3. Heran

20 10 0
                                    

午後 [Sore]

午後 [Sore]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Heran

"Oke otw." Ucap Fia lalu meraih jaketnya yang menggantung di belakang pintu. Cewek itu bergegas keluar kamar dan mencari keberadaan sang Ibu.

"Buu! Dimanaaa?" Teriak Fia sembari melangkah menuju ruang tamu.

"Kecilin dikit suaranya ih!" Ucap Diana, ibu Fia.

Cewek itu terkekeh lalu meraih punggung tangan Diana, menciumnya.

"Berangkat."

"Ke rumah Putri?" Tanya Diana dibalas gelengan oleh Fia.

"Engga, bu. Hari ini janjiannya di rumah Saras. Biar ga di rumahnya Putri terus katanya." Jelas Fia.

"Mana jauh lagi rumahnya Saras. Hati-hati bawa motornya ya."

"Berat kalo bawa." Ucap Fia diselingi kekehannya, menjahili Diana.

"Dikasih tau bener-bener malah bercanda." Gemas Diana sedangkan Fia tertawa dibuatnya.

"Yaudah maap. Papaii!" Ucap Fia sembari melambaikan tangan.

"Jangan pulang malem, Dek!"

***

Saras membuka gerbang ketika mendengar suara motor Fia. Cewek itu mengarahkan Fia menuju tempat parkir lalu mengajaknya masuk.

"Macet, Fi?" Tanya Saras dibalas gelengan oleh Fia.

"Loh? Putri?" Tanya Fia usai melepas helmnya.

"Mungkin udah di jalan. Tadi dia bilang otw di grup." Ucap Saras.

Fia hanya mengangguk lalu mengikuti Saras. "Nugasnya di kamar gue aja ya, Fi. Biar bisa kipasan." Ucap Saras, kembali dibalas anggukan oleh Fia.

Cewek itu cengo saat memasuki kamar Saras. Banyak foto yang tertempel di dindingnya. Selain itu, ada 7 poster yang menghiasi bagian dinding lainnya.

Saras tersenyum tipis begitu menyadari Fia terdiam di tempatnya. "Sorry ya agak berantakan." Ucapnya sembari menghidupkan kipas.

"Bukan gitu. Ini.. kamar lo.." Fia kehabisan kata-kata.

Saras yang kini menyisir rambutnya menoleh ke arah Fia dan terkekeh pelan. Ia sangat maklum dengan keheranan Fia. Selama mengenalnya, Fia memang bukan penggemar Korea. Kecuali sebatas musik.

"Kaget ya?"

Fia mengangguk lalu duduk di tepi kasur Saras. Dirinya tersenyum tipis saat melihat poster Jin yang tertempel di sana.

午後 [Sore] |Haruto|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang