09. Kancing Hitam

124 18 11
                                    

"Apa ini ide yang bagus?" tanya Frank setelah memeriksa arloji di tangannya. Sekarang pukul dua siang dan ia bersama anggota tim lainnya sedang berada di tengah-tengah pada rumput yang amat luas. Luasnya sejauh mata memandang.

"Hehehe... Tapi beruntunglah langit mendung," jawab Tay. Ia memperhatikan langit yang kini sedang tertutupi awan yang berwarna kelabu. Ia berharap semoga awan-awan tersebut tidak bergeser selama mereka berada di sini. Andai ia punya kuasa alam untuk mengendalikan cuaca, mungkin ia akan membuat matahari meredup dengan suhu udara yang lebih rendah.

New meregangkan tubuhnya. "Kita nikmati saja pemandangan ini. Jangan sampai sia-sia."

"Siap membagi peran?" ajak Off kepada semuanya.

Berhubung mereka sekarang mengunjungi Teletubbies Hill, mengadakan permainan peran akan jadi sangat menyenangkan. Semua setuju dengan permainan ini saat mereka berdiskusi di mobil.

Sedikit menengok ke destinasi yang mereka datangi. Teletubbies Hill merupakan salah satu destinasi alam yang terletak di wilayah Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Padang rumput yang luas dengan gundukan-gundukan membulat membentuk bukit-bukit kecil. Mengingatkan pada sebuah latar pada tontonan anak-anak. Ya, apalagi kalau bukan Teletubbies.

Off mengeluarkan enam kertas kecil yang sudah dilipat-lipat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Off mengeluarkan enam kertas kecil yang sudah dilipat-lipat. Di balik lipatan masing-masing kertas tersebut terdapat sebuah nama yang akan mereka perankan. "Ayo ambil peran kalian guys!"

Dengan cepat semua mengambil satu kertas. Setelah setiap orang mengintip nama di baliknya, sontak ada yang tersenyum geli, ada juga yang mengeluh kesal.

"Argh! Sialan!" Off mengerang.

Sedangkan Nanon bertanya pada dirinya sendiri, "Aku cocok gak sih jadi ini?"

Lalu Pluem sendiri tersenyum tipis melihat kertas kecilnya.

"Jadi siapa kamu? Senyam-senyum..." Tay penasaran karena lama tak melihat Pluem tersenyum demikian.

"Ya enggak buruklah phi," balas Pluem cekikikan.

Tay langsung beralih pada New. "Oi! Jadi siapa?"

New lantas memasukkan kertasnya ke dalam saku. "Rahasia..."

Tay tergelak, "Sekarang suka main rahasia-rahasia ya..."

Dari semuanya, hanya Frank yang tak menunjukkan ekspresi yang jelas setelah sesi pembagian peran. Dia menggaruk kepalanya. "Gimana ya caranya ngelakuin peran ini? Hmmm... Absurd banget..."

Tay bergegas menggendong ransel, diikuti dengan kawan lainnya yang juga tak kalah rempong dengan barang bawaan.

"Enjoy your freedom guys! Wuhuuuu!!!" teriak Tay menyemangati semuanya.

Tim TayNew Family Production berlarian mengarungi luasnya Teletubbies Hill yang lapang dan bebas penghalang. Dengan penuh suka cita mereka berlari. Bak hewan penangkaran yang baru saja dilepas ke alam bebas. Yang mereka ketahui hanya lari dan lari. Tak peduli dengan beban barang yang mereka pikul, tenaga mereka sedang menggebu-gebu menikmati hijaunya alam di depan mata mereka. Merasakan bagaimana tubuh mereka yang saling melambai dengan helai rerumputan.

TayNew Met in Bali 2 : T-Rex Beach, We Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang