4

6.1K 695 2
                                    

Jungkook tidak tau harus bereaksi seperti apa, Heejin tiba tiba menyatakan perasaannya. Bukan perasaan yang dapat Jungkook jawab untuk sekarang. 

"Sorry, kita baru kenal. Maksud gue bukan berarti gue ga suka sama lo tapi," Jungkook jadi mengingat kembali ucapan Eunha di hari terakhir mereka bertemu. "Jujur, gue belum mau memulai hubungan apapun sekarang."

Heejin menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajah murungnya. Dia belum pernah seberani ini dan sekarang keberaniannya terasa sia-sia.

Rose sekali lagi masuk di antara Jungkook dan Eunha, entah takdir atau sebuah kebetulan makanya dia selalu berakhir berada di antara adik tingkatnya dan temannya.

"Kenapa nih? Serius amat..."

"Bukan apa apa, gue ke kantin dulu." Jungkook lebih baik pergi daripada suasana semakin rumit di tambah kedatangan Rose yang di luar dugaannya.

"Heejin, lo ada masalah apa sama Jungkook? Dia jahat sama lo?"

Heejin menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan secara bergantian, baru kali ini dia merasakan patah hati. "Kak, bang Jungkook udah punya pacar ya?"

Rose tampak berpikir sebentar lalu mengerti maksud pertanyaan Heejin, adik tingkat di depannya sedang jatuh hati kepada Jungkook rupanya.

Senyum Rose mengembang, tangannya bergerak mengelus pundak Heejin. "Belum ada, lo suka sama dia?"

Heejin mengangguk pelan. "Mungkin gue bukan tipe bang Jungkook, kak."

"Jangan khawatir, Jungkook sejauh ini lagi nyaman sendiri. Mungkin kalau lo berjuang lebih keras dia bakal luluh."

"Berjuang lebih keras ya..." Heejin menengok ke belakang Rose, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengobrol dengan kakak tingkatnya itu. "Itu bang Jaehyun kan? Kakak pacaran ya sama ketua senat?"

Rose membalikkan tubuhnya, di sana Jaehyun sedang berbicara dengan temannya.

"Iya, beruntung ya gue? Punya pacar sempurna kaya Jaehyun." Malah sudah menjadi suaminya.

"Kebalik kak, semua laki laki beruntung bisa kenal sama kakak apalagi jadi pacar."

"Aduh, gue jadi malu. Kapan-kapan kita jalan bareng ya?"

"Boleh kak!" Heejin tidak sedih lagi, Rose membuatnya kembali semangat.

"Gue duluan ya, kelas gue mulai lima menit lagi. Sampai ketemu di lain waktu Heejin cantik."

"Sampai ketemu lagi, kak."

                                       ***
Jaehyun memijit pangkal hidungnya, kepalanya terasa sedikit berat. Tugasnya memang sudah selesai tapi urusan organisasi masih berantakan dan belum di susunnya padahal teman temannya sudah menuntut agar urusan mereka juga cepat selesai.

Kehidupan mahasiswa jauh lebih berat dari menjabat sebagai tugas ketua OSIS semasa SMA dulu.
Dia butuh hiburan singkat, mengganggu Rose mungkin cara yang tepat mengalihkan rasa penatnya.

Jaehyun
|Lagi apa?

Rose tidak langsung menjawab, pasti istrinya itu sedang ada kelas sekarang.

Rose
Tumben|
Lagi mendengar curhatan dosen|
Kamu lagi di mana?|

Jaehyun
|Di perpustakaan
|Pulang kuliah kamu ke mana?

Rose
Ke rumah kaya biasa|
Kamu kan masih ada kelas|
Sayang...|
Masa tadi Jungkook bikin adik tingkat aku sedih|

Jaehyun
|Terus hubungannya sama aku apa?
|Aneh

Rose
Iya, emang ga ada hubungannya sama kamu|
Jahat!|

Jaehyun
|Jangan ikut campur masalah orang lain
|Udah lah, aku lanjut belajar lagi

Rose
Yah suami aku marah :(|
Sampai rumah aku cium ya|

Jaehyun
|Ya

Rose
Dijawab Ya doang?
Tega!
Read

                                   ***
Sekelebat bayangan masa lalu menghantui Tiffany, mendiang suaminya masih sering menghampiri mimpinya.

Tinggal sendiri mungkin keputusan paling berat bagi Tiffany, Rose yang sudah tinggal terpisah darinya mau tak mau menyisakan kepedihan yang harus dia sembunyikan dari putrinya itu.

Detak jantung Tiffany berdetak lebih kencang saat melihat bingkai foto Rose dan Jay yang sedang bergandengan tangan. Dia merindukan semuanya, sebelum waktu perlahan mengambil satu persatu orang-orang terkasihnya.

                                       ***
Rose menyeduh teh manis hangat untuk dirinya sendiri, di luar sedang hujan lebat dan perasaannya tiba tiba kalut sendiri. Jaehyun belum pulang padahal dirinya ingin sekali bermanja-manja dengan suaminya itu.

Terkadang Rose berpikir kenapa Jaehyun mau bersamanya sampai selama ini, biasanya banyak kasus yang tidak semanis kisah cintanya.

6 tahun saling menyayangi, Rose tidak pernah bermimpi sebesar itu. Dia hanya yakin kalau jodoh sudah ada yang atur dan dia tinggal menunggu.
Ternyata dari awal Rose di pertemukan dengan laki laki sebaik Jaehyun. Pengganti sosok ayahnya setelah abangnya, Jay.

Pintu utama rumah mereka terbuka, menampilkan sosok Jaehyun yang sedikit basah karena terkena hujan.

Rose berlari dan menghamburkan dirinya ke pelukan Jaehyun. Setiap hari dia rindu, sedetik tidak melihat Jaehyun rasanya Rose gelisah.

"Kamu kenapa?" Jaehyun membalas pelukan Rose, tangannya mengelus punggung istrinya.

"Jae," Rose mendongak agar dapat melihat wajah Jaehyun lebih jelas. "Janji jangan tinggalin aku, aku takut kehilangan kamu."

Jaehyun mengelus rambut Rose lalu mengecup puncak kepala perempuan manja di pelukannya sekarang. "Janji."

"Kamu masih marah?"

"Enggak." Jaehyun membuka jaket denimnya di susul dengan kaus hitam polosnya untukmenghindari masuk angin. Dia paling anti dengan demam dan masuk angin.

Rose memberikan lumatan singkat di bibir Jaehyun. "Maaf, habisnya kamu menggoda kalau udah buka baju."

Jaehyun terkekeh lalu mengangguk, dia melanjutkan langkahnya menuju kamar untuk mandi dan berendam air hangat. 

Ponsel Rose berdering, panggilan masuk yang datang dari sahabatnya. Rose tersenyum melihat nama Saerom di layar ponselnya.

"Saerom, sumpah gue rindu banget sama lo."

"Hai Rose, gue juga. Besok lo ada rencana lain ga?"

"Ga ada tuh, lo mau ketemu sama gue? Ayo!"

"Iya, nanti gue kirim lokasinya ya."

"Oke, jangan tiba-tiba batal ya!"

"Hahaha... Iya iya. Gue tutup ya."

"Sampai ketemu besok."

Rose menaikkan sebelah alisnya, penasaran dengan cerita terbaru dari Saerom. Mereka sudah lima bulan tidak bertemu. Rose menghormati keputusan Saerom yang mau menjalani hidupnya sendiri, Rose juga tidak bisa memaksa kalau memang Saerom mengatakan itu demi kebaikannya sendiri.  

TBC

LUCKY US (AFTER WEDDING) | Jung Jaehyun + Park RosseanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang