4. Heran (2)

18 10 0
                                    

午後 [Sore]

午後 [Sore]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Heran (2)

"Kenapa? Remed kimia lagi lo?" Tanya Eka yang membuat Fia melirik tajam ke arahnya.

Sontak Sudi tertawa dibuatnya. "Udah, kak jangan jailin adikmu terus."

Tetap mengabaikan Eka, Fia hanya fokus menatap bergantian kedua orang tuanya.

"Tadi 'kan dek kerja kelompok di rumahnya Saras. Terus diajak nugas tuh di kamarnya dia. Nah, pas dek masuk kamarnya tu, kaget banget tau."

"Ada ular?" Tanya Sudi yang 11 12 dengan Eka.

"Biarin aja ayah sama kakakmu dek. Kenapa bisa kaget?" Tanya Diana, tak ingin Fia kesal.

Sebab jika cewek itu kesal, auranya benar-benar gelap.

"Buanyaaakkkk banget tempelan di temboknya. Foto-foto BTS."

"Oohh plastik tuh." Ucap Eka santai sembari memakan camilannya.

"Ishh gak boleh gitu kakk!" Sebal Fia.

"BTS apa, dek?" Tanya Sudi.

"Boy grup Korea. Kalo di sini kayak Smash." Ucap Fia dibalas anggukan oleh Sudi.

"Memangnya salah kalo temenmu nempel-nempel foto kayak gitu?" Tanya Diana, ingin tahu pemikiran sang putri.

"Heran aja gitu, buk."

"Mungkin terinspirasi." Sahut Eka, kali ini ucapannya lebih waras.

"Tapi, kenapa mereka terinspirasi banget sama idol? Maksudnya gini. Gak usah deh jauh. 'Kan ada ortu yang bisa dijadiin inspirasi gitu loh. Dulu perjuangannya gimana, perjalanan mereka." Ungkap Fia.

"Mungkin di sana kebahagiaannya dia." Ucap Sudi.

"Dek tau kesenengan orang beda-beda. Dek juga gak ngurusin mereka. Cuma heran aja gitu kenapa mereka bisa ngefans banget banget kayak gitu."

Diana menggeleng pelan dengan senyum tipisnya. "Dek juga dulu gitu loh. Jamannya Cherrybelle. Pulang sekolah kamu beli foto-fotonya di dagang mainan terus ngamuk pas fotonya dirusak kakak."

Fia terkekeh pelan mengingat hal itu. Sedikit memalukan dan lebih baik dilupakan.

"Sama seperti itu, dek. Jangan pernah heran sama kebahagiaan orang lain ya." Ucap Sudi.

午後 [Sore] |Haruto|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang