New Version "アイシテル HARUTO!"
Awalnya, semua terasa hampa. Tak ada satupun hal yang membangkitkan semangat. Hidup tanpa tujuan, raga tanpa daya.
Namun, dunia ini punya banyak kejutan. Membawa keinginan juga harapan yang belum tentu menjadi kenyataan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
31. Crazy Coincidence
Waktu begitu cepat berlalu. Selama itu, telah terjadi berbagai macam kejadian yang terkadang membuatnya ingin menyerah. Namun, ketika melihat foto idolanya yang terpajang, keteguhan juga keyakinan hati Fia semakin bertambah.
Selain itu, entah disadari atau tidak, cowok itu selalu ada saat Fia benar-benar jatuh. Saat Fia diselimuti kesepian dan kesakitan.
Hanya melalui gambar. Namun, mampu menyelamatkan satu jiwa lemah di dunia.
Fia terkekeh pelan jika sekelebat bayangan itu kembali teringat. Fia sendiri tidak tahu sudah berapa kali kebetulan ini terjadi.
Merebahkan tubuhnya di kasur, Fia menyumpal kedua telinganya dengan earphone, membiarkan alunan lagu bervolume sedang itu mengalun memenuhi pendengaran juga pikirannya.
Malam ini, Fia kembali berteman sepi. Sunyi tanpa manusia di sisinya, tanpa kehangatan yang biasa ia rasa.
Lagi-lagi Sudi dan Diana harus mengurus pekerjaannya, entah sampai kapan. Dalam hati Fia bersyukur karena sampai saat ini, dirinya masih diberikan rezeki yang cukup. Namun, ada rasa sedih dalam hatinya karena Fia belum siap untuk sendiri.
Menghela nafas pelan, Fia berusaha memejamkan kedua netranya. Menikmati alunan lagu tanpa beban di pikirannya.
Sudahi masa remajamu, lihat masa depanmu!
Kehidupan baru harus kamu mulai, Fia!
Bangun! Jangan biarkan mimpi mempengaruhimu!
Mau sampai kapan, Fia?!
Sontak kedua netranya terbuka. Hatinya kembali diremas kuat, rasanya sangat menyakitkan. Bayang-bayang juga suara itu kembali menghantuinya.
Fia berusaha mati-matian agar tidak menangis. Percuma. Jika saja air matanya bisa berubah menjadi hal terindah, maka Fia rela menangis setiap saat.
Beranjak dari kasur, sepertinya akan lebih baik jika dirinya duduk di balkon. Menikmati angin malam sembari menatap bintang dan rembulan.
Fia tersenyum tipis kala menatap langit malam yang cukup cerah. Fia dibawa kembali ke masa lalu oleh ingatannya. Masa dimana ia sangat menyukai bulan, senang mengaitkan benda-benda langit dengan kehidupan.
Fia kecil memang sangat absurd.
Cukup lama cewek itu menyatu dengan malam. Memang tak ada yang ia lakukan. Hanya duduk dan diam menatap langit. Membiarkan semua perasaannya berkecamuk menjadi satu dalam hati, menikmati luka yang entah kapan mendapatkan penawarnya.