dia bingung harus menjelaskan apa kepada Rose untuk meminta izin pergi.
"Kenapa?" Tanya Rose mendahului Jaehyun yang belum berani membuka mulutnya.
"Aku jenguk kak Victoria nanti aja ya sekalian jemput kamu."
"Mau kemana? Lebih penting organisasi kamu itu ya dibanding keluarga aku?"
"Bukan gitu, ada urusan mendesak yang harus aku selesaikan." Untung saja Erin sedang digendongnya sehingga Rose lebih gampang untuk menyembunyikan wajah kecewanya di hadapan Jaehyun.
"Hati-hati." Ucap Rose walaupun dengan nada terpaksa. Muka cemberutnya berubah datar kala panggilan masuk dari Jay membuat ponselnya berdering. Jaehyun merasa bersalah saat melihat wajah Rose yang murung sambil menggandeng Erin sendirian, bahkan dia tidak sempat untuk berpamitan. Di tambah mereka belum berbaikan pasca pertengkaran pagi tadi.
•••
Malam harinya, Rose dan Jaehyun masih saling berdiam diri. Keduanya merasa canggung terlebih setelah Erin tidak bersama mereka, tidak ada lagi yang bisa mencairkan suasana. Rose menguraikan rambutnya yang terikat sejak di rumah sakit. Fisiknya kelelahan sehabis menjaga dan mengawasi Erin seharian, kini pikirannya melayang entah kemana karena sangat pusing memikirkan solusi atas masalah yang terjadi di antara dirinya dengan Jaehyun.
"Jae..."
"Rose..." Keduanya kompak menyerukan nama satu sama lain. Rose tersenyum malu-malu sedangkan Jaehyun menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Sontak suasana menjadi canggung.
"Maaf udah bikin mood kamu buruk gara-gara perkataan aku tadi pagi."
"Aku juga salah, maafin aku ya." Rose mengangguk. Kini hatinya jauh lebih lega setelah menyelesaikan perselisihannya dengan Jaehyun.
"Harusnya aku lebih peka sama keadaan kamu bukannya malah ngeluh ga karuan." Gumam Rose sambari menurunkan wajahnya.
Jaehyun berjongkok untuk membersihkan pergelangan kaki Rose yang kotor akibat tanah becek dan berlumpur di rumah sakit karena hujan deras. Cukup dengan cara sekecil ini saja Rose bisa mengetahui seberapa besar rasa cinta Jaehyun kepadanya. "Hubungan suami istri ga ada yang sempurna, pasti ada aja keributan kecil yang kita alami setiap hari tapi itu yang buat kita belajar, itu kata bang Jay dan emang benar kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY US (AFTER WEDDING) | Jung Jaehyun + Park Rosseanne
Fanfic|SEQUEL PUSH AND PULL| JAEROSE FANFICTION LUCKY US ©bbyrozey Dahulu, Rose pernah bermimpi untuk menikahi Jaehyun. Dan mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan, Jaehyun akhirnya menyandang gelar suami idamannya. Ikuti kehidupan sehari-hari Jaehyun dan...