16. Menyadari Fakta (2)

11 7 0
                                    

午後 [Sore]

午後 [Sore]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16. Menyadari Fakta (2)

Seperti biasa, dirinya kembali insomnia. Hanya terdengar suara jarum jam. Kesunyian kali ini benar-benar mengusik pikiran Fia.

Tak ada rasa takut. Hanya ada khawatir dalam hatinya. Bahkan sejak tadi air matanya tak kunjung berhenti luruh, seolah senang bermain seluncur di wajahnya.

Ucapan Ara beberapa jam lalu masih terngiang di telinganya.

"Udah, jangan di pikir, Fi. Banyak orang yang suka ngedit gak jelas gitu. Gue juga belum pernah denger mereka ketemu atau sepanggung."

"Jalanin aja, tenang. Biarin orang mau bilang kita halu kek, mimpi kek. Orang dia gak ngerasain apa yang kita rasain. Selama lo seneng ya lakuin. Percaya deh, suatu saat nanti kita pasti bisa ketemu mereka. Cuma sabar dulu, kita berusaha aja sekarang."

Meraih ponselnya, Fia kembali membuka galeri dan melihat foto-foto idolanya itu.

Hanya sekedar foto. Namun, perasaan itu masih sama. Perasaan yang tak dapat Fia pahami. Takikardi kembali mendominasi tapi kini air matanya semakin menjadi-jadi.

"Tuhan, kenapa Fia kayak gini? Apa yang Fia rasakan? Saat pertama kali melihatnya, Fia bahagia. Sangat bahagia dan seolah menemukan tujuan baru dalam hidup Fia. Tapi sekarang? Hahah.. Fia gak ngerti apa rencanaMu. Tolong.. beri Fia petunjuk.."

Cewek itu menangis sejadi-jadinya. Tanpa suara. Berusaha memendam isaknya agar dapat merasakan sakitnya.

Agar dapat menyadari fakta bahwa dirinya sedang berada dalam ilusi.

Mungkin bagi orang lain, Fia berlebihan. Namun, cewek itu benar-benar tak dapat memahami perasaannya kini.

Fia menatap foto di layar ponselnya sembari tersenyum kecil. Meskipun pandangannya sedikit kabur karena air matanya, Fia masih bisa melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Mata itu.. mata yang memancarkan harapan untuk Fia. Senyum itu.. juga seolah menyemangati Fia. Dan suaranya.. selamanya akan terdengar sampai ke hati Fia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
午後 [Sore] |Haruto|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang