Heejin dan Rose, berjalan beriringan menyusuri jalanan kota yang padat bersamaan dengan hiruk pikuk suara kendaraan yang berlalu-lalang. Terik matahari menyengat kulit putih keduanya hingga berubah warna menjadi kemerah-merahan.
"Kak, naik taksi aja yuk?" Tangan kanan Heejin mengipasi area lehernya, berusaha mendapatkan sedikit angin sejuk.
"Dikit lagi sampai, tempatnya di gang sempit."
Tidak mau mengeluh lebih banyak, dia melanjutkan langkahnya menuju tempat di mana Jungkook bekerja paruh waktu. Demi Jungkook, Heejin rela berpanas-panasan.
Mereka tiba di sebuah gedung berwarna cream pekat, tapak demi tapak sampai keduanya menginjakkan kaki ke dalam gedung bertuliskan 'toko serba ada' tersebut.
"Selamat siang, ada yang bisa di bantu–eh?! Rose?" Jungkook sangat terkejut melihat kemunculan Rose di toko tempatnya bekerja, jarang-jarang perempuan itu membeli barang di toko ini.
"Siang Kook, gue gak perlu dibantu apa-apa kok." Rose melirik Heejin yang tampak berbinar-binar menatap Jungkook. "Gue mau ajak Heejin ke toko lo, mana tau dia butuh sesuatu jadi tinggal beli di sini."
"Emang di dekat rumah Heejin gak ada toko lain apa? Ngapain jauh-jauh ke toko gue?"
"Lo harusnya berterima kasih karena gue membawa calon pelanggan cantik untuk lo."
Jungkook menggaruk tengkuknya, pusing dengan sikap Rose yang selalu menempatkan dirinya di dalam situasi rumit.
"Heejin, mulai hari ini lo beli keperluan kuliah di sini aja."
"Iya, Kak. Makasih."
***
Jaehyun membersihkan sisa-sisa kopi yang tertumpah di celana tidurnya. Rose ikut membantu dengan mengambil kertas dan buku penting milik Jaehyun.
"Giliran kamu yang ceroboh."
"Ketularan istri." Jaehyun berdiri kemudian menerima uluran celana yang baru diambil Rose. "Makasih."
"Lagian udah malam banget, Jae. Belum ngantuk?"
"Tugasku lagi ribet-ribetnya, kalau dikerjakan setengah-setengah gak akan selesai tepat waktu."
"Perasaan tugas kamu selalu banyak." Gumam Rose. "Mau ke mana?"
"Ganti celanalah, kenapa? Mau ikut?"
"Enggak deh, bahaya." Rose duduk kembali di kursi meja riasnya. Menata skincare pribadinya yang telah selesai dia gunakan.
Jaehyun mengerjapkan matanya, dia berharap perkataan Rose barusan salah masuk ke telinganya. Seingatnya, Rose tipe perempuan agresif dan suka main serang tiba-tiba tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Aku tidur duluan ya, malam sayang." Rose mengecup sekilas bibir Jaehyun yang masih mematung ditempatnya.
"Ya."
"Eh, sebentar," Rose kembali menghamburkan Jaehyun, meninggikan tubuhnya hingga setara dengan tinggi suaminya. Satu kecupan lagi mendarat di hidung Jaehyun. "Jangan tidur tengah malam, gak baik."
"Kamu..." Jaehyun menarik pinggang Rose agar lebih rapat ke tubuhnya, mata mereka saling beradu seakan menanti siapa yang kalah duluan. "Selalu manis, nggak bosan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY US (AFTER WEDDING) | Jung Jaehyun + Park Rosseanne
Fiksi Penggemar|SEQUEL PUSH AND PULL| JAEROSE FANFICTION LUCKY US ©bbyrozey Dahulu, Rose pernah bermimpi untuk menikahi Jaehyun. Dan mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan, Jaehyun akhirnya menyandang gelar suami idamannya. Ikuti kehidupan sehari-hari Jaehyun dan...