Rose menidurkan kepalanya di bahu Jaehyun, mereka sengaja mengambil penerbangan sore. Langit di luar sangat indah, Rose sungguh mengagumi perpaduan warna di atas sini.
"Langitnya cantik." Gumam Rose.
"Hm." Jaehyun memiringkan kepalanya berlawanan dengan kepala Rose yang bersandar ke bahunya.
Jaehyun mengambil tangan Rose lalu menaruh tangan istrinya di pahanya.
"Aku cinta sama kamu."Rose sudah menduga liburan ini akan membuat jantungnya berolahraga terus menerus. Buktinya, pernyataan cinta tiba-tiba dari Jaehyun barusan membuat Rose serangan jantung ringan.
"Aku lebih cinta sama kamu." Rose mencuri satu ciuman di bibir Jaehyun.
"Rose," Jaehyun meremas dekapan tangannya dengan Rose. "Ada yang mau aku bicarakan."
"Soal apa?"
"Hubungan kita."
Rose mengerutkan keningnya. Sepertinya hubungan mereka tidak ada kendala paling tidak hanya sebatas berdebat kecil-kecilan. "Hubungan kita baik-baik aja."
"Iya, baik."
"Terus kenapa mesti dibicarain?"
"Ada sesuatu yang harus aku lakukan." Jaehyun memejamkan matanya, meluruskan posisi kepalanya agar lebih santai. "Aku mau membongkar hubungan kita, demi kamu."
Rose tersentak, menghirup udara sebanyak-banyaknya. "Jangan!" Pekiknya tertahan.
"Aku mau memundurkan diri."
"Apa sih motivasi kamu melakukan hal itu?! Perjuangan kamu udah sejauh ini, Jae."
Jaehyun menoleh, mengamati wajah Rose lamat-lamat. Menerawang ekspresi kaget istrinya. "Cuma kamu yang nggak senang dengan keputusan aku."
"Aku nggak suka kerja keras kamu jadi sia-sia. Tuntaskan sampai akhir." Tegur Rose tidak terima.
"Iya, nggak usah marah-marah."
"Kamu tau sendiri gimana fatalnya hubungan kita kalau ketahuan sama pihak kampus. Ketentuan–"
Detik itu juga, Jaehyun mencium bibir Rose. Menekan kepalanya supaya ciuman itu semakin dalam. Menghabiskan sisa oksigen di sekitar mereka. Untunglah awak kabin pesawat tidak ada yang lewat dan para penumpang tidak bisa melihat adegan anarkis tersebut karena Jaehyun menaikkan penutup di samping kepalanya sejak pesawat lepas landas.
"Jae!" Rose memukul dada Jaehyun. Menunjukkan raut wajah jengkel. "Kebiasaan..."
"Lama-lama juga nanti kamu ketagihan."
Rose mencubit lengan Jaehyun, menempatkan bantal kecil yang disediakan oleh para awak sebagai pembatas antara dirinya dan Jaehyun.
Jaehyun merampas bantal kecil tersebut lalu menyembunyikannya di belakang punggung. "Sebentar lagi kita mendarat. Nggak usah banyak gaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY US (AFTER WEDDING) | Jung Jaehyun + Park Rosseanne
Fiksi Penggemar|SEQUEL PUSH AND PULL| JAEROSE FANFICTION LUCKY US ©bbyrozey Dahulu, Rose pernah bermimpi untuk menikahi Jaehyun. Dan mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan, Jaehyun akhirnya menyandang gelar suami idamannya. Ikuti kehidupan sehari-hari Jaehyun dan...