19

846 187 153
                                    

Seperti hari-hari biasanya, pagi-pagi Nyonya Kim sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Sementara Jennie duduk di meja makan menyantap sarapan.

"Ibu berangkat dulu, sayang. Sampai nanti." Nyonya Kim mengecup dahi Jennie sebelum benar-benar berangkat ke kantor.

"Hati-hati, Bu."

"Oh."

Nyonya Kim sudah menghilang di balik pintu apartemen. Jennie menjatuhkan tatapan pada ponselnya saat sebuah pesan masuk ke ponselnya.

[Two weeks boyfie]: Hei, apa hari ini kau ke kampus?

Jennie mendecih seraya tersenyum saat menyadari ia masih belum mengganti nama kontak Taehyung. Jennie hendak membalas pesan Taehyung. Namun senyumnya memudar saat sebuah panggilan video masuk ke ponselnya.

Saat Jennie menerima panggilan itu, wajah yang sama persis dengannya menyambut penglihatannya.

"Hei! Akhirnya kau mengangkat panggilanku." Ujar Jennie asli saat kembarannya menerima panggilan itu.

"Maaf, kemarin sangat hectic."

Jennie asli terdiam sejenak, mengingat terakhir kali menelpon, ia mendengar suara Taehyung yang berbicara pada kembarannya. "Apa yang terjadi malam itu?" Tanyanya penasaran.

"Apa maksudmu?"

"Aku mendengar Taehyung berbicara padamu dan mengatakan sesuatu seperti 'mereka semua di sana...'" Jennie asli menjeda. "Apa... Kau hanya berduaan dengan Taehyung saat itu?"

Seketika kegugupan melanda Jennie palsu. "Oh... Saat itu, keadaannya sangat ramai. Aku dan Taehyung terpisah dari teman-teman lain." Ucapnya jujur.

Jennie asli mengangguk lantas tersenyum tipis. "Sepertinya kalian benar-benar dekat." Lirihnya.

Jennie palsu bisa melihat perubahan raut saudara kembarnya. Membuat rasa bersalah menghampirinya. Ia tak tega jika harus membohongi kembarannya terus-menerus.

"Jennie... sebenarnya... ada yang ingin kuceritakan padamu." Jennie palsu menggigit bibir bawahnya gelisah.

"Tentang apa?" Tanya Jennie asli penasaran.

Jennie palsu sadar ia harus mengatakan kebenarannya. Lambat laun Jennie juga akan tahu. Dan Jennie palsu tak ingin menyembunyikannya lagi.

"Sebenarnya... saat pesta Jungkook diadakan..." Jennie palsu menunduk tak berani menatap wajah kembarannya walau hanya lewat layar ponsel. "Aku tidur dengan Taehyung."

Mata Jennie asli sontak membola sempurna mendengar pengakuan kembarannya. "A-apa? Barusan kau bilang apa?" Ucapnya tak percaya. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

Jennie palsu menghela napasnya melihat air mata kembarannya yang tiba-tiba mengalir di pipinya begitu saja. "Jennie, maafkan aku. Sungguh. Aku benar-benar tak sengaja. Saat itu aku tidak tahu kalau kau benar-benar menyukai Taehyung sedalam itu. Aku benar-benar minta maaf."

Jennie asli masih terdiam tak mengatakan apapun. Masih sangat shock akan fakta yang ia dengar.

"Jennie, itu hanya one night stand. Kami melakukannya tanpa melibatkan perasaan. Sungguh." Ujar Jennie palsu meyakinkan kembarannya.

Air mata Jennie asli mengalir semakin deras memikirkan Taehyung yang selama lebih dari dua tahun ia kagumi, tidur bersama kembarannya sendiri. Hatinya seakan tercabik. "Apa kau tahu, apa yang sudah kulakukan untuk Taehyung?"

Jennie palsu menelan ludahnya merasa sangat bersalah mengingat kejadian malam itu.

"Aku... mengesampingkan harga diriku dan menyatakan perasaan padanya. Aku bahkan memohon-mohon agar dia menerima perasaanku. Tapi, kau tidur dengannya? Hei! Kau gila?" Sahut Jennie asli meluapkan kekecewaannya.

Caught In A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang